D

106 2 0
                                    

Sambil terus cemberut Indah memasuki mobil dan duduk di bagian belakang.
Dari pada berlama-lama kubiarkan saja Indah 'ngambek' di belakang dan kutancap gas menuju rumahnya. Hening suasana sepanjang perjalanan. Aku malas bicara apalagi tuh makhluk di belakang setelah kelelahan merajuk sekarang tepar. Udara juga terasa sangat panas.

"Ah ada minimarket di depan!" kubelokkan mobil dan setelah terparkir aku bergegas masuk ke dalam minimarket itu untuk membeli minuman dingin dan camilan. O iya, kutinggal saja Indah di dalam mobil karena masih tepar. Setelah membayar di kasir, aku buru-buru menuju pintu keluar. Tidak sengaja aku berpapasan dengan Dodi teman sekolahku.

"Hei Bro, jajan nih?" tanya Dodi.

"Yoa Dod, haus nih. Udara bener-bener panas." jawab ku sambil mengangkat sedikit kantong belanjaanku.

"Eh, sepertinya tuh mobil lo ya. Ada siapa tuh di belakang, kayaknya ada yang lagi tiduran." Ujar Dodi lagi.

"O itu bokin Bro." jawabku santai.

"Hm.. gitu ya. Emang kenapa Sherly?" Wah Dodi jadi kepo nih.

"Biasalah..." gantungin aja.

"Eh gue duluan ya. Balik."

Dodi cuma ngangguk sambil senyum miring. Paling tuh anak lupa lagi.

Bet... aku langsung cabut ke mobil dan melihat 'bokin' masih tepar. Ckckck..

Dua puluh menit kemudian mobilku sudah sampai di depan rumah Indah. Hmm.. masih tepar ya Dah.

Kebo juga nih udah 3 menit aku bangunin gak bangun-bangun. Oke lah aku gendong aja ke dalam hmmm kayak new wed gitu... hahaha....

Setelah mengucap salam, bibinya Indah bukain pintu.

"Eh Non Indah sama Aden. Waduh kenapa nih nonnya den?"

"Ga papa bi, ketiduran aja. Mana kamarnya Bi?" Si bibi yang bengong langsung beranjak dan mengantar ke kamar Non-nya di lantai dua. Lumayan ngos-ngosan biar Indah tidak gemuk juga.

Setelah kubaringkan di tempat tidur, nih bokin baru deh menggeliat dan mengerjap-ngerjapkan matanya. Beu..

"Eh, udah sampai Mas? Lho kok aku ada di kamarku?Mmmm mas mau ngapain?" teriak Indah sontak bikin aku jantungan.

"Kamu kebo ya. Dibangunin dari tadi ga bangun-bangun. Jadi ya digendong deh ke kamar kamu."

"Idih.... makasih. Udah Mas tunggu di luar dulu, biar aku ganti baju dulu. Makan siang dulu ya." ujar Indah tidak kaget lagi.  Nih anak polos apa polos ya? Percaya aja. Bagaimana kalau aku isengin ya.

Aku mendekati dia dan dia malah mengerutkan keningnya dengan wajah "mau ngapain nih Mas-ku?". Dia mundur selangkah.

"Mmmmmm......" gumamnya.

Langsung kukecup keningnya sekilas dan berbalik ke arah pintu kamarnya dengan wajah datar.

Sesampai di ruang tamu aku tertawa terbahak-bahak inget tampangnya yang kaget itu.

"Den, mau minum apa?" tanya si bibik yang tiba-tiba sudah nongol di ruang tamu.

"Ga usah repot-repot Bi, nanti saya ambil sendiri." jawabku sambil senyum.

"O ya sudah, bibi permisi dulu ke belakang ya Den." aku mengangguk.

Lalu kukeluarkan hapeku dan kubaca notifikasi-notifikasi yang bermunculan.

Ada line dari Sherly....




Kyaak!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang