Chapter 1

466 15 4
                                    

Matahari pun mulai kembali keperaduannya, tapi langit seakan kurang bersahabat. Mendung datang dari arah barat dengan itu ku kayuh sepedaku lebih cepat.

Hal seperti ini membuat perasaanku cukup kesal, mulai lagi ketakutanku mulai muncul, banyak doa telah kupanjatkan berharap hujan tak turun.

"Aku harus sampai rumah!" Ucapku dalam hati.

20 menit kemudian akhirnya ku sampai juga dirumah dan ku bersyukur karena hujan tak jadi turun.

Ku berjalan dengan gontai keruang tengah, dan kubaringkan tubuhku di sofa, rasanya kakiku pegal sekali harus mengayuh sepeda dengan kecepatan diatas rata-rata.

Ku pejamkan mataku sejenak, "ehm hari ini begitu melelahkan" dengusku dalam hati

"Drett...drett..drett" suara pesan masuk, belum sempat menuju mimpi tidurku telah diganggu.

"Siapa sih" ucapku karena merasa kesal, setelah kubuka ternyata dari tante desi "jangan lupa nanti sore ya sayang, tante tunggu"

Yatuhan!!!

Mataku langsung terbuka lebar, aku lupa bahwa hari ini aku telah ada janji dengan tante Desi

Ku lihat jam dinding yang terpasang ditembok sebelah kiri dekat dapur, dan telah menunjukan pk. 16.30

Dengan cepat ku bangkit dan berlari kecil menuju kamar mandi, sambil membalas pesan tante Desi "baiklah tan"

***

Ku ketuk pintu rumah dan datanglah seorang pria yang membukakan pintu.

Rasanya cukup canggung dengan nafas yang tak beraturan ku berusaha tenang akan tetapi kepalaku masih saja tertunduk, rasanya enggan untuk melihat orang yang ada dihadapanku.

"Ada tante Desi?" Tanyaku dengan sedikit tegang

"Ada, masuk aja" jawabnya datar dan berlalu meninggalkanku diruang tamu.

Saat aku duduk diruang tamu, tante Desi segera turun dari lantai dua dan menyapaku dari tangga

"Hai sayang akhirnya kamu dateng juga, ooh ya sini ikut tante" perintahnya

Aku pun mengikuti tante Desi ke kamarnya, kamarnya cukup luas dengan dekorasi modern dan di setiap sudut ruangan ada foto kebersamaan keluarga mereka.

Disitu aku cukup merasa sedih dan iri, mataku tidak hentinya memandangi seluruh isi ruangan tersebut, hingga akhirnya mataku terhenti disatu foto anak laki-laki yang lucu, ya siapa lagi kalau bukan Aldo.

Dia memang tampan hingga tanpa sadar aku tersenyum sendiri, sampai akhirnya tante Desi mengarahkanku untuk duduk didepan meja rias.

"Mau ngapain tan?" Tanyaku penasaran

"Udah kamu tenang aja, sekarang tante akan make over kamu, masak mau dinner kamu pakaiannya biasa aja, ntar gak ada yang tertarik lagi" tegasnya dengan senyum jail.

"Tapi tan" keluhku, akan tetapi tidak digubris sedikitpun hingga akhirnya kupasrahkan saja.

Tingkah tante satu ini memang ada-ada saja tapi tak apalah aku sangat sayang padanya.

Belaian lembut tangan tante Desi mengingatkanku pada Alm. Ibuku ya aku merindukannya, aku pun menikmati belaian make up tante Desi.

Aku hanya terpejam karena takut akan hasilnya, bukannya aku meragukan kemampuan tanteku ini hanya saja aku takut aneh dengan diriku.

Blass on di usapkan dipipiku dan tambahan sedikit pemanis berwarna pink untuk memberi warna cerah pada bibirku. Rambutku di blow ya aku menikmatinya.

"Begini rasanya menjadi wanita seutuhnya?" Tanyaku dalam hati. Hingga tante Desi menyuruhku membuka mata.

Dan ya hasilnya memuaskan, aku tampak berbeda dengan make up dan rambut diblow seperti ini. Aku hanya tersenyum melihat perubahanku.

"Ooh ya sayang, sekarang kamu ganti baju sama pake flatshoes yang udah tante beliin kemarin ya" perintahnya lagi

Apa-apaan ini, bukankah kita hanya akan makan malam, kenapa aku harus dipermak habis seperti ini. Hanya saja aku tak mau banyak tanya dan hanya mengikuti instruksinya.

Sekarang ku menggunakan baju sabrina berwarna abu-abu dan rok hitam serta kakiku mengenakan flatshoes hitam agar serasi dengan rok dan tas yang akan kukenakan.

Setelah selesai mengenakan semuanya tante Desi hanya tersenyum menatapku dan mengajakku turun bertemu dengan Aldo dan om Agus.

Sudah sekitar 30 menit aku berada dikamar tante Desi dan kini aku telah keluar dengan penampilan yang berbeda.


BertahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang