Tiba-tiba saja Friska langsung menghubungiku.
"Halo"
"Halo,Ridha ini aku Friska. Fathur udah dateng ngundang kamu kan?"
"Eh iya"
"Kamu datang kan?"
"Gak. Aku sibuk. Maaf yah,aku banyak kuliah"
Bagaimana mungkin aku datang ke acara pertunangan "mantan kekasihku" bersama perempuan yang menurutku telah merebut Fathur dariku!
"Hm,padahal aku sangat berharap kamu ada"
"PADAHAL AKU SANGAT BERHARAP KAMU ADA." Haha. Kalimat bulshit macam apa itu?haha. Kamu hanya ingin melihat hujan membasahi pipiku lagi! Aku tak mau itu terjadi.
"Maafyah,eh udah dulu ya.aku sibuk"
"Okedeh"
.Setelah percakapanku di telfon bersama Friska, harusnya aku bisa merelakan Fathur bukan? Allah telah menjawab doaku bahwa "jauhkan hambamu dari orang-orang jahat" seharusnya aku bisa memaafkan fathur namun,luka yang dia buat terlalu sempurna,terlalu melekat sangat sulit di lupakan begitu saja. Andai saja perasaan ini tak pernah ada,andai saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA
Любовные романыBagaimana jika kau selalu memperjuangkan seseorang? Apa jadinya bila orang itu nampak peka di hadapanmu. Apa jadinya bila sesungguhnya ia hanya mengasihani perasaanmu saja? Inilah kisahku,kisah luka akibat kenyataan yang teramat dahsyat kepahitannya...