PROLOG

1.6K 127 24
                                    

"Mama jangan ngambek begitu dong, nanti muka mama lebih jelek dari ini- hehe, maaf ok? Aku ga bakal ngulang lagi."

"Jangan nakal lagi ya, mama ga suka liat kamu begitu sayang."

"Iya mama, aku ngerti."

"Mama menyayangimu."

(~~~)

"Saya sebagai wali kelasmu bangga dengan prestasi yang kau raih, saya ucapkan terima kasih banyak ke padamu."

"Iya bu sama-sama, terima kasih juga berkat ibu juga saya bisa mendapatkan prestasi ini."

"Hahaha, sama-sama. Itu juga berkat usaha belajarmu selama ini."

"Saya tidak akan mengecewakan ibu, sekolah ini, dan juga orangtua saya bu."

"Bagus, kamu murid yang sangat baik."

(~~~)

"Woy bro! Muka lu serem amat, lagi ada masalah? Nih, gua traktir minum deh."

"Gua lagi ga pengen minum, bagi gua rokok dong."

"Lah? Tumben amat. Nih-"

"Gua butuh ketenangan, akhir-akhir banyak hal yang bikin otak gua pecah."

"Kata-kata dapet dari mana? Sok alim banget, orang brengsek kaya lu aja gegayaan lebih baik ikut gua ke diskotik."

"Sialan, traktir?"

"He-eh deh, gua teraktir."

(~~~)

"Sebenarnya, dirimu yang asli itu yang mana?"

"Diriku yang sebenarnya?"

"Iya, siapa dirimu yang sebenarnya?"

Gua, Aku, dan SayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang