"Mama jangan ngambek begitu dong, nanti muka mama lebih jelek dari ini- hehe, maaf ok? Aku ga bakal ngulang lagi."
"Jangan nakal lagi ya, mama ga suka liat kamu begitu sayang."
"Iya mama, aku ngerti."
"Mama menyayangimu."
(~~~)
"Saya sebagai wali kelasmu bangga dengan prestasi yang kau raih, saya ucapkan terima kasih banyak ke padamu."
"Iya bu sama-sama, terima kasih juga berkat ibu juga saya bisa mendapatkan prestasi ini."
"Hahaha, sama-sama. Itu juga berkat usaha belajarmu selama ini."
"Saya tidak akan mengecewakan ibu, sekolah ini, dan juga orangtua saya bu."
"Bagus, kamu murid yang sangat baik."
(~~~)
"Woy bro! Muka lu serem amat, lagi ada masalah? Nih, gua traktir minum deh."
"Gua lagi ga pengen minum, bagi gua rokok dong."
"Lah? Tumben amat. Nih-"
"Gua butuh ketenangan, akhir-akhir banyak hal yang bikin otak gua pecah."
"Kata-kata dapet dari mana? Sok alim banget, orang brengsek kaya lu aja gegayaan lebih baik ikut gua ke diskotik."
"Sialan, traktir?"
"He-eh deh, gua teraktir."
(~~~)
"Sebenarnya, dirimu yang asli itu yang mana?"
"Diriku yang sebenarnya?"
"Iya, siapa dirimu yang sebenarnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gua, Aku, dan Saya
Teen FictionBagaimana jika kau bertemu dengan orang yang memiliki tiga kepribadian? Bukan, ini bukan cerita tentang orang berkepribadian ganda di serial-serial film horror. Tapi, ini tentang seseorang, yang belum menemukan jati dirinya yang sebenarnya. Apa kal...