Dia mulai lagi

91 7 0
                                    

Berharap itu sakit...
Berharap itu capek...
Apalagi ngarepin orang yang nungguin orang lain...
Kayak kamu...
Iya kamu.,,

Semakin hari aku makin dekat saja dengan Yoedhav. Kedekatan ini membuatku takut. Aku takut semakin menyukainya dan tak bisa beranjak darinya. Apa yang bisa aku lakukan???

"Tha ntar malem kosong??" kata Yoedhav.
"Kosong, kenapa???" kataku.
"Hang out yuk!!" kata Yoedhav.
"Kemana???" kataku.
"Kemana aja yang penting sama kamu." kata Yoedhav.

Ah... Dia mulai lagi...
Jantungku seketika berhenti berdetak.
Apa aku harus jujur kalau aku tidak ingin seperti ini karena aku memang benar-benar menyukainya????

"Tha gimana???" kata Yoedhav.
"Oke, jemput gue ya." kataku.
"Okelah siap." kata Yoedhav.

Aku tersenyum kecil menatap matanya. Disana aku melihat diriku terbelenggu dalam perasaan yang tak mungkin bisa aku utarakan. Entah sampai kapan aku seperti ini??
Aku takut jatuh cinta..
Aku takut sakit hati lagi.?.
Aku takut..?
Aku takut menyakiti diriku sendiri.

Malam yang romantis di bawah sinar rembulan kami duduk di sebuah restoran terbuka. Kami memesan dua cangkir chocho coffee dan dua porsi brownis coklat yang lezat.
Tak ada pembicaraan antara kami. Yoedhav sendiri hanya diam melahap makanannya. Begitupun denganku.

"Kau cantik." kata Yoedhav membuka pembicaraan.

Seketika aku mati. Mati rasa. Aliran darahku berhenti. Aku diam terpaku. Dia mendekatiku dan memegang tanganku.

"Kau adalah wanita yang baik." kata Yoedhav.

Dia semakin dekat dan mengecup keningku.

"Siapapun yang memilikimu adalah pria yang paling beruntung." kata Yoedhav sambil tersenyum.

Apa????
Apa yang barusan dia katakan???
Aku tak tahu maksudnya??
Untuk apa kecupan kening itu!??
Bagaimana ????!

IfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang