Bambam POV
Huft~ Masa ospek kami telah terlewati,dan hari ini kami resmi menjadi siswa Incheon Senior High School. Kalian tau? Selama aku menjalani ospek bersama sahabat idiotku ini,entah mengapa aku merasa bahwa selalu dipantau. Ya,walau kami memang selalu dipantau oleh panitia ospek. Tapi,ini berbeda! Rasanya... Seperti ada yang selalu memerhatikan ku. Entah hanya feeling ku saja,atau benar. Tapi.. ah sudahlah!
Oh iya! Semenjak aku memasuki sekolah ini,aku memiliki bodyguard. Hahaha~ mengapa? Mark sunbae! Dia selalu datang saat aku sulit,saat aku sedang dijahili oleh kakak kelas ku. Kkk~ Ya,walau begitu,aku juga merasa sedikit risih dengan kehadirannya. Bagaimana tidak? Setiap aku sedang berkumpul dengan sahabatku,ia pasti selalu menghampiriku. Jelas ini membuat sahabatku bingung. Rasanya jika ia sudah menghampiriku,ingin ku tendang pantatnya yang jelek itu.
Selama aku menjalani ospek,sahabatku bilang sifatku mulai berubah sedikit demi sedikit. Aku mulai seperti diriku yang dulu. Tapi,jika sedang berhadapan dengan orang yang tak aku kenal,sifatku berubah kembali. Hah~ Entahlah. Aku hanya belum bisa percaya pada mereka yang baru sekilas mengetahui aku. Mengingat kejadian itu selalu membuatku emosi.
-Flash Back-
Aku sedang berjalan ke arah kantin untuk menemui Daehyun,Hanbin,Myungsoo dan yang lainnya. Saat aku menhampiri tempat duduk mereka,aku sedikit mendengar percakapan mereka.
"Hari ini kita akan ditraktir apa oleh 'anak' itu? Haha! Tak ku sangka ia sangat bodoh." Ucap seseorang yang ku yakini adalah suara Daehyun. Mereka membicarakan aku? Tak ku sangka mereka hanya memanfaatkan aku.
"Kalian... Hanya memanfaatkan uang ku? Apa kalian pikir persahabatan itu untuk uang saja?! Kalian tak punya perasaan! Ku pikir kalian tulus bersahabat denganku! Aku kecewa!" Setelah bicara seperti itu,aku berlari meninggalkan mereka dan menuju atap. Di atap sekolah aku hanya bisa berteriak mengeluarkan semua rasa kecewaku. Dan saat itu aku bertemu 'dengannya' seseorang yang ku percayai. Sangat-sangat ku percayai.
-Flash back off-
Ah orang itu! Aku benci padanya! Sialan! Ku kira dia berbeda,ternyata lebih busuk dari temanku yang lain. Haha. Semenjak itu lah aku sulit untuk mempercayai orang lain. Ya,kalian tau pasti perasaanku saat itu seperti apa. Sakit,kecewa,emosi. Sekiranya itu yang kurasakan.
"Aaaaaaa!!!" Ku lepaskan semua bebanku disini. Yap! Di atap sekolah. Entah sejak kapan aku lebih suka di atap sekolah dibandingkan berkumpul dengan sahabtku. Mungkin karena pikiranku sedang kacau? Entahlah..
Mark POV
Ku cari Bambam ke kelasnya tak ada,bahkan saat kutanya sahabatnya mereka pun tak tau. Kau kemana sih Bam? Haish!
Karena aku tak menemukan Bambam,ku putuskan untuk ke atap sekolah. Tapi,saat aku akan membuka pintu menuju atap,aku mendengar suara teriakan. Karena ku kira ia akan bunuh diri,aku langsung membuka pintu dengan panik.
"Jangaann!!"
Normal POV
"Jangaann!!" Teriak Mark. Bambam yang mendengar teriakan itu terlonjat kaget dan kehilangan keseimbangan. Otomatis ia menjatuhkan badannya kebelakang yang jarak dari tepi ke bawah cukup jauh. Bambam hanya berdo'a dalam hati agar tak mati. Tapi,saat mendarat ia tak merasa sakit. Ia malah merasa seperti terbang.
"Sunbae?!" Jeritnya. Mark hanya menatap Bambam tak percaya. Di dalam mata Mark terpancar emosi,sedih,terkejut dan lainnya. Bambam masih dalam posisi ditangkap oleh Mark,tiba-tiba wajahnya me merah. Bagaimana tidak? Bayangkan saja! Bambam digendong ala orang setelah menikah! Apa lagi digendong oleh pria tampan -walau idiot- seperti Mark. Huuaahh!! Indah sekali hidup mu!
"KAU GILA?! KAU MAU BUNUH DIRI HAH?!" Bentak Mark. Bambam menatap tak mengerti le arah Mark. Dia kenapa? Pikir Bambam.
"Turunkan aku!!" Jerit Bambam. Bukannya menurunkan Bambam,Mark malah makin mengeratkan pegangannya pada tubuh Bambam. Karena Bambam geram tubuhnya tak segera diturunkan,ia menjitak Mark dengan kekuatan penuh dan otomatis tubuhnya dijatuhkan begitu saja oleh Mark. "Bodoh! Ini sakit!" Maki Bambam pada Mark.
"Salah kau sendiri! Bukannya berterimakasih karena sudah diselamatkan,malah menjitak. Bagaimana jika aku geger otak hah?!" Oh ayolah Mark. Kau tak akan geger otak hanya karena dijitak oleh Bambam. Benar-benar gila! Bati Bambam. Bagaimana bisa orang setampan Mark memiliki otak sedangkal itu? Tak habis pikir.
"Bodoh! Untuk apa aku berterimakasih?! Kau yang membuatku jatuh! Jika kau tidak berteriak 'jangan' aku tak akan jatuh! Sinting." Maki Bambam sambil meniru suara Mark saat berteriak 'jangan'.
"Bukannya tadi kau akan bunuh diri? Makanya aku berteriak jangan." Dengan tampang bodoh,Mark dengan tanpa dosa mengatakan semuanya dengan lancar. Bambam hanya menahan tawanya mendengar penjelasan Mark. Bagaimana bisa orang itu berpikir bahwa Bambam akan bunuh diri? "Karena kau tadi berteriak seperti orang stres yang akan bunuh diri." Ucap Mark seperti menjawab batin Bambam. Bambam hanya memasang wajah tak percaya pada perkataan Mark. Orang ini peramal kah? Batin Bambam -lagi- "Aku bukan peramal Bam.. Aku pelindungmu." Mark mendekati Bambam sambil tersenyum. Lalu ia mengusap kepala Bambam dengan sayang.
Deg!
Senyuman itu.. Apa dia?
.
.
.
.
.
.
.
.
.Balik lagi /bow/ gimana dengan chap yang ini? Terlalu pendek ya? *muka pundung*
Maaf.. lagi gak ada ide banget..Masih ada yang bingung ya kenapa Mark bisa tau Bambam gitu? Haha.. Pokoknya,nanti bakal ada kok satu chap isinya ngejelasin ini semua~
Vote juseyeo~
![](https://img.wattpad.com/cover/56637959-288-k450926.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Ya | MARKBAM [✔]
Fanfiction"Gomawo hyung.. kau membuatku lebih kuat dari sebelumnya." Bambam "Aku akan menjagamu.. karena aku adalah malaikatmu." Mark "Kau tak akan pernah bahagia sebelum aku yang bahagia!" Secret "Aku akan menjadikanmu malaikat yang memiliki hati lembut.. ak...