Saat usiaku menginjak 6 tahun
"Ibu!,ayah mana?,Sri kangen ayah!,kapan Sri bisa ketemu ayah?.",Ucapku dengan polosnya.
"Ibu juga tidak tahu!,tapi percayalah kalau Sri tumbuh lebih besar lagi!,ayah pasti akan datang!.",Ucap ibu di iringi dengan senyuman lebar.
***
"Ibu kapan sih ayah dateng?,Sri udah 16 tahun!tapi ayah belum dateng juga!.",Ucapku dengan nada sedih.
Dengan spontan ibu langsung menjawab pertanyaanku dengan jawaban yang sama saat aku berumur enam tahun.
Tidak ibu aku tidak mau jawaban itu,pasti ada cerita di balik ini semua.
"Ibu ayo ceritakan!,Ibu ayo cerita!,Sri mohon.....".Ucapku dengan mata yang berkaca-kaca.
Ibu hanya terdiam dan melihatku iba.
"Baiklah..",Ucapnya dengan nada suram.
Ibu seperti mencari sesuatu di sebuah lemari dan menemukan selembar kertas.
"Ini!,percaya atau tidak,selembar kertas inilah yang membawa ayahmu pergi.",Ucap ibu menyodorkan kertas.
Dengan cepat aku langsung menyambar kertas yang berada di tangan ibu dan membacanya.
Bingung dan tak percaya memenuhi semua isi otakku.
Apa?,ini jelas penculikan?,tapi kenapa?.....
"Ini penculikan!,Ibu sudah lapor polisi?.",Ucapku penuh semangat.
"Kau kira apa yang ibu lakukan selama bertahun-tahun?,Ibu sudah melakukan segalanya,tapi semuanya gagal!,ibu tak tahu harus apa lagi!.",Ucap ibu sedikit emosi.
"Ibu....disini di tulis 'mahkluk planet 'etrac',apa jangan-jangan ayah di culik Alien?."
"Pfft.....kau itu polos sekali!,itu hanya akal-akalan penjahat saja!,jangan percaya.",Ucapnya dengan sedikit tersenyum.
"Ibu maafkan aku,aku menanyakan hal yang tidak perlu,aku tidak tahu ini nyata atau tidak,tapi ya sudahlah.",Ucapku sedikit kecewa.
"Tidak papa,apapun yang terjadi,jangan tinggalkan Ibu seperti ayah ya?."
"Ya,tentu!."
Ibu yang tadinya berekspresi suram mulai sedikit tersenyum.
Suasana yang tadinya sedih perlahan mulai membaik,lagi pula dari pada bersedih lebih baik percaya saja kalau ayah itu di culik dan berharap takdir akan mempertemukan kita berdua.
Karena hari mulai larut,aku menuju tempat tidur.
Seperti biasa aku akan mmandangi foto kedua orang tuaku sebelum tidur,namun.....
Splash!.......
Tiba-tiba ada cahaya aneh yang bersinar di depan mataku,dan seorang pria tiba-tiba saja muncul di depanku.
Saat itu yang ku pikirkan adalah....
"IBU!!!,ADA MALING MASUK RUMAH!!!,TOLONG AK-."
Pria yang muncul itu menghentikan teriakanku dengan menutup mulutku dengan tangannya.
Lalu dia membisikanku....
"Srikandi,gadis 14 tahun,bagimu tidak ada yang berharga kecuali ibumu,bahkan kau membenci namamu,tapi percayalah 'disana' namamu akan menjadi sesuatu yang kau banggakan,selamat kau terpilih untuk menjadi 'kandidat' 'planet etrac'."Ucapanya berakhir dengan senyuman.
Sementara itu Ibu terus berlari menuju kamarku.
Saat Ibuku sampai dan membuka pintu.
Pria itu sudah membawaku dalam cahaya.
Dan cahaya itu kembali meninggalkan secarik kertas,kertas yang sama yang tertinggal saat ayah menghilang.
Note:
Aku akan membawanya pergi!,Jangan mencarinya!,Karena dia takkan kembali,Sampai jumpa!,Semoga bahagia!,Terimakasih ^.^"Kenapa?.....kenapa?.......tidak cukupkah kau mengambil suamiku?....kenapa kau juga mengambil putriku?,apa salahku?..apa?...hiks....hiks."
Sementara itu,cahaya yang membawaku mulai menghilang,dan aku ada di sebuah tempat,mirip bumi tapi lebih kacau,dan saat itu yang ku pikirkan adalah...
"Dimana aku?....."
Halo para pembaca!.
Ini memang baru prolog tapi gak papa lah....
Aku harap kalian suka cerita ini....
Dan menunggu kelanjutanya
Jangan lupa vote+komen yah
KAMU SEDANG MEMBACA
Srikandi
FantasyAku ingin kembali ke duniaku!,aku tidak mau ada di dunia yang penuh dengan peperangan ini!,cepat katakan apa yang harus ku lakukan?. Hanya satu....bertarunglah!,dan jadilah pemenang!,atau menyerah dan mati saja dengan sia-sia di sini!.