Miss Communication

24 4 10
                                    

Waktu terus berjalan, hingga akhirnya aku lulus, dan SMA. Sekarang menduduki kelas 11a Sejak saat itu aku miss comunication dengan Rafa. Aku hanya terdiam jika berpapasan dengannya. Sejujurnya rasa ini masih terus ada untuknya.

Aku tak ingin seperti ini, menjauh dari dia, akan tetapi rasanya mulutku tak bisa berkata - kata walaupun sudah ku usahakan, walai hanya untuk memanggil namanya saja itu sangat sulit bagiku.

Aku tahu Rafa juga masuk SMA. Iya sangat suka pelajaran matematika.

*****
Bel berbunyi, aku pun melakukan ritual harian disekolah, yaitu belajar seperti biasa.
Aku mengambil jurusan IPA. Aku sangat menyukai pelajaran ini.

Aku juga mengajar anak SMP Merak 9, sekolah ku yang dulu. Aku mengajari mereka bagaimana cara melukis aplikasi dan juga menari tarian daerah. Lumayan lah, uangnya ku tabung untuk kuliah. Aku memang terlahir dari keluarga yang sederhana, tetapi keinginanku untuk masuk universitas sangatlah besar.

Oh iya, sejak saat itu pula Rafa juga hanya terdiam ketika berpapasan dengan ku.

Hatiku meronta-ronta dengan semua keadaan ini. Aku gak nyaman. Sesungguhnya aku sangat merasa bersalah sama Rafa, kenapa sikapku seperti ini kepadanya. Hatiku sakit, bagaikan di sayat sayat oleh silet.

17.12.2015

JUST SILENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang