- The Night. 2 -

334 49 5
                                    

Sudah tiga hari berlalu semenjak kejadian malam itu terjadi. Louis masih mengurung dirinya dikamar tanpa cahaya yang meneranginya. Keadaannya sangat amat jauh untuk dikatakan baik.

Semenjak kejadian itu ia belum sedetikpun untuk tidur hanya dikarenakan rasa bersalah, takut, dan tertekan yang terus menghantuinya tanpa ampun bak seperti teror. Tapi sangat disayangkan bayangan akan malam itu terus melekat dipikirannya.

"You're monster." desisnya dan terkekeh tajam.

Sebuah decitan pintu muncul tiba-tiba menimbulkan sedikit secercah cahaya lampu masuk menerangi kamar Louis yang gelap. Derap langkah mulai terdengar jelas mendekat kearah Louis.

"Hey!." Suara familiar itu menyapanya. Namun tak ada respon yang dilakukan Louis.

"Aku sudah tau . Zayn menceritakan semuanya tadi." Dihelanya napas panjang sebelum akhirnya mengambil posisi duduk disamping Louis

"Itu sudah berlalu, Lou. Niall juga sudah memaafkanmu. jadi berhentilah untuk menyalahkan dirimu."

"Sangat mudah untuk mengatakannya, Styles. Kau bahkan tak tau rasanya jika diposisiku." Jawabnya seraya bangkit dari kasurnya dan berjalan ke jendela. Ditatapnya rembulan yang tengah menerangi kota kecilnya itu.

"Terus, Mau sampai kapan kau begini?! Tindakkanmu terlalu bodoh!." Harry ikut bangkit dan berdiri dibelakang Louis. Ia hanya mendengar seringaian kecil yang dikeluarkan Louis. Terdengar sedikit screepy tapi Harry tak terlalu peduli.

"Ck, terserah padamu." Harry memutuskan untuk pergi meninggalkan Louis kembali ditengah kegelapan.

Benar atau tidak, ia merasa Louis sedikit berubah. Bukan dari fisik ataupun psikisnya, entah apalah itu tapi yang jelas ia merasa bahwa itu bukan Louis.

Stop, being stupid!.

Sebisa mungkin Harry menghilangkan pikiran konyolnya itu. Ia sedikit memberi pijatan kecil pada  keningnya untuk sekedar merilekskan pikirannya. Akhir-akhir ini memang terlalu banyak beban pikiran yang menumpuk diotaknya. Pekerjaan kantor yang terus mengejarnya, belum lagi ia harus mengirimkan uang biaya kuliah adiknya di manchester sana semua itu seakan belum cukup dan sekarang ditambah dengan Louis yang berubah aneh. Lalu selanjutnya apa lagi?.

Harry berbelok menuju dapur. Mungkin sekaleng softdrink bisa membantunya untuk melepas semua pikirannya itu. Ia duduk di pantri dengan ditemani sekaleng softdrink. Diteguknya minuman itu. Well, ia sangat menikmati setiap tegukan itu hingga beban pikirannya sedikit hilang.

Dihelanya napas cukup panjang sebelum akhirnya ia mengambil ponselnya yang tiba-tiba bergetar disaku celana. Pemberitahuan satu pesan baru terlihat jelas dilayar ponselnya. Baru hendak ingin membukanya, namun sebuah tepukan pelan dirasakan dipundaknya. Lantas ia menengok tanpa ragu.

DAKKK

Dalam sekejap pengelihatannya menghitam dan terasa sedikit nyeri dibagian kepalannya

-------------------------------------------------------------

Seriuss gue tau ini gak jelas bgt :')

[ + ] 5 votes. Kalo kalian masih mau tau kelanjutannya.

Well, klo misalnya gue ngepost cerita baru ada yg mau baca gak? Castnya Niall. Klo setuju coment " YAY " :p

sleepwalking [ l.t ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang