Akhirnya aku dapat kembali ke rumah yang nyaman dan damai setelah diberikan dua jam penuh interogasi oleh Jack. Bukan hanya interogasi yang harus kuhadapi tadi tapi juga tawaran pulang darinya yang menjadi penyamaran alasan utamanya, yaitu melihat Mr.Cold. Sudah kutolak tawarannya itu dengan seribu alasan tapi dia memberiku seribu satu pertanyaan balik kenapa dia tidak boleh mengantarku pulang.
Untung aku punya Karen di pihakku yang segera memutus argumenku bersama Jack. Caranya? Mengumpankan Jack ke fans-fans lamanya yang langsung mengerumuninya tanpa memberi celah untuk mendekatiku atau Karen lagi. Itu memang bukan cara yang menyenangkan, tapi itu cara terbaik untuk bisa kembali pulang tanpa kemungkinan Jack bisa menemui Mr.Cold.
Walau aku rindu mengobrol dengan Jack, aku harus berusaha menghindari Jack di masa depan nanti. Selain kemampuan analisisnya yang tinggi, dia selalu mengeluarkan aura yang membuatku pasti akan keceplosan suatu saat. Jack Wilder lebih mirip seperti seorang kakak yang selalu ada untukku dan tidak akan marah atas apapun keputusanku, baik atau buruk. Tapi sayangnya Jack juga keras kepala seperti para orang tua yang tidak bisa memahami alasanku melakukan ini. Dia pasti akan segera menyuruhku menceraikan Mr.Cold jika tahu segalanya.
Maafkan aku Jack, maksudmu memang baik tapi bercerai dengannya adalah hal paling terakhir yang kuinginkan.
Sibuk memikirkan tentang cara menghindari Jack, aku tidak menyadari ada yang aneh dari rumahku sampai aku berada di depan pintu. Lampu di ruang tamu menyala dan menerangi sampai tempat aku berada. Tidak mungkin aku lupa mematikan lampu karena aku pergi setelah gelap telah tiba.
Jangan-jangan... Mr.Cold menungguku sampai pulang? Ya ampun. Setelah kejadian SMS Jasa Sedot WC itu aku masih saja bisa berharap. Detak jantung yang sedikit meningkat perlahan kunormalkan kembali. Buru-buru kuenyahkan pikiran-pikrian yang muali melantur itu dan mulai membuka kunci pintu rumah. Aku pernah pulang malam berkali-kali dan dia hanya pergi tidur duluan. Tidak mungkin hari ini dia bisa berubah begitu drastis.
Pelan-pelan pintu rumah kudorong sampai muncul celah untukku masuk. Cahaya terang yang bahkan bisa kulihat dari luar memberiku pandangan yang jelas di dalam rumah. Terlalu jelas. Sampai aku bisa melihat warna coklat di mata itu terlalu sempurna. Untung aku hanya punya sakit asma, bukan penyakit jantung atau turunan stroke.
Benar Mr.Cold masih belum tidur. Tapi dia bukan menungguku. Di depannya tergeletak sebuah laptop dan handphone yang dipegang erat di tangan kanannya menunjukkan dia sedang menunggu telepon dari seseorang. Mr.Cold hanya menatapku sebentar lalu berfokus kembali ke laptopnya, berpura-pura atau mungkin benar-benar mengetik.
Ini belum pernah terjadi sebelumnya, dia pulang lebih dulu dari pada aku. Jadi wajar jika aku bengong di depan pintu beberapa saat memikirkan apa aku harus berkata 'aku pulang' atau tidak. Pada akhirnya aku hanya masuk ke kamar tidur dan mengganti pakaian.
Lalu diam-diam aku kembali membuka sedikit pintu kamarku untuk mengintip apa yang Mr.Cold lakukan setelah aku terakhir melihatnya. Pasti apa yang dia lakukan tiga puluh detik lalu berbeda dengan sekarang bukan?
Mr.Cold berpindah ke meja makan sambil mengurut-urut lehernya. Pasti karena terlalu lama menunduk dan melihat laptop. Sepertinya ini yang dia lakukan dari pulang kerja sampai sekarang melihat makanan yang kusiapkan belum disentuh sama sekali olehnya.
Rambut berantakan, mata yang terlihat lelah, dan kemeja yang sangat lecek, membuat hatiku sedikit tergerak. Entah tergerak karena aku kasihan padanya atau aku terpesona dengannya. Yang jelas aku penasaran apa yang membuat pria sempurna sepertinya bisa terlihat seperti ini.
Tapi pertanyaanku ini terjawab di menit berikutnya. Handphone-nya bergetar dan saat itu Mr.Cold langsung menjawab semua pertanyaanku secara tidak sengaja. Dia mengeluh kepada orang yang ada di seberang telepon dengan kesal dan kencang. Bahkan berada di dalam kamar saja membuatku merasa berada di sampingnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/6139876-288-k146894.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Marriage [Re-upload]
RomanceRe-uploaded until part 30 The previous and current cover made by @jennjennja. Aku tahu segalanya. Aku tahu dia datang padaku karena dendam. Aku tahu aku akan banyak menderita karenanya. Tapi nyatanya, aku tetap menerimanya menjadi suamiku. Kenapa? K...