part 4

6.3K 123 0
                                    


Ketika prilly melangkahkan kakinya, prilly
merasa lengan nya d genggam seseorang. Prilly
menoleh, dan wow rupanya itu ali.
"Ngapain lo megang tangan gue. Lepasin!!!"
Teriak prilly
Namun ali tak menghiraukan perkataan prilly.
Ali malah membimbing prilly du2k kembali d
kursinya
"Gue tau ko. Gue nyadar diri. Kalau lo mau
makan. Du2k aja. Biar gue yg pergi. Yuk bray
lets go". Ucap ali
Kevin, kirun, mila dan lia mereka heran dan
tak menyangka atas apa yg d lakukan ali pada
prilly.
"Ehh malah bengong kaya onta. Cepet, kita cari
makan d luar". Ucap ali
Kevin dan kirun pun mengikuti ali keluar dari
kantin. Prilly masih bengong plus heran d
tempat ia du2k sekarang.
"Ali.. kok lo lakuin ini ke gue. Buat gue jadi
ngerasa bersalah aja. Apa gue maafin lo aja",
batin prilly
Mila dan lia masih saja memikirkan perkataan
ali yg d lontar kan untuk prilly
"Pril..". Panggil Mila membuyarkan lamunan
prilly
"Emnn. Kenapa". Lesu prilly
" Gue masih bingung atas perkataan ali tadi
buat lo". Ucap lia
"Perkataan yg mana?". Pura2 prilly
"Itu pril yg katanya gue nyadar diri ko. Yg
itu". Ucap lia
"Ohh. Mungkin aja dia udah mulai nyadar
kalau geng kita itu emang number one d
sekolah". Elak prilly
"Masuk akal sih. Iya aja deh biar cepet". Ucap
mila
Di sisi lain
Ali dan gengnya sedang asik duduk d kursi
taman sekolah sambil ngobrol.
"Li. Gue heran deh. Kenapa tadi lo ngalah sama
prilly and the geng. Kenapa lo gak biarin dia yg
pergi dari kantin. Lo kan benci banget sama
dia". Ucap kevin
"Itu karna mereka kan wanita. Jadi kita harus
ngalah dong jadi cowo. Cewe itu bukan
tandingan kita", bohong ali
"Masuk akal sih. Tapi gimana dengan ini. Dari
pagi lo gak ngebully the pingkers. Gak biasanya
kan?". Tanya kirun
Pertanyaan kirun membuat ali terpaku. Ia
bingung harus berkata apa lagi
"Ya..ya. karna leader the pingkers yg gesrek itu
lagi sakit. Liat jalannya aja kaya gitu.Mana
tega gue bully dia disaat lagi kritis gitu. Gue
juga punya perasaan keles". Jawab ali
"Ohh.". Jawab Singkat kirun
*********
Bel pulang telah berbunyi. Semua murid keluar
dari kelas dan pulang ke rumah masing2.
"Prill lo gak bawa mobil?". Tanya mila
"Engga mil. Kan kaki gue lagi sakit". Jawab
prilly
"Terus lo nanti pulang naik apa. Soalnya gue
udah d jemput sama supir. Sekalian mila
numpang kan rumah gue dan mila satu
kompleks. Jadi maaf ya gue gak bisa ngajak lo.
Beda jalur. He". Jelas lia
"Iya gpp. Tenang aja. Gue mau naik taksi ko".
Jawab prilly
"Ok. Gue sama lia duluan ya. Bye". Kata mila
Namun tiba2 hujan turun dengan begitu deras.
Prilly menggerutu kesal. Terpaksa prilly berteduh
sebentar d sekolah. Sekolah begitu sepi. Rupanya
semua murid sudah pada pulang. Cuma ada dua
atau tiga kendaraan yg masih terparkir d
sekolah.
"Hey..". Sapa seseorang mengagetkan prilly
Prilly menengok ke arah sumber suara. Ohh
rupanya ali. Prilly semakin malas melihat ali.
Ingin sekali prilly pergi dari sekolah. Tapi tak
mungkin hujan malah semakin deras
"Apa?". Jutek prilly
"Elehh. Jutek amat.kok Belum pulang". Basa
basi ali
"Lo gak liat apa hujan nya deres". Jutek prilly
"Ya gue tau. Tapi kan lo ada mobil". Ucap ali
"Gue gak bawa mobil. Lagian ngapain sih lo SKSD
banget. Lo itu berprilaku seolah2 gak pernah
terjadi apa2 d antara kita". Jelas prilly
"Kan lo sendiri yg bilang. Lupain kejadian
semalem itu. Anggep aja gak pernah terjadi.
Mangkanya gue kaya gini". Ucap ali
"Sial. Mati kutu deh gue. Ngapain juga gue
ngomong kaya gitu tadi". Batin prilly
Ali melihat wajah prilly yg tertunduk. Ali
mengangkat dagu prilly
"Lo tenanga aja. Meskipun lo maksa gue buat
gak tanggup jawab atas apa yg pernah gue
lakuin ke lo. Gue tetep bakal tanggung jawab
kok. Karna gue gak mau d sebut pengecut".
Ucap ali
Prilly melepaskan tangan ali yg memegang
dagunya
"Mau lo tanggung jawab atau engga. D mata
gue, lo tetep aja pengecut". Jawab prilly mulai
menangis.
"Lo udah hancurin hidup gue li. Lo ambil ke
ceriaan gue. Gue ngerasa kalau gue itu udah
kotor. Gue jijik sama diri gue sendiri. Gue
bingung harus gimana". Ucap prilly sambil
menangis tersedu sedu
Ali semakin merasa bersalah. Ali memandang
lekat prilly kemudian menghapus air mata prilly
begitu lembut. Ali membimbing tubuh prilly untuk
mendekat kepadanya. Prilly menagis d pelukan
ali sambil meremas jaket ali.
"Pril. Maafin gue. Maafin gue please". Ucap ali
lembut
Prily melepas pelukan ali
"Maaf, gue gak bisa maafin lo li. Rasanya gue
ga rela keperawanan gue lo tuker dengan
sekedar kata maaf. Sorry ya li". Jawab prilly
"Gue ngerti kok. Pasti lo butuh waktu buat
maafin gue. Tapi Gue bakal tungguin itu sampai
kapan pun". Ucap ali
Prilly hendak pergi dari hadapan ali untuk
pulang. Meski hujan masih saja deras. Prilly tak
mau berlana lama dekat dengan ali. Karna itu
membuatnya ingat kejadian satu malam itu.
Namun ali mencegah prill. Ali menggenggam
lengan prilly
"Mau kemana?". Tanya ali
"Pulang". Singkat prilly, yg wajahnnya masih
terlihat air mata
"Di Hujan sederes gini?". Tanya ali kembali
Prilly mengangguk
"Gue anter lo pulang aja. Ya".ajak ali
Prilly menggeleng
"Gue pengen pulang sendiri". Jawab prilly
Ali menarik nafas panjang
"Yaudah.kalau lo gak mau. Nih pake jaket gue.
Biar gak kedinginan. Gue pulang duluan ya.
Bye". Ucap ali menyangkutkan jaketnya d
pundak prilly kemudian berlalu
Prilly terdiam mematung. Kenapa ali begitu baik
padanya. Atau hanya karna ali berbuat
kesalahan pada prilly.
"Kenapa hati gue. Kok agak beda ya perasaan
nya. Bodo amat deh". Ucap prilly yg langsung
pergi menembus air hujan yg deras
Bersambung

"ACCIDENT IN HIGH SCHOOL"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang