CHAPTER FOUR: LIRANTI

34 4 0
                                    

Zek menyerang monster besar bertangan batu itu, dia terus menyerang namun berhasil menahan serangan Zek, GHnya adalah Gik, dia adalah perampok yang sedang di incar oleh polisi, sekarang kami ada di taman Park, Zek terus menyerang namun berhasil di tangkis dan monster itu menyerang, mereka seimbang, tiba-tiba ada panah yang menuju monster itu.

"sekarang." Suara itu ternyata dari seorang wanita yang sepantar denganku dan di berpakaian seperti pemanah dengan warna hijau dan kuning.

Akibat dari serangan itu, monster itu menutup mukanya dengan tangannya, selanjutnya Zek menyerang perut dia dengan beberapa tebasan pedang, terakhir dia menusuk dada kiri monster itu, akihrnya monster itu mati dan menghilang, sedangkan Gik sang preman itu pingsan.

"kerja bagus." Kata wanita itu, dia ada di sampingku.

"ternyata itu kau Liranti."

"kaka." Dia berlari ke arah Zek dan memeluknya.

"kenapa kau bisa ada di sini?" Tanya Zek.

"aku melihat kaka ada di berita hari ini." Ya benar, sekarang kami cukup terkenal dengan panggilan Kimi sang detektif dan Zekai sang pelindung.

"Zek, dia adikmu?" Tanyaku, aku mendekati mereka.

"oh ya, perkenalkan, dia Liranti, Liranti dia Kimi."

"senang bisa bertemu denganmu." Kataku.

"aku juga, terima kasih ya sudah membiarkan kakaku tinggal di rumah kak Kimi."

Kemudian polisi datang dan menangkap Gik, kami pulang ke rumah dengan uang dari klien kami, dia seorang pemilik bang yang ingin kami jaga banknya dari Gik sang perampok bayangan, di rumah, kami makan masakn Zek.

"seperti biasa, kaka selalu membuat masakan yang enak." Kata Liranti.

"kaka pikir kau kemari bukan hanya karena itu?"

"benar, ini kak dari kak Sanjo." Dia memberikan sebuah pedang berwarna hitam.

"ini dia pesananku, terima kasih, SAVE." Tiba-tiba pedang itu menghilang.

"Zek, apakah adikmu ini."

"bukan, dia bukan Kit, setidaknya belum sampai dia bertemu dengan seorang Selk."

"kaka benar, aku harus bagaimana?"

"sudahlah, nanti juga kau bisa ketemu Selk kamu."

"kaka sih enak, ketemu dengan seorang Selk yang cantik."

"heheh, tentu saja, siapa dulu dong yang milih, iya kan Kimi."

"i...iya." Kataku malu.

"aku juga pingin Selk yang ganteng dan keren, kalau masalah usia tidak masalah, tapi enggak terlalu tua dan terlalu muda."

"iya nanti kaka bantu juga, maaf Kimi, bolehkah Liranti tidur di sini untuk hari ini?"

"tidak, aku pingin di sini dalam waktu seminggu." Katanya.

"Liranti."

"sudah tidak apa-apa, selama apapun kau mau di sini, aku izinkan."

"terima kasih kak Kimi."

"maaf ya Kimi, nanti aku bayar sewanya."

"enggak usah, lagi pula di sini sendiri juga enggak enak."

Malam hari tiba, sebelumnya kami pergi ke sebuah toko buku untuk membeli buku pelajaran, Liranti tidur denganku, kami berbincang dulu sebelum tidur.

"oh ya Liranti, boleh enggak aku bertanya?"

"apa kak?"

"itu, apakah kakamu itu dekat dengan seorang wanita?"

GIW  (Greed In World)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang