7

180 6 0
                                    

"Aku ingin melihat bayi itu" aku hanya mengangguk.

Huftt..aku sangat bersalah kepada alex tentang janji ku kepadanya,biasanya kita tidak pernah beringkar janji dan ternyata aku mengingkar janji kita,maafkan aku alex.kita sudah sampai di kamarku dan katie sedang tertidur lelap di ranjang ku

"Pantas saja aku masuk ke rumah mu sudah tercium wangi parfum bayi" kata alex dan dia mulai menghampiri katie dan tiduran di samping kirinya katie dan aku di samping kanannya katie

"Oh iya yaa.. Hehee"aku menggaruk belakang leherku yang tidak gatal

"Apa greg sudah tau tentang ini?" tanya alex sambil memegang mainannya katie

"Dia sudah tahu tapi belakangan ini dia belum pernah menjenguk katie apa lagi dia sekarang kerja di luar negeri tidak tahu dimana sekarang dia berada.." mataku seakan berkaca-kaca aku menahan air mataku di ngan cara menggigit bibir bawahku "..sudahlah alex jangan bahas greg lagi,aku sudah muak dengannya"

"Maafkan aku rosie..aku ingin bertanya sekali lagi rosie bolehkah?"

"Silahkan asalkan jangan tentang greg"

"Bisakah aku menjadi wali untuk bayi ini?"

Ya ampun,bukan hanya sekedar wali jadi ayah barunya pun tak apa alex.batin ku

Aku hanya tersenyum terharu dan mengangguk setuju.

Skip di taman

"Rosie?"

"Ya"

"Kapan kau ke boston?"

"Aku tidak tahu alex"

"Kenapa?"

"Karena..aku..ingin membesarkan dulu katie lalu semoga saja aku nanti menyusulmu ke sana"

"Lalu bagaimana dengan semua cita-citamu?"

Aku terdiam sejenak lalu aku menarik nafas dalam-dalam dan "aku menyesal alex sangat-sangat menyesal"

"Tidak apa rosie,nanti juga ada jalan keluarnya"

Dia memelukku dengan erat,aku pun membalasnya,ya tuhan aku sangat-sangat nyaman berada di dalam pelukannya tolong jangan pisahkan kami lagi aku ingin terus bersamanya bersama katie.aku tidak sadar bahwa air mataku terjatuh dari kelopak mata lalu mengalir ke pipiku.Alex pun melepaskan pelukannya

"Heyheyy.. kau jangan menangis" mengusap air mata yang ada di pipiku

"Aku ingin.. bersamamu alex... selalu bersamamu.."

"Aku juga ingin begitu rosie tapi harus bagaimana lagi,ini cita-citaku dan orang tuaku di tambah lagi aku mendapat beasiswa dan itu perjuanganku selama ini,kau jangan khawatir aku akan sering berkominikasi denganmu"

Aku tersenyum bahagia walau pun alex tidak ada disini

"Ya sudah,ini waktunya aku harus kembali lagi ke boston.kau jangan menangis lagi rosie,janji?"

Aku menghapus air mataku dan aku mengangguk iya

"Bagus,ayo kita pulang"

Di perjalanan pulang aku dan alex saling bergandengan tangan kita ke taman jalan kaki kerena tidak jauh dari rumah kami.
.
.
.
Tak lama alex sudah membawa barangnya ke taxi.aku menempelkan tanganku ke kaca mobil begitu juga dengan alex,taxi pun mulai maju aku tersenyum melepaskan alex dan pergi menuju rumah.

Love, RosieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang