Aku Melinozha,anak terakhir dari dua bersaudara.Kini aku berencana untuk pindah ke rumah warisan ibuku,padahal aku sudah menolak untuk pindah tapi akhirnya aku mengalah.
Rumah warisan ini tidak cukup buruk karena letaknya jauh dari keributan kota dan suasana yang sejuk,amat aku suka.
Hari pertama pindah:Aku hanya berkeliling di rumah ini untuk beberapajam dan memindahkan barang-barang berat.
Hari kedua:Aku mulai tinggal disini,semuanya baik,dan aku tidak ketakutan.
Hari ketiga:Aku mulai merasa kesepian sehingga aku mengundang kakakku untuk menemaniku disini,namun aku jadi tidak enak karena keponakanku yang masih kecil terus menangis dan meminta untuk pulang.
Hari ke empat:Suasana disini memang sejuk,namun terlalu sejuk dibandingkan dengan suhu lingkungan disekelilingnya.
Hari kelima:Aku menemukan sebuah pintu kecil,dimana aku harus merangkak untuk dapat masuk ke dalam,suasana disana jauh lebih sesak dan berbau amis,lembab dan becek,gelap dan sunyi.
Hari keenam:Aku memutuskan untuk menjelajahi seluruh ruangan dibalik pintu itu dengan berbekal senter,cemilan dan kamera,ternyata genangan air disini adalah genangan darah,namun darah siapa ini?,ayah dan ibu bukan pembunuh.
Hari ketujuh:aku mulai gelisah dengan ruangan itu,karena selalu ada suara ketukan dari dalam,aku tak tau itu siapa,namun hal itu sudah membuat aku takut.
Hari kedelapan:Saat aku mendengar suara ketukan itu,aku memberanikan diri untuk membalas ketukan dan menanyakan identitas sipengetuk pintu,namun dia hanya menjawab,"Aku penghuni ruangan ini",dan dia bilang dia haus.
Hari kedelapan:Aku merasa iba dengan orang dibalik pintu itu,dan aku percaya keberadaannya. Malam ini aku menyiapkan sepiring makan malam,segelas air,dan sebuah senter,aku mulai masuk ke ruangan itu.Zreb! Senterku tiba-tiba padam,dan aku mendengar suara deru nafas berat,ada yang menepuk pundakku,samar samar aku melihatnya,dia seorang wanita,aku segera menyodorkan piring dan segelas air itu,aku berasakan piring itu bergerak,dan mendengar suara orang mengunyah,dia memakannya!,aku senang,tapi lama-kelamaan tanganku terasa perih. Aku menarik cepat tanganku.Berdarah. Apa dia mengigitku?,kurasa iya,tapi kenapa,untuk apa,padahal aku sudah membawa cukup makanan,kan?. Aku putuskan untuk berlari menemukan pintu keluar,namun apa daya,dia menghalau pintu itu dengan lemari besar. Sebenarnya siapa dia,"Apa kau mau menjadi penggantiku,berarti aku butuh ini,ini,ini,semuanya....",aku merasa dia mencabik tangan,kaki,dan wajahku,namun untuk apa.
Hari kesembilan:Aku rasa aku harus menggatikan posisinya untuk tetap menjadi penghuni gelap disini,dan membiarakan dia bebas selamanya....Maaf ya kalau ceritanya kurang seru,terus comment dan vote ya ; )
KAMU SEDANG MEMBACA
Horror And Me
AléatoireCerita horor yang seram dan dapat menginspirasi kamu. SELAMAT MEMBACA♥...