Akhirnya berakhir sudah hari Senin ku disekolah. Aku beranjak pulang setelah menyimpan sebagian buku di loker dan setelah aku berbalik,sudah ada seseorang di belakangku. Aku pun terlonjak kaget, tentu saja aku kaget karena seseorang itu adalah
ARISTO SUDIBYO atau akrab di panggil ARIS.Dia adalah lelaki populer seantero sekolah ini.
Ada apa perlu apa dia disini? Apakah karena kejadian di kantin tadi? Oh ayolah aku kan tadi sudah meminta maaf dan dia juga memaafkanku.Keadaan pun hening seketika. Dia pun berbicara
"Hallo"
Dia mengatakan"HALLO" padaku? Ini mimpi kan? Kalau saja ini mimpi jangan bangunkan aku!setelah aku sadar ternyata ini bukan mimpi aku pun membalas
"Hai"
"Hahahaha gue kira lo gagap beneran" dia mentertawakan ku,sialan.
"Ada perlu apa disini? Apa karena hal di kantin tadi?kalau begitu aku minta maaf"
"Apaan sih lo,minta maaf mulu. Lebaran masih lama kelesssssss"
Kenapa dia imut sekali.
"Memangnya minta maaf harus pada saat lebaran saja?"
"Ah? Ga sih"
"Hm gue ga mau basa basi lagi. Pulang bareng nyok"eh pulang bareng? Ya ampun aku semakin yakin ini hanya mimpi....... tidak mungkin seorang Aris Sudibyo mengajak ku pulang bersama,mungkin otak nya sedang tidak beres karena bertabrakan denganku pada saat di kantin.
"Yaelah gue ga bakal ngejual lo ke pasar illegal kok! Muka lo kok takut banget gitu kayanya sama gue? Gue gabakal gigit kok tenang"
Kenapa lelaki ini berisik sekali..... yasudah apa salah nya aku menerima tawaran nya? Kapan lagi coba?"Hm. Ayok"
"Nah gitu dong!!!"
Aris pun langsung menarik pergelangan tanganku.
Ah apa maksudnya dia melakukan ini? Semakin membuat ku melting saja.Kita pun sampai di parkiran dan Aris pun melepaskan tangan nya dari pergelangan tanganku. Syukurlah.
Omoooo,motor nya Aris kenapa seperti kuda?
"Buruan naik,jangan bengong mulu elah"
Dan aku pun langsung naik ke motor kuda nya itu.
Selama perjalanan dia bertanya dimana alamat rumah ku dan aku pun menjawab yang semestinya untuk dijawab.
Sampailah kami dirumah Oma. Kami? Oh maksud ku Aris dan Aku.
"Mmm,kenalin nama gue Aris."
Iya aku sudah tau itu.
"Nama lo,Quinn kan?"
Aris tau namaku? Dari siapa? Apakah aku sepopuler itu? Ah aku tidak seperti Robin.
"Mm yaa. Dari mana kau tau namaku?"
Aih bodoh sekali diriku menanyakan hal seperti itu.
"Tau aja. Kenapa?"
"Tidak apa-apa"
"Lo ngomong kok baku banget sih bahasanya?!"
"Aku sudah terbiasa seperti ini pada orang baru"
"Oh gue orang baru ya? Oke lah. Nih nomor gue"
Dia memberikan ku selembar kertas kecil,dan aku langsung menerimanya.
"Nanti malem telepon gue ya! Okeeee???"
"Oke" jawabku
"Gue pulang ya"
"Iya hati-hati Aris"
Wowowo aku menyebutkan namanya!
"Haha iya Quinn"
Dia pun menyebutkan namaku? Ayolah.
Aku pun memperhatikan nya sampai dia menjauh dari rumah Oma dan aku pun langsung memasuki rumah.
"Assalamu'alaikum" sambil membuka pintu
"Wa'alaikumussalam,wah cucu oma udah pulang"
"Iya oma. Aduh cape banget!"
"Namanya juga perjuangan"
Aku langsung memasuki kamar dan menjatuhkan tubuh ku ke kasur tanpa memperdulikan seragamku.
Aku terus merenungkan kejadian yang telah terjadi hari ini. Betapa aneh nya hari ini.
Semoga saja ini menjadi awal yang baik di hari-hari ku selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny // CMA ONESHOT COMPETITION
Teen FictionIni adalah takdir kita untuk saling di pertemukan. . . . . cerita ini dibikin untuk mengikuti kontes Changing Mr. Arrogant Oneshot competition dari @pastelgum dan yaaayyy saya first winner nya