BAB 6

18 0 0
                                    

Sore yang indah dengan pancaran sinar matahari yang akan terbenam di ufung timur membuat gue berfikir tentang perkataan Salsabila kemarin tentang motor kakaknya yang rusak, terlintas dibenak gue, gue ingin membantu memperbaiki motor itu.

"Gue harus kerumah Salsabila.." Gue bicara sendiri

dengan sikap yang optimis gue datang kerumah Salsabila dengan semangat.

"Misi.." teriak gue dari luar pagar rumag Salsabila

"Iya,,, " teriak dari dalam rumah

"Ehhh.. Rafa" mamanya Salsabila menghampiriku

"Iya tante" gue menyalami tangan mamanya

"Ada apa ni kesini" tanya mamanya

"Gini tante saya kemarin dapat cerita dari Sabil kalau motor itu rusak dan udah banyak yang perbaiki tapi masih rusak" Gue menunjuk kearah motor

"OH iya,, trus.."

"Saya boleh membantu memperbaikinya tante?"

"Boleh-boleh silahkan"mamanya menyuruku ke tempat motor itu berada.

gue mulai memperbaiki motor itu dengan teliti untung saja papanya Salsabila tidak ada. kalua ada pasti dimarahin.

"Rafa" seseorang memanggil gue dan membuatku terkejut 

"Iya.. Aduh" gue terantuk didekat motor karna terpesona melihat Salsabila

"Ini makanan untuk kamu?" kata Salsabila

"Iya makasih, repot-repottin aja"

"Enggak kok, oh.. iya aku ke dalam dulu iya"

"Iya.."

gue lagi sibuk memperbaiki motornya taunya datang papanya Salsabila yang baru pulang dari kantor.

"Apa-apaan ini" papanya melotot kearah gue

"Maaf om" gue nundukin kepala 

"Mama.. Sabil.." teriak papanya

"iya pa ada apa?" Mamanya menemui kami

"Kenapa ada anak ini disini" papanya marah-marah menunjuk kearah gue

"Iya  pa, Rafa mau membantu memperbaiki motok kakak" jawab Sabil berjalan menuju kami

"Maaf om, saya hanya ingin membantu dan motornya sudah siap dan bisa dicoba om" gue menjelaskan

"Iya kalau gitu karna kamu udah memperbaiki motor ini, gimana kalau kamu makan malam bareng kami" tawaran mamanya membuat gue senyum-senyum

"Gak usah tante" gue menolak ajakan mamanya

"Gak usah ma, toh dia juga gak mau" kata papanya

"Papa gak boleh gitu" mamanya melotot kearah papanya

"Iyalah.." papanya meninggalkan kami

pada saat kami sedang mau makan papanya Salsabila menanyakan pekerjaan..

"Kamu kan gak kerja, terus kamu mau makanin apa anak dan istri kamu nanti?" celetuk papanya

"Insyaallah akan ada riski dari yang maha pencipta untuk keluarga saya nanti"  gue menjelaskan

"Iya elah, sekarang ya sekarang nanti ya nanti tapi kamu harus paham juga kalau kamu akan punya anak istri?" dengan nada tinggi papanya berbicara

"Saya akan berusaha om untuk anak istri saya nanti" gue senyum kearah Salsabila dan Salsabila membalas senyum gue.

"Papa udah sekarang makan" kata mamanya 

"Maaf om saya harus pulang sekarang, Assalamuallaiku" gue pamitan dan pergi

disaat gue langsung pergi dan salsabila mau mengejar gue papanya menghentikannya.

"Sabil duduk, gak usah kamu kejar laki-laki seperti dia" kata papanya

"Tapi pa.." kata Salsabila

"Udah duduk, kamu udah papa sekolahkan tinggi-tinggi agar kamu jadi spesialis malahan mau sama cowok kayak begitu modelnya" papanya menjelaskan

Salsabila hanya tertunduk karna takut oleh papanya. makan pun dilanjutkan

BERSAMBUNG...





MENANTI SECANGKIR KOPI CINTA ( a CAP of COFFE waiting for LOVE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang