- The Night. 1 -

417 59 8
                                    

00 : 00 a.m.

Sepi. Kata itu yang cocok untuk menggambarkan suasana flat milik lima pemuda yang sudah bersahabat sejak kecil ini.

Tak ada aktivitas yang terlihat diluar masing-masing kamar penghuninya.

Tapi, tidak dengan Niall.
Pemuda itu masih berkutat dengan laptopnya, menyelesaikan tugas yang diberikan dosen pembimbingnya dikampus.

"Ck, persetan dengan tugas ini!." Gerutunya.

Tangannya masih terus beradu dengan keyboard laptopnya. Mengklik huruf demi huruf dengan cepat sehingga sedikit menimbulkan suara bising.

Ia masih harus menyelesaikan dua artikel lagi untuk dimuat dalam tugasnya yang besok akan diberikannya kepada dosennya.

Kalau boleh jujur, sejak siang tadi Niall belum juga makan jadi tidak salah jika cacing-cacing dalam perutnya terus menjerit minta diberi asupan.

Masabodo dengan tugasnya, ia bergegas pergi kedapur untuk mengambil beberapa cemilan kesukaannya.

Kondisi diluar sangat gelap tak ada penerangan satupun. K, bisa ia simpulkan Liam lupa menyalakan lampu ruang tv. Terpaksa Niall harus berjalan dikegelapan ruangan menuju dapur.

DAAKK

sontak Niall langsung terkejut mendengar suara itu. Asalnya tepat dari dapur. Satu gerakan cepat Niall menyalakan lampu dapur.

Dilihatnya sesosok pria dengan baju berwarna hitam tengah memunggunginya.

"Louis." Panggilnya. Namun yang dipanggil tak merespon.

Ck, dia mulai lagi.

"Oh, c'mon mate. Bangunlah dan kembali ke kamarmu." Ucap seraya membuka pintu kulkas yang keberadaannya bersebelahan dengan Louis. diambilnya beberapa snack dan menutupnya kembali. Bertepatan dengan itu, sebuah cengkraman kuat diterima Niall di pergelangan tangan kirinya. Louis berubah posisinya menjadi berhadapan dengan Niall.

"Louis apa ya--." Ucapanya terputus begitu melihat pisau besar yang sudah Louis angkat. Arah mata pisau itu tepat mengarah kematanya.

"WHAT THE HECK YOU WANT TO DO TO ME?!!." teriak Niall. Seluruh snack yang ada dipelukannya jatuh begitu saja. Tangan kanannya kini sibuk melepaskan cengkraman tangan Louis yang kian mengencang semakin ia mencoba melepaskannya.

"You will die." ucap Louis dingin dengan mata yang terpejam tentunya.

"HELL NO!. LEPASKAN!." cucuran keringat dingin sudah membasahi sekujur tubuhnya.

Dengan gerakan cepat Louis melayangkan pisau itu kearah Niall. Satu gerakan cepat Niall bisa menghindarinya

"FUCKK!!. YOU'RE NOT LOUIS!! YOU'RE MONSTER!! FUCKIN' MONSTER!!"

"ZAYNNNNNNN!!."

"LIAMMMMM!!."

"HELP ME!!!"

Louis kembali mengangkat pisaunya. masih sama seperti tadi, mata Niall terus dibidik untuk menjadi sasaran mata pisaunya.

"SIAPAPUNN TOLONG AKUUUU!!!."

Kembali, Louis melayangkan pisau itu Kearah Niall. Tanpa bisa menghindar lagi.

CRUSS

"AAARRRGHHH"

pisau itu menancap dimata Niall. Darah sudah berlumuran dimana-mana. Niall terus berteriak kesakitan. Sedangkan Louis? Ia terbujur dilantai. Dia pingsan? Tidak, ia masih terjaga tidur.

-------------------------------------------------------------

gimana chapnya?? maap klo feelnya gak dapet yak.

Well, karena ini chapnya nanti kebanyakan yang kejadiannya pas malem jadi setiap chap namanya "The Night" tapi dibelakang itu tetep di ikutin sama angka dari chap keberapanya. Dan klo misalnya "The Day" itu berarti scenenya diambil pagi / siang.

[ + ] 5 votes for the next chap !

Silentreader isn't cool darl :*

See yaa - sptr

sleepwalking [ l.t ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang