Rallina POV
*You have 6 line notification*
Suara notif line dari telepon genggamku membuatku terbangun.
"Duh berisik banget sih ni hp! Gatau orang lagi tidur apa?!" Geramku.
Akupun mengambil handphone yang berada di nakas dan mulai membaca isinya.
"Yaelah dari satu orang doang, gue kira dari banyak orang. Eh tapi, tunggu deh. Si kak Kian ngasih tau kalo hari ini gue... ANJIR HARI INI HARI PERTAMA GUE MASUK! MAMPUS MAMPUS TELAT" ternyata ini dari kak Kian. Kakak pertama ku yang berada di London ngingetin aku bahwa hari ini hari pertama aku masuk sekolah tingkat SMA . Akupun langsung menyeret handuk dan bergegas masuk ke kamar mandi.
**********
"Pagi ma, pa!" Sapaku dengan senyum yang sangat "hangat".
"Kok tadi mama nggak bangunin Aku?" Tanyaku sambil memakan roti bakar.
"Kamu itu udah mulai SMA ral, masa mama harus bangunin kamu kayak anak kerbo sih?" Jawab mama sambil diselingi tawa papa. Apa lucunya coba?
"ih yaudah deh. Hari ini aku dianterin siapa?" Tanyaku.
"Karena hari ini hari pertama kamu masuk, mama yang anter. Oke?"
"Yaudah, aku ke mobil duluan. Pa, aku berangkat dulu ya" pamitku kepada papa.
"Iya, hati hati ya. Semoga kamu senang di sekolah baru nya"
"Iya pa" akupun mengambil tas dan bergegas ke dalam mobil.
**********
"Hati hati ya ral! Semoga senang di hari pertama!" Seru mama dari mobil. Duh gak malu apa diliatin banyak orang.
Aku pun hanya menjawab dengan anggukan dan senyum.
Aku mulai memasuki area sekolah. Bagus juga sekolahnya. Kalo kayak gini ada cowok ganteng nya nggak ya? Duuhh kok jadi ngomongin cowok gini, tapi emang belum pernah ngerasain punya perasaan dalam banget buat seseorang sih hehehe. Eh apa hubungannya?
Akhirnya sampe juga di kelas yang ditunjuk sama panitia MOPDB/MOS.
Aku memilih duduk di kursi paling belakang.
Saat sedang melamun tibatiba seseorang menepuk pundakku. Aku pun terlonjak kaget.
"Hai!" Sapa perempuan itu. Agak kesel sih karena lagi enak enak melamun terus diganggu.
"Eh hai," sapaku balik.
"Nama lo siapa?" Tanyanya. Hmm, ramah juga orangnya.
"Nama gue Rallina. Kalo lo?"
"Nama gue Lisya, salam kenal ya"
Aku dan Lisya pun mulai mengobrol banyak hal.
"Eh udah bel nih, turun yuk" Ajak Lisya yang aku sambut dengan anggukkan.
**********
Satu per satu kelas dipanggil menuju lapangan. Karena kami kelas 10 jadi kami dipanggil terlebih dahulu.
Setelah kelas 10, barulah kelas 11 yang menuju ke lapangan. Aku memperhatikan para siswa dan siswi nya.
Pada saat barisan kelas 11 berhenti, aku pun menoleh ke sebelah kanan ku.
Deg.
Sosok lelaki bertubuh tinggi dan besar berada di sebelahku. Entah mengapa saat ia melihat kearahku, aku jadi salah tingkah.
Belum puas, aku menoleh lagi ke arahnya. Aku perhatikan wajahnya. Manis, matanya indah. Walaupun ia memasang muka acuh tetapi aku bisa membayangkan jika ia tersenyum. Sangat manis dan tampan. Menurutku, badan dan wajahnya kurang cocok karena wajahnya yang seperti anak kecil. Tetapi itu yang membuat ia terlihat berbeda.
**********
"Sya"
"Iya? Kenapa ral?" Tanyanya.
"Lo tau kakak kelas 11 yang badannya tinggi tapi mukanya baby face gitu gak? Namanya siapa?" Tanyaku dengan muka ingin tau.
"Hmm, bentar gue inget inget dulu"
"Oohh, itu namanya Rey. Dryan Satya."
Dryan Satya.
**********
Hello!
ini cerita pertamaku, hope you like it! Sorry kalo nggak enak dibaca. Gue cuman pingin bikin "sebuah cerita"
:)
KAMU SEDANG MEMBACA
You & Me
Ficção AdolescenteIni adalah awal dari cerita kita. Just you and me who understand what the purpose behind this. -Rallina & Dryan-