Beautiful Past (Part 1)

4.2K 176 11
                                    


Besok? Ah iya besok. Hari yang Beby tunggu-tunggu tiba. 27 Juni, hari dimana rekan setimnya sekaligus sahabatnya menginjak usia ke 18 tahun.

Waktu berjalan begitu cepat. Itulah yang ada didalam pikiran gadis berparas manis ini. Senyuman mengembang dipipinya, namun entah kenapa senyuman itu memudar perlahan dari bibirnya.

"WOY BEB!"

Tak ada jawaban dari Beby.

"WOY JENONG!"

Beby terlonjak kaget dari lamunannya. "Apa?" Sahutnya.
"Yaelah Beb, ngelamunin apaan? Lo pas gue panggil beby kagak nyaut, lah giliran gue panggil jenong baru nyaut."

Beby tidak menghiraukan celotehan yang terus terlontar dari mulut temannya.

"Beb, yaelah lagi-lagi gue dikacangin. Enak kalo kacangnya diatas martabak. Wuidih ditambah keju atasnya, aih laperrr"

"Nab, Shania mana?"

"Astaga Beby, gue beneran dikacangin. Omongan gue kaga ada yang disautin. Lo malah nanyain si tante. Tadi sih Shania ada di...." Nabilah melihat ke sekelilingnya. "Loh? Mana tuh tante? Kok ilang?"

Beby beranjak dari tempat duduknya. Dia ingin mencari Shania. Entah kenapa akhir-akhir ini pikiran Beby selalu berujung pada Shania. Beby pun heran dengan keanehan itu.

"Mau kemana lo beb? Martabak gue mana?"

Beby tetap tidak menghiraukan celotehan nabilah yang semakin tak karuan.

"Oy jenong! Beby! Ah elah tuh anak cewek secantik gue yang udah main pelem sampe nyuyok masih aja dikacangin. Awas aja lo beb ga akan kasih gue kasih tiket meet and greet gratis. Lo kan salah satu fans gue, yang paling fanatik malah."

Beby berjalan menjauhi nabilah seolah-olah nabilah tidak pernah berbicara padanya. Sorot matanya mengelilingi ruangan latihan. Mencari-cari gadis jangkung yang sedari tadi memenuhi pikirannya.

Shania dan Beby memanglah sangat akrab, apapun yang mereka lakukan, mereka lakukan bersama. Dimana ada Beby disana ada Shania, dan sebaliknya, dimana ada Shania disana ada Beby. Tapi, itu semua dulu. Sebelum Beby menjadi lebih akrab dengan Gaby. Entah kenapa, Beby semakin menjauhi Shania tanpa ada alasan yang jelas.


*flashback on*

"Beb, sibuk ga?" Tanya Shania

Beby menoleh ke arah Shania, dia dapat melihat dengan jelas keringat yang mengalir dikeningnya. Spontan Beby meraih handuk kecil yang ada didekatnya dan menyeka keringat itu dari kening putih sahabatnya, "Engga, nju. Ada apa?" Jawabnya sambil terus menyeka keringat Shania.

Shania sudah tidak heran lagi dengan perlakuan Beby terhadapnya karena Beby sering melakukan hal tersebut. "Setelah latihan, lo mau nemenin gue ke foodcourt bentar?"

"Kamu laper?" Tanya Beby, "Masih ada keripik singkong di tas aku, mau? Sekalian kamu kasih reviewnya enak apa engga, promosi gitu ke anak-anak JKT lainnya. Rasa baru loh" Canda Beby.

"Lo kalo mau gue iklanin keripik singkongnya, ntar transfer aja dpnya dulu."

"Yaampun, nju." Beby melempar handuk kecil yang ada di genggamannya ke Shania, "mending aku promosiin sendirilah. Aku kan lebih terkenal dari kamu, kak Ve aja kalah"

"Ahem" Kinal berdehem tepat dibelakang mereka berdua.

"Eh ada kak Kinal. Apa beb? Tadi lo bilang apa beb? Kak ve aja kalah?" Shania sengaja meninggikan suaranya agar Kinal lebih jelas mendengarnya.

She's HersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang