BAB 2

15 0 0
                                    

waktu sudah menuntukkan pukul 06.30 WIB saatnya gue berangkat sekolah, pagi yang cerah dengan semanagat yang baru lupakan masa lalu lanjutkan ke masa depan.

"Mama, Rafa mau berangkat ni, takut telat" teriakku di pintu sedang memakai sepatu

"Iya, .. Hati-hati iya nak?" mama menghampiriku dan gue mencium tangan mama

"Papa mana ma?" tanyaku

"Papa kepasar dari tadi pagi"

"Oh.. baiklah, Rafa pergi dulu ma, Assalamuallaikum" gue berpamitan

"Wa'alaikumsallam" Mama tersenyum

gue sepanjang jalan berfikir gimana caranya agar gue bisa membantu Mama untuk berjualan ketring? gue bingung. gue berfikir cukup lama dan akhirnya gue sampai disekolah, gue mencari teman sekaligus sahabat namanya Didu orangnya lucu, asik kadang-kadang rada gimana gitu.

"Guys,, nampak Didu gak?" tanya gue kepada teman yang sedang duduk diatas motor.

"Nggak bro"

"Oke makasi.."

Gue melihat seseorang turun dari mobil mewah, dia namanya Salsabila Candrasmurti dia itu satu kelas sama gue, gue udah naksir lama sama dia, tapi sayangnya dia kuper dia kerjaannya sekolah dan rumah apalagi bukunya itu banyak banget. bikin kepala gue pusing kadang.

"Woy.. liat apa lo?" tanya Didu yang mengkagetkanku 

"Ehh.. Elo, dari mana aja lo gue cariin" tanya gue sembari melirik ke arah Salsabila yang berjalan penuh cinta.

"Lo naksir sama dia?" tanya didu heran

"Iya didu.." gue bengong tanpa sadar gue ngomong apa

"Haa.. lo suka sama dia, gila lo, Adila aja mutusin lo apa lagi Salsabila" didu heran

"Didu yang namanya cinta sejati itu pasti datang kapan saja dan selalu ketemu secara kebetulan" gue puitis

"Hahaha.. lo liat tu, Adila sama Natan" didu membalikkan muka gue kearah Adila dan Natan yang keluar dari mobil.

"Itu beda, Adila udah gue kubur dalam-dalam saatnya gue mengejar masa depan"

"Ni anak kalau udah cinta sahabat dilupakan" didu geleng-geleng kepala

"Hehe.. Gila lo gue ngelupain sahabat sendiri, iya gak mungkinlah" gua mengkusutkan rambut Didu yang keriting

"Jangan lo kusutin juga kali rambut gue" didu merapikan rambutnya

"Sorry, Yuk kita kekelas" Gue tarik Didu

Cinta sejati. Apakah kalian percaya akan itu? Akan "Cinta Sejati" yang konon katanya dimiliki oleh semua orang? Cinta yang katanya sangat indah dan menyenangkan?  bagi gue cinta sejati itu sehidup semati.

***

BERSAMBUNG...



MENANTI SECANGKIR KOPI CINTA ( a CAP of COFFE waiting for LOVE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang