Entah sekarang aku berada dimana.
Ruangan ini begitu gelap, pengap, bau anyir tercium.Perutku sedari tadi merasakan mual. Kepalaku pun mengucurkan darah segar akibat bacokan tadi. Samar-samar cahaya pun terlihat. Aku dapat melihat...
GILANG...
"Gilang!!! Bertahanlah... Gilang, jangan tinggalkanku dulu, kumohon bertahan!!!" teriakku yang begitu lirih. Aku tak terima orang yang kucintai harus menghadapi semua ini. Sekarang Gilang dengan keadaan duduk dikursi besi, kedua pergelangan tangannya dan kakinya diikat kawat duri dan diapun harus membutuhkan pertolongan. Gilang sepertinya tak menghiraukan perkataanku.
Aku mendengar suara langkah sepatu, aku sangat takut. Kakiku pun tengah dirantai, tak ada harapan keluar dari tempat jahanam ini. Suara pintupun terbuka.
Sepertinya aku kenal sosok ini pikirku. Dan ya benar saja, aku sangat mengenalinya. Karena dia, aku dan kekasihku dalam situasi ini."Hai Vionne, bagaimana keadaanmu?" tanyanya. "Persetan lo!!! Kita sudah putus! Gua mohon, jangan ganggu gua! Gua dan lo udah gaada hubungan apa-apa lagi!!!" Bentakku, lalu akupun meludahi wajahnya.
"Lo tau kenapa kita putus ha?! Karena laki-laki sialan ini, hubungan kita hancur!!! Dan sesuai janji gua kemarin, gua bakal ngasih suprise ke kalian" bentakknya tak mau kalah.Lalu dia pun menghampiri Gilang, dia membawa bor. Dan bor itu didekatkan ke mata Gilang, dan sukses menghancurkan mata gilang yang mengeluarkan cairan menjijikan itu. "AAARGHHHH" teriak Gilang kesakitan. Mata kirinya kini telah hancur karena dibor. Selanjutnya dia pun mengambil gergaji mesin, Durrr begitulah irama pembawa kematian. Dan kedua kaki Gilang pun digergaji, menggoyakkan daging darah pun langsung terciprat dan sukses menghancurkan kakinya. "AARRRGHH SAKIT" teriaknya begitu kencang.
Kini, dia sekarang membawa pisau daging, dipaksa Gilang membuka mulutnya. Karena Gilang sudah tak berdaya, akhirnya ia membuka mulutnya. Ya Tuhan!!! Lidah Gilang tengah dipotong! Kini lidah Gilang tengah diiris oleh Psikopat sialan itu. Aku hanya bisa berteriak dan menangis pasrah.
Gilang sudah sangat sekarat.
Kumohon, siapapun tolonglah dia
Ya Tuhan, apakah kami akan mati menggenaskan?
Tangisku pecah seketika.
Sepertinya Gilang sudah tiada, dia sudah tak bergerak.
"Yah mati, Vionne, sekarang giliran kamu ya, kamu bakal ngerasain yang lebih ko dari ini" katanya dengan suara dingin yang mengancamDEG
Apa yang akan dia lakukan kepadaku?
Jangan lupa vote+comment nya ya kalau mau dinext follow juga dong Instagram aku: RANYADREW...
makasih ya guys udah mau baca:)
Happy Reading Guys^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasihku Psikopat
AcakDulu aku sangat mencintainya. Tetapi kini aku sangat membencinya, bahkan tak sudi melihat wajah memuakkan itu. Karena dia, aku kehilangan sahabat-sahabat terbaikku. Karena dia, aku kehilangan jari jemari tanganku dan kedua kakiku. Dan karna dia, ak...