Part 3

2.1K 218 0
                                    

*MinSeokPOV*

Sesuai instruksi dari beliau, aku memainkan lagu dengan piano ini. Lagu yang aku sukai. Memang lagu jadul, tapi isi dan maknanya mampu menyayat seluruh hatiku.

Ditengah-tengah bermain, Siapa yeoja itu?. Apa dia yang dikatakan oleh supir pribadiku tadi. Tapi sepertinya iya.

Tak! . Seonsaengnim memukul kayu rotan yang dibawanya di atas piano yang sedang ku mainkan. Aku cukup terkejut, tapi langsung aku lanjutkan. Disela-sela latihan lagi, aku melirik yeoja yang sekarang duduk di kursi dibalik jendela tempat dimana aku latihan saat ini.

"Oke, sudah cukup. Permainanmu sudah bagus. Tapi perlu diasah lagi." Ucapnya yang cukup membuat hatiku sedikit lega setelah kejadian yang mengejutkanku tadi.

"Kamsahamnida seonsaengnim." Jawabku kepada beliau.

"Kamu boleh pulang." Perintah seonsaengnimnku dan kemudian beliau meninggalkanku. Aku pun mulai mengemasi barangku dan mulai beranjak keluar dari ruangan ini sambil membawa partitur lagu yang kumainkan tadi.

*YooJungAppaPOV*

Saya cukup terkejut dengan lagu yang dibawakannya. Saya memang menyuruh murid pertama saya ini, untuk memainkan lagu kesukaannya. Karena saya hanya ingin mengetes saja, seberapa jauh anak ini bisa bermain piano dengan baik. Apakah setiap dentingan nada yang ia buat mampu menyampaikan pesan yang terbilang tak berkata namun penuh makna.

Lagu yang dibawakannya persis seperti lagu favorit mendiang istriku. Tapi aku tidak boleh menunjukkan rasa keterkejutanku dan mengubah mimik wajah ini menjadi seorang yang benar-benar profesional. Tak lama saya melihat putri saya pulang dan berjalan melewati rumah seperti biasanya dan seperti biasa juga, dia berjalan dengan pandangan yang kosong.

Sejenak saya mengalihkan pandangan, justru saya memergoki murid baru ini tengah melihat putri saya. Sontak saya memukul rotan yang menjadi alat yang membantu saya mengajar. Saya selalu mengajar di sebuah universitas dan baru kali ini saya menerima les privat. Itu pun karena bujukan dari appa anak ini.

*MinSeokPOV*

Entahlah apa yang kupikirkan tadi. Kenapa aku tertarik melihat yeoja itu saat dia tengah melintas di depan jendela rumahnya.

Setelah selesai mengemasi barang, aku pun langsung keluar dengan membawa partitur tadi. Ku keluarkan tabung yang berisikan benda-benda kecil yang harus kuminum setiap harinya. Saat aku minum sambil berjalan, yeoja itu melewatiku. Dia sama sekali tidak membungkuk. Bukankah itu tidak sopan?. Dia sama sekali tidak menghormati orang yang baru saja lewat. Menyapaku saja tidak. Dasar yeoja aneh.

"Ayo tuan. Tuan besar sudah menunggu."

"Ahjussi.. kenapa dia tidak sopan sekali. Bukannya membungkuk ataupun menyapa, justru jalan begitu saja melewatiku." Ucapku kesal.

"Sudahlah tuan. Biarkan saja." Balas bodyguardku santai. Dia pun mendorong-dorong tubuhku untuk segera masuk ke dalam mobil.

" Ya!!" teriakku karena tak terima akan perlakuannya. Memang bodyguardku ini terkadang bertingkah seakan-akan ia chinguku. Karena memang dialah yang menjagaku sejak kecil. Jadi aku tidak terlalu memperdulikan sikapnya ini. Tapi entah kenapa, hari ini aku membenci perilakunya itu sejak ketemu yeoja tak tau sopan santun.

*YooJungPOV*

Aku tau. Dia pasti kesal padaku. Jelas saja!. Aku mendengar ucapannya. Katanya aku yeoja yang nggak tau sopan santun. Aku terima perkataannya itu. Karena memang aku tidak membungkuk ataupun menyapanya saat dia lewat. Karena alasanku satu yaitu TIDAK TAHU.

Aku pun menjalankan rutinitasku. Belajar piano dengan appa. Yang mungkin appa selalu bilang kalau aku selalu membuatnya marah karena kekuranganku ini. Untuk apa mencoba jika sudah tahu resikonya. Itulah perkataan beliau.

Setelah beberapa jam yang penuh dengan amarah dari appa, aku kembali ke kamar dengan ditemani oleh pelayan setiaku.

"Selamat istirahat nona." Ucapnya yang kemudian mulai menutup pintu kamarku. Lalu, aku pun mulai beranjak tidur dan perlahan mulai memejamkan mataku yang pada akhirnya membawaku ke dalam bunga tidur yang begitu membahagiakan. 

-RumahMinSeok-

*AuthorPOV*

Seorang namja, anak dari pemilik rumah ini sudah pulang dan langsung menemui appa serta eommanya yang berada di taman belakang.

"Bagaimana les privatmu uri adeul?" tanya eommanya lembut.

"Menyenangkan sekaligus menyebalkan."

"Maksud kamu apa?" kini appanya ikut bertanya.

"Apakah abeoji tau.. putri dari seonsaengnimku sangat tidak sopan. Dia sama sekali tidak membungkuk sebagai tanda pengenalan saat aku melewatinya. Menyapa pun tidak." Jawabnya yang sepertinya penuh dengan amarah.

"Mungkin dia punya sebuah alasan yang membuatnya terpaksa berlaku seperti itu." jelas eommanya penuh dengan tutur lembut.

"Sudahlah eomma. Aku ingin ke kamar." Belum orang tuanya menjawab, namja itu sudah pergi meninggalkan kedua paruh baya tersebut.

--Part3End--
안녕 !!!!!!!!!!!!!!!

Ini udah mentok idenya. Jadi jangan marah ya, 친구, 제발요....

Karena otak author Ai Reun dipenuhi dengan materi-materi ujian. Jadi harap maklumin yaa.. :)

Jangan lupa follow IG Author yaa :

Author Account : aireun.official

GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang