Bruuukkk
Ku hempaskan tubuhku ke atas kasur begitu aku sampai di kamar. Seluruh tubuhku rasanya remuk, bahkan sampai menggerakkan buku- buku jariku pun rasanya sulit. 20 menit menantang panasnya matahari kota Jakarta ditambah dengan kemacetan dan polusinya yang membuat kepala pusing benar-benar menguras tenaga yang memang sudah di ambang batas. Maklum saja, aku hanya mengendarai motor matic yang selalu setia mengantar ku pulang pergi tempat kerja.
Dengan berat kulangkahkan kaki ku menuju kamar mandi yang memang terletak di dalam kamar, aku perlu membersihkan badan sebelum rehat sejenak. Kondisi ku yang 'kotor' sepulang kerja tak mungkin ku bawa tidur. Selesai mandi, dengan hanya mengenakan celana pendek berbahan katun dan baju kaos ku banting tubuh ku kembali ke atas kasur bersiap menyambut mimpi-mimpi indah guna mencharge kembali tenaga ku yang memang sudah lowbat sedari tadi.
Yap,,inilah kebiasaan ku sepulang kerja, terlebih apalagi bila aku kebagian shift pagi. Pekerjaanku sebagai tenaga medis mengharuskan ku untuk lebih banyak melakukan tindakan langsung ketimbang duduk dibelakang meja berkutat dengan kertas-kertas, apalagi di hari- hari saat jumlah pasien sedang banyak-banyaknya seperti hari ini. Benar-benar menguras hampir seluruh energi ku.
Baru rasanya mimpi hendak menjemput ku,tiba-tiba ku merasakan ada seseorang yang duduk diatas kasurku tepat di sebelah ku,aku tak bergeming kantuk ku jauh lebih penting saat ini.
"hey anak gadis jangan kebanyakan molor, ntar jauh jodoh"teriak sebuah suara tepat di depan wajahku, saat bersamaan aku merasa ada yang memencet hidungku kuat
Dengan dahi berkerut ku paksakan tuk membuka mata " arrgghh,,,ka Zhen lepasin" sungutku kepada orang di hadapan ku meski aku belum begitu jelas menatapnya sembari menepis tangannya dari hidungku.
Ku benamkan kepalaku lebih dalam ke bantal berniat kembali tidur.
"hey nona, ayo bangun dulu, kakak mau ngomong"kak zhen berkata sambil menarik lengan ku hingga aku terduduk di depannya, masih lunglai pastinya
"hmm...napa ka?"sahutku dengan mata masih tertutup
"ntar malam mau ikut gak?kakak mau jalan, mumpung malam mingguan"
"mang mau kemana sich?"tanyaku masih setengah sadar tanpa niat sedikit pun sebenarnya
"ke mall, jalan, nonton, ada film baru kayaknya"jelasnya antusias
"bareng kak Dei?trus sena jadi obat nyamuk gitu?emmoh"tebakku langsung dengan penolakan mentah-mentah.
Enak saja dia yang mau jalan sama pacarnya mesti ngajak aku yang notabene masih berstatus jomblo sejati. Bisa gila aku kalo harus melihat orang mesra-mesraan didepan ku,bukannya iri hanya saja aku tidak nyaman melihatnya, sekali lagi karena aku tidak nyaman yach.
"nggak hanya berdua kok sen, ada adit sama lisa juga ikut, ada rino juga"bujuk kak Zhen menyebutkan nama sahabat-sahabatnya yang akan ikut.
"terus kalian mau tripledate gitu? lebih parah malah, , bener-bener jadi obat nyamuk tuh judulnya. Enggak ah, mending sena dirumah aja, enakan juga tidur, dibanding liatin orang pacaran"sungutku, saat ini kesadaranku hamper seratus persen kembali
"yeay siapa juga yang mau tripledate, kamu gak bakal jadi obat nyamuk kok, secara si rino kan juga jomblo"
"jadi ceritanya kakak mau deket-deketin sena ma kak rino nih,mau belajar jadi comblang yach"godaku pada kakak semata wayang ku ini.
"hii..ge er deh siapa juga yang mau deket - deketin kamu sama rino,rugi tau gak sich"ujarnya salah tingkah"jadi mau gak nih,nanti kakak yang traktir"
Aku terdiam memikirkan tawarannya.
"kalo gak mau ya udah, gak papa"kak Zhen mulai tidak sabar, dia berbalik bersiap untuk meninggalkan kamar ku

KAMU SEDANG MEMBACA
Called It Love
RandomApa jadinya bila kau harus menikah tanpa dasar cinta? apa jadinya bila kau terpaksa menikah demi menyelamatkan kebahagiaan orang terkasih mu? Arsena Pradista Wijaya,seorang gadis yang belum pernah mencecap romansa percintaan,terpaksa harus menjalani...