.CHAPTER FIVE: SISTER

20 3 0
                                    

"kaka baik-baik saja?" Tanya Liranti.

"dia panas, batuk-batuk, mungkin demam." Kata dokter.

"uhuk uhuk, maaf ya Kimi aku merepotkanmu." Katanya, dia terbaring lemas di kamarku.

"iya enggak apa-apa kok. Jadi gimana dok?" Kataku.

"dia harus istirahat selama dua atau tiga hari, ini surat izinnya. Oh ya ini obatnya." Kata dokter itu.

"terima kasih dokter." Kataku, aku mengantar dokter keluar.

"kaka sih, gaya hujan-hujanan di tengah malam." Katanya.

"uhuk uhuk, aku minta maaf."

"enggak usah minta maaf, lagi pula ini semua salah aku, meminta bantuan kamu mengambil laundry di tengah malam dan ternyata di tengah perjalanan kehujanan."

"uhuk uhuk, enggak usah sungkan, ini belum seberapa. Aku rela mati untuk melindungimu uhuk uhuk." Kata Zek, dia berusaha berdiri, tapi tiba-tiba jatuh lagi.

"kaka jangan paksakan diri." Dia memegang tubuhnya yang hampir jatuh.

"kau memang baik Zek." Kataku.

Keesokan harinya, tepatnya di pagi hari. Aku dan Liranti sarapan masakan Liranti, jujur aku enggak terlalu pandai masak.

"baiklah, tolong jaga Zek ya."

"baik kaka." Katanya, lalu aku pergi ke sekolah.

"lho Kim, di mana suamimu?" Tanya Lita saat aku duduk di bangkuku.

"sakit, ini surat dokternya." Kataku menunjukkan suratnya.

"yah, padahal seru kalau ada dia. Mungkin nanti para wanita di sini akan berteriak histeri." Katanya, memang Zek itu cukup popular di kalangan wanita di sekolah ini.

"hahah, enggak separah itu juga." Kataku sinis.

"bercanda kok." Bel pun berbunyi.

"aku pulang." Kataku setelah selesai sekolah.

"selamat datang." Kata Liranti, dia sedang nonton tv.

"gimana keadaan Zek? Udah turun demamnya?"

"sedikit kak, dia sedang tidur sekarang."

"hmm, aku mau lihat dia ya, sekaligus ganti baju."

Aku pergi ke kamarku, aku melihat Zek tertidur di kasurku, biasanya dia tidur di sofa. Aku mendekati dia dan melihat dia dari dekat.

"tampan juga kalau lagi tidur." Kataku, lalu aku pergi ke kamar mandi untuk mandi, setelahnya aku ganti baju di kamar mandi, mungkin saja kalau di dalam kamar, tiba-tiba dia bangun dan melihat aku telanjang.

"huff, lagi nonton apa?" Kataku, menghampiri Liranti yang sedang duduk di depan tv.

"ohh, aku sedang melihat berita perampokan di toko emas."

"coba aku lihat."

"malam kemarin telah terjadi perampokan di toko Jewel, terduga kejadiaan ini di lakukan oleh mahkluk halus siluman kelelawar, menurut salah satu bapak yang kebetulan jalan di depan toko, dia melihat ada sesosok kelelawar besar di atas toko itu dan membawa beberapa kantung berisi emas, sekian dari laporan saya."

"ternyata perjanjian GH mulai membesar." Kata Liranti.

"iya, tak ku sangka ternyata ada juga perjanjian yang seperti itu."

"biar aku yang membukanya." Terdengar suara ketukan pintu dan Liranti mau membukakannya. Datang seorang pria berjas, celana hitam, sebagian rambutnya berwarna putih dan hitam, tinggi 170cm, berkulit putih kehitaman.

GIW  (Greed In World)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang