Pada suatu ketika, ketika aku sendirian sedang bersepeda, aku melewati jalan ke arah rumahnya Rafa. Aku tak berniat ingin bertemu dengan nya.
Aku menyusuri jalan seorang diri sambil mengayuh sepedaku.
Tak kusangka aku berpapasan dengan Rafa. Aku buang muka, dan dia pun seperti itu kepada ku. Ingin rasanya ku mengayuh sepeda ini dengan cepat tapi rasanya sulit. Tetapi, seketika mulutku melemparkan secerca senyuman untuknya. Ya sepertinya itu gerak refleks, sebagai ungkapan hatiku. Rafa juga melempar kembali sedikit senyumannya.
Aku merasa Rafa masih ada sedikit rasa kepadaku. Eh .... menurutku kejadian yang tadi hal yang bodoh sekali. Kita berdia saling buang muka, tetapi beberapa detik kemudian, kita berdua saling menoleh satu sama lain. Secara bersamaan lagi. Sungguh tak ku duga. Dan ibarat seseorang yang ingin memberikan senyuman tulus tetapi gengsi untuk melakukannya. Hehehehe...
17.12.1015
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST SILENT
Teen Fiction" tahukah kamu, diam bukan berarti tak peduli " Kisah cinta yang unik. Dikemas dengan penuh kisah romantis. Kisah cinta yang bodoh, yang selalu dirindukan, dan yang pasti bikin baper.