• eight •

421 10 1
                                    

"I should be over all the butterflies but I'm into you. Yeah, after all this time I'm still into you" - Paramore












Maddy's POV

Hei, Dad!
Aku ingin bercerita sedikit padamu. Tadi aku menghabiskan waktu dengan seseorang yang sangat aku rindukan, ya walaupun tidak serindu aku dengan Ayah.

Ia bagaikan rumput hijau yang selalu kita tiduri saat aku kecil, Yah. Aku sayang dengannya tetapi aku tidak tau apakah ia juga sayang denganku.

Ayah, kapan Ayah datang? Aku rindu. Rumah ini terasa sepi tanpamu. Bunda tidak lagi peduli padaku.

Ayah, apa saja yang bisa kau lihat diatas sana? Bisakah kau melihatku? Apa yang kau lakukan disana? Apakah kau sedang bercanda ria dengan Tuhan dan para malaikat?

Ayah, kenapa kau harus pergi? Kenapa kau meninggalkanku dengan Bunda? Aku tidak mau bersama Bunda aku mau bersamamu, Ayah.

Ayah, bisakah kau melihat lelaki itu? Apa yang sedang ia lakukan?

Oh iya, maafkan aku karena terlalu banyak bertanya.

Ayah, tadi ia mengajakku ketempat yang belum pernah aku lihat bahkan ia bilang bahwa ia belum pernah menunjukkan tempat itu kepada siapapun selain aku.

Ia sungguh tampan, Yah. Mungkin aku jatuh hati lagi padanya.

Ayah, aku takut. Bagaimana kalau ia pergi seperti dulu? Walaupun dulu kami masih kecil tapi aku sudah tau namanya sayang.

Oh iya, entah ayah sadar atau tidak tapi aku sudah bisa mengontrolnya. Paling tidak aku bisa menahan dan mengeluarkannya kapanpun aku mau.

Mungkin itu saja yang ingin kuceritakan. Terkadang aku bingung kenapa aku masih saja menulis surat untukmu padahal aku tau Ayah tidak akan membaca suratku.

Your Daughter,
Maddy.

Kulipat kertas tersebut secepat mungkin sebelum air mata ini melarikan diri dari pelupuk mataku.

Aku selalu menangis setiap aku menulis surat untuk Daddy padahal aku sudah tahu bahwa ia tidak akan membaca suratku tetapi ia adalah alasan mengapa aku menulis ini hampir setiap hari bahkan sudah lebih dari dua box berisi surat seperti ini.

Daddy hanyalah satu-satunya orang yang paling aku sayangi dan aku percayai. Mungkin ini aneh karena seharusnya seorang gadis lebih dekat dengan sang ibu tetapi berbeda denganku bahkan ibuku sendiri saja tidak peduli dengan diriku, mungkin bila ada berita bahwa aku tertabrak dan nyawaku tidak terselamatkan Mommy akan sangat sangat senang karena tidak ada lagi yang membebani hidupnya.

Ya, itulah diriku. Some fûcked up girl.

Sungguh, aku merasa hari ini merupakan hari yang sangat membosankan. Tidak ada yang bisa kulakukan, buku yang kubeli minggu lalu sudah habis terbaca, film yang aku beli sudah semua kutonton, aku bahkan tidak bisa menghubungi teman-temanku.

Kecuali satu.

Dengan cepat aku meraih Iphoneku yang terletak di nightside table dan dengan satu tarikan napas panjang aku mengetik pesan.

Some Kind of Love [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang