Destiny // CMA ONESHOT COMPETITION

Epilog

Aku menatap ke luar jendela, butiran salju turun dari langit secara bersamaan..
Saat ini disini adalah musim dingin..
Tidak,tentu saja bukan di Indonesia..
Saat ini aku sedang berada di Amerika..
Ternyata aku memiliki keluarga kandung..
Ibu ku mempunyai adik kandung,dia bernama tante Serena..
Ternyata ibu dan ayah ku tidak mengalami kecelakaan pesawat,tetapi kecelakaan truk yang kehilangan kendali dan menggeser badan mobil keluarga ku hingga terhimpit di pinggir jalan..
Aku sebenarnya berada di dalam kendaraan itu,tetapi aku selamat..
Ada oma yang melindungiku..
Oma sebenarnya bukan orang tua dari ibu dan ayah,tapi Oma adalah orang yang dari dulu bekerja di rumah ayah dan ibu jauh sebelum aku lahir..
Kenapa aku baru mengetahui semua ini?
Aku sekarang melanjutkan kuliah ku di Amerika..
Aku tinggal di rumah tante Serena..
Kehidupan ku yang sekarang jauh lebih baik dari sebelumnya..

Aku melupakan Aris?
Tentu saja tidak.
Aku selalu menyebut nama nya di setiap do'aku..

Aku percaya..
Bahwa semua kejadian yang telah ku lalui
Pasti ada hikmah nya..
Aku percaya itu..

Aku pun percaya..
Bahwa kita suatu saat nanti,pasti akan bertemu di alam sana..
Aristo Sudibyo ku..

Aris,pasti kau pasti senang kan bila aku bersama nya sekarang ini?
Kau ingat Davi? Davian?
Dia sekarang sedang disamping ku,dan aku sedang menyenderkan kepala ku pada bahu nya..
Kau jangan cemburu ya.. 

Iya dia dulu teman sekelas ku dan sekarang dia sahabat sekaligus tunanganku..
Aku pernah menyelamatkan davi pada saat Davi putus asa,dan dia akan  melakukan hal bodoh,yaitu bunuh diri..
Kau pasti senang kan mendengarnya?
Dan kami akan melangsungkan pernikahan minggu ini..

Apakah kau ingin tau bagaimana aku dan davi bertemu kembali?
Kita bertemu di universitas
Dan kita satu jurusan..

Kau pasti tidak menyangka kan bahwa akan terjadi seperti ini?
Aku juga tidak menyangka..
Tapi inilah TAKDIR..
Tuhan telah mengatur semua itu jauh sebelum kita di lahirkan ke dunia ini..
Semua TAKDIR itu telah tertulis di tangannya..

Kau tak perlu khawatir Aris..
Aku akan selalu menyebut nama mu di dalam setiap do'aku..

The end.