Ceklek! (Part 7)

1.8K 134 7
                                    


Keoh ini bukan flashback lagi. Udah balik ke dunia nyata.

  ❤ ❤ 

"Duduknya lebih deket lagi dong." Pinta seorang fotografer yang siap mengambil gambar dengan kameranya.

"Bukan, bukan kayak gitu. Coba lebih deket lagi pasti hasilnya lebih bagus."

Fotografer laki-laki itu mengambil beberapa gambar dengan kameranya, blitz memenuhi ruangan diiringi bunyi "ceklek" secara bersamaan. Kemudian dia menjauhkan kamera dari matanya dan mengecek kembali foto-foto yang telah diambil sebelumnya, "Hmm..." Dia bergumam.

"Masih ada space. Coba lebih dekat lagi." Pintanya sembari tersenyum pada kedua gadis didepannya.

Beby menggeser tubuhnya mendekati Shania mengikuti apa yang fotografer tadi ucapkan. Disampingnya Shania hanya duduk diam tanpa berkata apa-apa. Ya, hari ini adalah hari dimana ulantahun Shania dirayakan di teater JKT48. Shania dan Beby akan melakukan Birthday Shot dengan sebuah kue ulangtahun didepan mereka. Lilin dengan angka 1 dan 8 masih tertancap diatas kue yang lembut itu dan memancarkan cahayanya.

"Nah seperti itu. Saya foto ulang ya." Ucap fotografer itu, "Satu.... Dua.... Tiga..." Pada kehitungan ketiga Beby tersenyum dan mengukir lesung pipi yang membuatnya semakin manis. Shania tak mau kalah, Shania tersenyum dan menampilkan gigi-gigi putihnya, mata indahnya mengecil seraya dia tersenyum seolah-seolah dua bulan sabit sedang menggantung dibawah alisnya.


Ceklek!

  ♡ ♡♡♡♡ 


"Wedeh Shania makin tua. Yang keberapa Nju? 24 ye?" Nabilah menaik-turunkan alisnya.

"Yeee enak aja lo. Baru kedelapan belas gini." Shania menarik bajunya sedikit ke atas seolah-olah ada kerah yang menempel pada bajunya.

"Lagian sih, kalo gue ga kenal sama lo, pasti gue udah nganggep lo tante-tante yang umurnya 25 keatas."

"Ngaca, Bil."

"Komuk lo kayanya lahir duluan deh bang. Asli ga ada cocok-cocoknya lo umur 18." Nabilah melihat ke arah Shania dengan muka—sok serius.

Shania memukul pelan kepala Nabilah yang sedang duduk didepannya, "Aduh kang bajay, Kelly Klakson atau apalah itu, mending lo sana ngaca lebar-lebar."

"Lebar... berarti gue ngacanya di jidat si Beby dong." Kali ini Nabilah membawa-bawa nama Beby dalam guyonannya.

Shania hanya menghembuskan napasnya pelan. Berbicara tentang Beby, Shania jadi ingat ketika Birthday Shot yang mereka lakukan. Bukankah Beby terlihat kaku? Bahkan untuk duduk berdekatan dengan Shania pun harus disuruh beberapa kali oleh fotografer. Padahal beberapa hari yang lalu Beby pergi ke rumah Shania untuk mengatakan selamat ulangtahun padanya dan sikapnya tidak sekaku sekarang. Shania menaikkan alisnya tanda kebingungan.

"Heyhooo yang lagi ulang taun gue minta traktirannya. Apa ya?" Jeje menopang dagu, "Shusi! Atau pizza atau spaghetti atau...."

"Halah ci Jeje sok sok an mention makanan luar negri, padahal sendirinya baru minum starbucks aja udah muntah kejang-kejang." Sahut Dhike diujung ruangan.

"Apaseh biduan jeketi. Diem aje lo. Kalo emang si Tante satu ini nraktir gue, gue ga bakal ngajak lo. Yekan, Nju?"

"Ih paan, siapa yang mau nraktir lo ci. Yang ada gue mah bangkrut. Lo kan kalo makan ga inget-inget kalo masih ada hari esok." Cibir Shania.

She's HersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang