Indonesian Attack By Zombie

"Kesatria Pencuri Vaksin"

Previoulsy : Mereka semua pun kembali kedalam ruangan dengan muka yang sangat pucat,Kecuali Zeed,Khenedy,dan James karna mereka tak takut apapun peraturan yang telah diberikan.Markas pun menurunkan 2 orang Kesatria dari Benteng Komodo 2 Kesatria itu bernama Rey dan Dimas,mereka sangat tangguh dan tak terkalahkan Semua Anggota pria membicarakan soal 2 kesatria yang katanya tidak mudah terinfeksi,semua siswa lelaki telah curiga bahwa kesatria Rey dan Dimas telah mencuri Vaksin penyembuh,dibawah tanah "Pabrik Berbahaya" james menuntun kami untuk kembali ke kamar.

"Ayoo....aku beritahu yang sebenarnya!" Bisik James kemudian menuntun mereka kembali ke ruangan.

Sesampai diruangan......

"Ada apa??" Tanya Angela

"Benar perkataan mereka" Jawab James

"Apanya yang benar?" Tanya Khenedy

"Mencuri Vaksin!" Saut Lane

"Sungguh?" Tanya Ryin yang masih belum yakin

"Sungguh,mana mungkin aku membohongi kalian" Ungkap Lane dan James

"Mereka curang sekali" Marah Angela

"Jangan katakan ini pada siapapun,kalau kalian mengatakannya......Hmn...." Jelas James yang dipotong oleh Khenedy

"Apa akibatnya bila kita membocorkan ini?" Potong Khenedy

"Kalian akan dilemparkan keluar Benteng" Tutup James dan Lane Merekapun mengakhiri pembicaraan,dan kembali keluar untuk makan bersama di kantin Markas.

"Aku ingin kalian semua menikmati makanan kalian dengan sepenuh hati,ingat!tidak ada perkelahian ataupun keributan yang terjadi dikantin ini!!" Teriak Ketua Kesatria Benteng Harimau.

"Baik!!!" Seru Semua orang yang ada dikantin. Khenedy dan yang lain pun masuk kedalam kantin markas,dan mereka langsung mengambil beberapa makanan dan snack yang telah disediakan oleh penjaga,kemudian mereka duduk dimeja yang tidak jauh dengan tembok.Ketika mereka duduk seseorang berbicara dengan kasarnya mengejek mereka.

"Lihaat .... mereka anak yang tak memiliki orang tua,Ahahahahaha" Ejek Jose (murid Kesatria Benteng Serigala) pada Mereka.

"Mereka berteman dengan pencuri makanan,ahahahah" Ledek Lily (wanita simpanan Kesatria Benteng Komodo) pada Ryin.

"Orang tuanya adalah tukang BOM!" Tambah Cecil (temannya Lily)

"Haah....mereka mengejek orang tuanya Ryin" Ucap Angela dalam hati dengan ketakukan akan murkanya seorang Ryin Ryin berjalan kemeja Lily dan Cecil duduk,dan ditangannya dipeganglah sebuah pisau pemberian ayahnya untuk membunuh zombie.Tetapi ryin menggunakannya untuk melemparkan kearah Lili dan Cecil duduk.

"Sungguh?! *Teeeeeeeeeek*" Ucap Ryin dan melemparkan pisau yang hampir mengenai Lily dan Cecil

"Haaaaaaaa.....Pembunuuuuuh" Teriak Cecil yang dan membuat semua orang dikantin melihat kearahnya.

"To..to...tolooooong!jauhkan pembunuh ini dariku!" Tambah Lily dengan teriakannya yang sangat besar dan memancing emosi Angela.

"Cukuup!! *Plak*Plak kau adalah pengecut yang berani main belakang!!" Bentak Angela dan Menampar Lily dan Cecil Khenedy,Zeed,Lane,dan James pun terkejut melihat Angela marah s ampai-sampai rey dan Dimas berhenti makan dan menarik rambut Angela dan Ryin,untung saja Zeed tanggap,ia langsung memegang tangan Dimas yang menarik rambut Ryin dan Angela.

"Apa yang kalian lakukan?!!" Teriak Dimas ditelinga angela

"Mereka adalah Pela**r yang tak menerti aturan!!" Ejek Rey

"Kalian....!!" Tarik rambut Angela dan Ryin oleh Dimas "Apa yang kau lakukan?" Zeed melemparkan tangan Dimas "Brengseek!" Pukul Dimas dibagian pipi kanan Zeed

"Heeey...!!" Khenedy yang tiba-tiba memukul pipi kiri Dimas pipi kiri dimas akhirnya berdarah,dan tiba-tiba luka yang sedang mengucurkan darah itu tertutup rapat dan tak terlihat bekasnya.

"Semuanya....Sujud!" Teriak salah satu anggota PPZ

"Haah .. mana mungkin?" Tanya Zeed dalam hati Lane POV Ayah yang bilang padaku,kalau ada seseorang yang meminum Vaksin itu,Vaksin itu akan memakan setiap luka yang ada pada tubuh orang yang meminumnya bisa dalam artian orang itu akan masuk kedalam deretan orang-orang yang kebal terhadap virus.

"Hiaaaah!!" Dimas pun gantian memukul Zeed dan Khenedy hingga mereka berdua terlontar kearah kompor kantin.

Akhirnya semua anggota memisahkan mereka berdua,dan mengusir Kelompok Zeed sebagai kelompok yang Rasis dan keras,merekapun menyanjung nama baik Dimas dan Rey dan melupakan masalah Leopard yang berkeliaran Dimarkas.

"Aaaaaaaarrgh!" Zeed yang kesal dan memukul dinding kamarnya

"Sudahlah Zeed,mereka terlalu takut terhadap Vaksin itu" Ucap Angela,dan kemudian terdengar keributan dari luar Ruangan,semua anggota PPZ berlarian,dan dari dalam kamar kami mendengar suara langkah kaki yang besar,dan nafas yang mengerikan,Dimas dan Rey mendekati Zombie itu,dan berusaha untuk membunuhnya,tapi tetap saja Ia gagal. Ryin tiba-tiba keluar dari kamar dan membawa sebuah cambuk yang sangat besar,Ryin hanya menggoyangkan 3 kali dan Zombie itu tergeletak jatuh,tiba-tiba Zombie itu membelah dirinya menjadi 2 ! Akhirnya Zeed dan Khenedy ikut keluar dan membawa 2 buah Senjata Api yang digunakan untuk membakar Zombie itu ketika membelah diri lagi.

"Serahkan Dimas dan Rey kezombie itu Zeed,Khen!" Teriak Lane dari dalam ruangan

"Ooh...ini yang dinamakan pembunuhan melalui Vaksin" Fikir James

"Rasakaaaaaaan ini!!" Ryin mencambuk zombie itu sekuat tenaganya

"Kemaariiii kaaau!!!!!" Zeed Menarik Dimas dan menyerahkan'nya pada Zombie itu,tiba-tiba zombie itu tak bergerak dan memandangi Dimas yang ketakukan,dan menyeretnya kebelakang hutan Markas.

"Kaliaaaaan!!!" Marah Rey yang kemudian ingin menusuk Zeed dari sisi samping,dan kemudian Angela pun berlari melindungi Zeed,dan benar!Angela tertusuk dibagian lengannya. Ryin pun terlihat marah dan kesal atas perbuatan Rey pada Angela,dan sontak Ryin melayangkan Cambuknya kearah Rey,dan terluka lah kulit Rey.Semuanya menunggu kulit Rey yang terluka dan memulihkan sendiri,ternyata Rey tidak dapat memulihkan tubuhnya,dan bukti ini cukup kuat bahwa Dimaslah yang telah mencuri Vaksin tertinggal itu di Laboratory Pabrik terlarang.

"Jadi kau tidak bisa memulihkan dirimu sendiri?dan menutupi lukamu sama seperti yang dilakukan dimas?" Ejek Ryin dengan senyum jahatnya.

Para Pendekar pun datang dan Mengintrogasi Mereka semua.