Janet's POV
Menunggu itu benar-benar melelahkan. membosankan. Juga menyebalkan. Apalagi jika kalian dalam posisiku sekarang. Bersembunyi diantara semak-semak mengintai siapa saja yang berjalan keluar dari kantor.
Aku sedang menunggu sekretaris Mr.cold untuk pulang supaya aku bisa pergi menemui Mr.cold. Aku sudah berusaha untuk menemui Mr.cold tadi di jam-jam kerja, dan aku langsung disembur oleh ocehan panjang yang tidak berhenti keluar dari bibir warna merah tuanya itu. Dia langsung mengusirku tanpa basa-basi, bahkan mengancam akan memanggil satpam untuk mengusirku jika aku berani datang tanpa izin lagi. Tentu saja lengkap juga dengan sedikit ancaman fisik Seperti biasanya.
Lalu ketika aku memutuskan untuk menunggu sampai jam pulang kerja, wanita itu datang dan memeriksa setiap ruangan hanya untuk memastikan semua karyawan wanita pulang sebelum dirinya. Jadilah aku kena menunggu diluar ruangan berAC yang nyaman dan bersembunyi disini. Sepertinya sejak gosip tentang aku berhasil diajak makan malam oleh Mr.cold tersebar, dia jadi takut kecolongan lagi. Karena itulah dia bersikap seperti hansip. Wanita ular menyebalkan..
Kalian pasti mengerti alasan kekesalanku, sekarang sudah senja hari, aku bersembunyi di daerah pepohonan yang rimbun, dan aku tidak boleh bergerak banyak supaya tidak ketahuan, tidak mungkin para makhluk kecil penghisap darah tidak mengerubungi diriku saat ini. Sudah sejam aku berdiri disini, dan nyamuk-nyamuk itu benar-benar tidak memiliki rasa kasihan padaku. Seluruh tangan dan kakiku terasa memerah dan memanas karena kugaruk dari tadi.
Yes! Akhirnya aku melihat sosok wanita itu mulai berjalan menuju pintu lobi, berjalan dengan 'gaya seksi'nya sambil menyapa semua orang yang berpapasan dengannya.
Aku segera melesat masuk kedalam lift begitu melihat mobil 'wanita seksi' itu menjauhi kantor. Seandainya aku lebih pemberani seperti Karen, aku pasti menghadiahi mobil wanita ular itu sebuah lemparan batu yang cukup kencang. Mungkin lain kali.
begitu didalam lift aku mulai ragu dengan keputusanku ini. Menemui Mr.cold lagi? Aduh. Aku takut.. bagaimana kalau nanti dia malah tidak suka dengan kedatanganku yang tiba--tiba ini. Bisa saja kan dia sedang bersama wanita lain didalam ruangannya? Atau bahkan membawa wanita lain ke rumah, makanya setiap hari dia bertanya apa aku akan pulang malam itu? Nanti bagaimana jika aku malah mengganggu kegiatan mereka..
Lift yang membawaku naik benar-benar tidak menyadari kebingunganku sehingga dia terus melesat ke lantai sepuluh dengan cepat.
Tiingg.. Akhirnya aku sampai dilantai tempat Mr.cold berada. Keadaannya hampir gelap gulita jika tidak adanya jendela yang membiarkan sinar matahari senja masuk kedalam ruangan. Semua lampu di bagian depan sudah dimatikan, dan hanya lampu ruangan Mr.cold yang terlihat menyala sekarang.
Aku berjalan pelan-pelan sekaligus berusaha untuk menenangkan kegugupanku ini. Untung hanya ada sedikit perabotan disana sehingga aku tidak mudah tersandung. Sekarang aku sudah sampai didepan pintu ruangan Mr.cold. Apa aku harus mengetuk dulu atau langsung masuk saja? Walau jam kerja sudah lewat, tapi tetap saja Mr.cold itu bosku Kan? Hm..
Pertama-tama aku mengetuk pelan sekali dua kali, tapi aku tidak mendapat jawaban. Aku mengetuk sekali lagi, dengan tenaga yang lebih kuat. Tapi kesunyian ruangan ini belum tergantikan dengan balasan suara Mr.cold yang membolehkanku masuk. Apa dia sudah pulang? mungkin wanita ular itu hanya tidak sengaja lupa mematikan lampu ruangan Mr.cold. Hah.. Sia-sia saja kegugupanku dari tadi rupanya.
Tapi aku tetap membuka pelan-pelan pintu ruangan Mr.cold, hanya sekedar mengecek apakah tidak ada orang sama sekali didalamnya. Begitu aku mencoba sedikit mengintip kedalam ruangan, aku terpaksa harus menutup pintu tersebut lagi. Ruangan Mr.cold benar-benar bau asap rokok dan bau menyengat minuman beralkohol. Kontan asmaku langsung segera kambuh begitu mencium bau asap rokok itu. Keadaan didalam seperti habis pesta menghisap mariyuana besar-besaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Marriage [Re-upload]
RomanceRe-uploaded until part 30 The previous and current cover made by @jennjennja. Aku tahu segalanya. Aku tahu dia datang padaku karena dendam. Aku tahu aku akan banyak menderita karenanya. Tapi nyatanya, aku tetap menerimanya menjadi suamiku. Kenapa? K...