Andrew berjalan di belakang mengikuti seorang petugas yang membawanya menemui Miss Watson. Andrew melewati lorong menuju taman besar dihiasi berbagai ukiran-ukiran, sepertinya miss Watson sangat menyukai seni. Setelah sampai di tempat yang dituju petugas itu pun undur diri. Andrew melakah semakin dekat dengan Miss Watson.
Andrew mengamati wanita muda itu, posisi Miss Watson memunggunginya hingga Andrew hanya bisa memperhatikan bagian belakang tubuhnya.
Miss Watson berbalik dan tersenyum kearahnya, satu senyum tipis yang juga kemudian menular padanya. Andrew mengernyitkan dahinya, penampilan misi Watson tampak berbeda, jika dalam sesi wawancara tadi Miss Watson begitu glamor saat ini justru kebalikannya. Miss Watson tampil dengan pakaian sederhana, jauh dari kesan luar biasa yang selalu ditampilkan Miss Watson.
Langkah Andrew semakin dekat dan senyum Miss Watson semakin lebar saja, Andrew merasa pernah melihat senyum itu sebelumnya, tapi dimana? Andrew mengingat-ingat apakah ia pernah bertemu Miss Watson.
Suara deheman menyadarkan Andrew dari lamunannya, Miss Watson mempersilakan Andrew duduk di sebuah batang kayu dekat dengan kolam ikan.
Andrew ikut berdehem juga, keadaan menjadi canggung. "Miss Watson..., ada keperluan apa dengan saya?"
Miss Watson menatap Andrew, dengan tatapan yang tak biasa. Kemudian wanita muda itu mengalihkan tatapannya pada kolam ikan.
Andrew pun meraba wajahnya, apa ada noda atau apapun yang menyebabkan Miss Watson menatapnya dengan intens seperti itu. "Miss Watson apa ada yang salah dengan wajah saya?" Tanyanya.
Miss Watson tersenyum, "coba perhatikan wajah saya..." Miss Watson kembali menatap Andrew. “ingat sesuatu mungkin?”
Andrew menggeleng, tidak ada yang ia ingat kecuali senyum Miss Watson tadi.
“coba perhatikan wajah saya sekali lagi, kau pasti tahu jawabannya, saya yakin,” ulangnya lagi.
Andrew memperhatikan lagi Miss Watson, mata bulat dengan iris kebiruan, hidung mancung, dan tahi lalat dipelipisnya. Tak ada yang aneh, Andrew menggeleng. Ia tetap tidak bisa mengenali siapa Miss Watson.
"Maaf Miss Watson, saya tidak merasa ada yang janggal dengan wajah Anda. Kecuali Anda memperlihatkan gigi Anda, kemungkinan ada bekas sayuran terselip diantara gigi Anda."
Andrew mencoba membuat lelucon, ia tahu ini tak sopan, tapi tanpa diduga Miss Watson tertawa mendengar lelucon Andrew.
"Selera humormu masih saja payah, kau tak berubah. Kecuali wajahmu yang semakin tampan."
Andrew terhenyak apa Miss Watson baru saja memujinya? Andrew mencoba mengorek memori tentang orang-orang di masa lalunya kemudian perhatiannya tertuju pada Miss Watson yang sedang tertawa. Tawa itu.... Andrew ingat sekarang.
"Alice? Benarkah kau Alice?"
"Apa kabar, Andrew?"
Alice tak bisa menahan rasa bahagianya, selama bertahun-tahun ia akhirnya bisa bertatap muka dengan sahabatnya kembali.
Alice Watson, Andrew pikir namanya saja yang sama saat Andrew membaca profil Miss Watson ternyata Miss Watson memang dia -Alice- teman sekaligus sahabatnya yang tiba-tiba menghilang saat setelah wisuda gadis itu. Andrew pikir dirinya tidak akan pernah bertemu dengan Alice lagi, namun saat ini Alice dihadapannya, tersenyum dan baru saja menertawakan gurauannya.
Andrew mengamati Alice, sahabatnya banyak berubah menjadi lebih cantik dan luar biasa.“aku tak menyangka Miss Watson itu benar-benar kau.”
Alice menahan senyumnya, “jadi...” ia menjeda ucapannya.
Andrew menatap Alice dengan wajah bingung tak tahu harus melakukan apa. Ia masih belum mempercayai apa yang dilihatnya.
"Tak ada ucapan selamat datang untuk sahabat lama? Atau kau sudah melupakanku?" Ucap Alice sambil merentangkan kedua tangannya.
Andrew pun bangkit dan memberikan pelukan untuk sahabat lama yang baru saja kembali.
"selamat datang sahabat lama. Sudah puas bersembunyi atau kau kehabisan bekal dalam gua mu hingga kau keluar dari persembunyian?" ejeknya.
Alice tertawa hambar dalam pelukan Andrew, dengan pelan ia menyeka sudut matanya yang mengeluarkan air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simply Beautiful
RomanceIkatan saja tak cukup mengeratkan sebuah keluarga. Lalu bagaimana jika sebuah keluarga tanpa ikatan apapun didalamnya. Akankah berjalan sesuai keinganannya atau menjadi bumerang yang menyerangnya dan menenggelamkannya.