Dia Lagi - (Amora)

587 289 24
                                    

Aku masuk dalam rumah dengan tergesa gesa.

"Yahhh, dia udah pulang yaa." Aku mendadak lesu mengamati ruang tamu yang sudah kosong.

"Hey, dari mana aja sih." Feli keluar dibalik sekat antara ruang tamu dan ruang keluarga.

"Si Dika mana? Katanya belajar disini?" Tanyaku tak puas, aku sengaja ngebut gara gara dia bilang ada Dika di rumah,tapi kok.

"Bohongin aku yaa!" Aku menampilkan ekspresi marah padanya.

"Enggak, sumpah deh Mora. Andai kamu dateng lima belas menit yang lalu kamu masih bisa ketemu dia kok, beneran deh aku gak bohong!" Dia menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah membentuk huruf v.

"Bikin penasaran ajadeh!"

"Yaudah kapan kapan aja, gausah cemberut gitu deh, aku punya coklat, yukk." Feli menarik tanganku ke arah atas, tau saja dia cara membujukku.

*****

"Jadi kemarin katanya ada temen cowok Feli yang kesini?" Tanya mama saat kami bertiga ada di meja makan untuk sarapan pagi, memang kedua orangtua ku pergi keluar kota dan baru pulang pukul 1 tadi pagi.

Feli mengangguk malu malu.

"Siapa? Kok gak cerita ke mama. Masa mama taunya cuma dari cerita mbak Amik."

"Ihh mama apaan sih, kan juga masih temen."

"Yakin temen?" Tanyaku saat roti isi ini sudah kutelan habis.

"Iya kok temen ma." Feli melotot ke arahku.

"Ya gakpapa sih kalo Feli atau Mora bawa teman laki laki kesini, umur kalian kan 22 bentar lagi wisuda kerja trus menikah."

"Masih jauh kali ma." Elakku, mama selalu begitu menanyakan pada kami 'kapan bawa pacar ke rumah?' 'kapan kenalin pacar ke mama'.

"Udah deket sayang, masa kamu mau terus terusan tinggal bareng mama sama papa, pasti nanti ada saatnya kalian menjalani kehidupan kalian sendiri."

"Iyaa nanti Feli kenalin temen Feli kalo hubungan kita udah lebih deket, kan sekarang masih temen ma." Feli berusaha menyelesaikan perdebatan ini tau saja aku sudah bosan membahas cinta dan hidup sendiri tanpa mama,papa, dan Feli. Walaupun apa yang dikatakan mama tadi ada benarnya juga.

Mama mengangguk senang.

"Yuk Mora berangkat." Feli bangkit dari duduknya.

"Mora ada kelas, nak?" Mama bertanya padaku.

Aku menggeleng.
"Enggak ma, anter Feli aja."
Memang, sudah dua hari ini aku free tapi gara gara Feli yang memintaku mengantarkan ke kampus, hari ini dia sedang tidak ada kelas tapi dia tadi bilang mau cari buku di perpustakaan buat tugasnya. Tugas kok gak selesai selesai-_-

"Hati hati sayang." Mama melambaikan tangan dari kursi makannya.

*****

"Ntar pulang sendiri gakpapa kan Fel?" Tanyaku sekali lagi. Memang tadi di rumah aku sudah berkata tidak bisa menjemputnya dan dia setuju setuju saja.

"Gakpapa kok,beneran. Udah sana pergi thankyou gojek." Dia segera keluar mobil sebelum kubalas. Dasar!

*****

Aku sampai!

Suasana yang tenang, suasana yang masih sama seperti dulu kali pertama aku kesini
Aku duduk di pinggiran danau. Tempat yang jauh dari keramaian hanya danau yang dikelilingi rumput hijau dan pohon tinggi tinggi.

Aku tidak begitu suka keramaian dengan kemacetan yang berhasil membuatku bosan.

Disini biasanya aku menghabiskan waktuku dengan kanvas dan alat lukisku, sayang hari ini aku tak berniat untuk itu.

Aku maju sedikit mendekati danau, kulihat ada seseorang disana, lelaki memakai topi.
Aku berusaha tak peduli tapi kulihat lagi lebih dalam, aku yakin aku masih hafal nama dan wajahnya. Iyaa, dia lelaki yang sama. Ku dekati dan kutepuk pundaknya, semoga ini tidak salah orang.

Lalu dengan cepat orang itu berbalik. Dan benar! Masih dengan orang yang sama. senyumku merekah seketika.

-------

Stoppp, sampai disini dulu! Kita akan bertemu lelaki itu di part selanjutnya

Yang sudah baca tolong tinggalkan jejak vomment kalian thankyouu

BUTTERFLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang