• nine •

514 15 8
                                    

"You got me way up a thousand miles, can we stay right here in this atmosphere" - Martin Garrix x Usher












"Dimana anak sialan itu?!" Teriak seseorang dibawah.

"Ada diatas, Bu. Tadi sempat ada lelaki turun dari kamarnya dan pamit ingin pulang" Shit! Stupid maid. Kenapa ia harus lapor tentang Jonas yang barusan kemari.

"Anak tidak tahu diri!" Sekejap terdengar suara langkah kaki semakin mendekat dan dengan buru-buru aku langsung merapikan semua makanan dan memasukkan kedalam keranjang piknik.

BRAAK!

"Apa-apaan kau!" Ucapku sontak saat pintuku dibuka paksa.

"Dasar tidak tahu diri! Mau ngapain kamu bawa lelaki kesini!" Ucapnya geram dan menggenggam tanganku kencang.

"Apa urusanmu? Kau saja tidak pernah disini" kuhempaskan tanganku kasar sehingga genggaman tangannya terlepas dan aku melangkah mundur.

"Kau tidak usah peduli denganku!" Masih dengan tangan kiriku mengusap tangan kananku yang digenggam kencang.

"Saya ibumu, mengerti?! Dan saya tidak akan membiarkan kau pergi dari saya!" Ucapnya kembali dan dengan dengan keberanianku, aku melangkah maju dan mendorong tubuhnya.

"Oh ya?? Kenapa? Takut kau tidak mendapat kekayaan Daddy? Oh iya aku lupa, kan semua kekayaannya jatuh padaku waktu aku mencapai 16
tahun" gelak tawa licikku mengikuti diakhir kalimat.

Tidak kuduga, ia mencengkeram leherku dan mendorongku kedinding. Aku baru tahu wanita ini memiliki tenaga bak laki-laki.

"Silahkan bunuh aku. Setelah aku mati surely you'll become broke. Karena hartaku akan kuberikan pada sahabatku dan bukan kamu!" Ucapku sembari berusaha melepas cengkeramannya. Aku tidak bohong, memang aku berencana ingin mewariskan hartaku pada sahabatku saat ada kejadian tidak terduga yang merenggut nyawaku bahkan aku sudah menulis surat tentang harta waris ini.

Sesaat kemudian ia melepaskan dan menghempaskan aku kelantai. Shit! I really hate this bįtch!

"Pergi kau dari rumahku! And go sucking dįcks for 5 dollars!" Aku berusaha bangkit dan mengusir ia dari kamarku. Aku sudah muak dengannya!

"Dasar anak tidak tahu malu!" Dan sebelum aku menyadari sebuah tamparan mencium pipiku dengan sangat keras sampai aku jatuh tersungkur kembali dilantai.

Ia akan menyesali perbuatannya!

Tiba-tiba saja pandanganku terasa buram dan aku mulai tidak merasakan tanganku sendiri.




"Bįtch"

"What was that?"

"Oh nothing. It's just that you're a bįtch"

"Anak durhaka!" Ucapnya mengayunkan tangannya kembali.

Seketika pandanganku menghitam dan hal terakhir yang kuingat hanya sama-samar suara seorang lelaki.

"Maddy?"

............................................................................................................................

"Delia? Maddy?" Kudengar samar-samar suara lelaki yang kurasa sangat kukenal.

Kucoba membuka mataku perlahan. Apa yang terjadi? Kenapa aku seperti habis tertidur?

Some Kind of Love [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang