Dear diary,
Sudah tiga bulan sejak pertemuan saat itu,selama waktu itu aku dan Ran terus berkelana dari kota satu kekota yang lain,Ran bilang kita harus menuju kota yang berada di bagian lain planet ini,karena itu kita melakukan perjalanan yang cukup jauh.
Selama tiga bulan aku mengetahui beberapa hal tentang planet ini,ternyata planet ini juga mempunyai mahkluk mirip manusia...tidak bahkan sangat mirip manusia dan mereka terbagi menjadi dua golongan,petarung dan penyihir dan kurasa Ran berasal dari golongan penyihir karena selama ini aku belum pernah lihat dia bertarung.
Kehidupan disini juga hampir sama dengan bumi bedanya di sini tidak ada mobil atau transportasi lainya,tapi disini peralatan dari sihir berkembang pesat dan semua orang disini juga sangat ramah,jujur lama-kelamaan aku mulai betah berada disini.
Haha!aku bercanda,aku gak bakal lupa kalau disana(bumi) seseorang yang paling aku cintai menungguku,ya dia ibuku dan aku begitu merindukannya sekarang.
Aku ingin semua ini segera berakhir dan aku bisa kembali ke ibuku.
"Kurasa sebelum tanganmu itu ku potong kau tidak akan berhenti menulis.",Ucap Ran dengan mata sinis.
Dengan cepat aku menutup buku harianku karena ku tahu kalau Ran tak pernah bercanda dengan apa yang diucapkannya.
"Malam ini akan ada festival dan semua orang di kota harus ikut serta,karena itu bersihkan dirimu,pokonya aku tidak mau mengajak gadis dekil pergi ke festival bersamaku.",Ucapnya sambil menatapku jijik.
Melihat tatapan dan gaya bicara Ran yang mulai kelewatan aku yang sedari tadi berusaha untuk kelihatan manis akhirnya mengeluarkan sikap asliku.
"Memangnya siapa yang membuatku seperti ini?,kau mengajakku menulusuri hutan tiga minggu lamanya tanpa memberiku kesempatan membersihkan diri,dan kau tidak membiarkan kita menginap di desa terdekat dan sekarang kau mengeluh soal penampilanku?,lelaki macam apa kau!.",Omelku pada Ran dalam satu napas.
"Bicaralah sesukamu dan ambil ini(melempar sepotong gaun),kau harus mengenakannya jika ingin ikut ke festival bersamaku.",Ucapnya datar dan pergi beranjak dari kamarku begitu saja.
Karena sudah terbiasa dengan sikapnya,aku memilih untuk diam.
***Tok...tok.....tok...
"Ran,aku sudah siap keluarlah!.",Ucapku setengah berteriak.
Tidak lama setelah aku mengetuk pintu,seseorang menyentuh pundakku sambil berbisik.
"Bersyukurlah!,Jika saja kau lebih lama sedetik saja dari ini,mungkin besok akan ada berita tentang pria yang membunuh seorang gadis karena terlalu lama menunggu.",Bisik Ran dengan nada yang membuat siapa saja menelan ludah ketakutan.
"Kya!,Ran apa yang kau lakukan? kau membuat jantungku hampir copot,tau? .",Ucapku sambil mengelus dada.
"Sudahlah ayo cepat!,kau tidak mau melewatkan pertunjukan utamanya bukan?."Ucap Ran sambil tersenyum.
Aku sedikit terkejut dengan senyuman Ran,sebelumnya Ran juga pernah tersenyum tapi senyumannya kali ini berbeda.....
Aku merasa Ran sedang bahagia.....
Aku dan Ran pergi ke tengah ke rumunan banyak orang yang sedang duduk bersama menunggu mulainya pertunjukkan.
"Ran!,pertunjukan apa yang akan di tampilkan?,kenapa ramai sekali?.",Ucapku setengah berteriak karena bisingnya keramaian.
"Jangan bawel!,duduk dan lihat saja!.",Ucap Ran sambil menarik tanganku untuk duduk di sebelahnya.
Aku dan Ran pun duduk di tempat yang menurut kami nyaman,setelah menunggu beberapa saat pertunjukan pun dimulai.
Namun,alangkah terkejutnya aku ketika tahu kalau pertunjukkan yang akan di tampilkan adalah pementasan wayang kulit.
"Ann!,kau kenapa?,kenapa wajahmu seperti itu?,kau tidak suka?.",Ucap Ran membuyarkan lamunanku.
"Bukannya begitu....aku....".
"Kalau kau tidak suka,ayo pergi ke tempat lain saja!.",Ucap Ran sambil bersiap pergi.
"Tidak!,aku bukannya tidak suka,aku....hanya heran saja..."
"Kenapa?,aku kan sudah pernah cerita padamu kalau pembuat cerita di dunia ini adalah orang indonesia jadi tidak heran kalau dunia ini punya kebudayaan indo.",Jelas Ran dengan raut wajah so cool.
Setelah mendengar penjelasan Ran aku kembali tenang dan menikmati pertunjukan.
Pementasan wayang kali ini bercerita tentang asal mula atau sejarah dari tokoh wayang yang terkenal "Aki Semar".
Cerita di lakonkan sedemikian rupa sehingga cerita yang seharusnya di bawakan serius menjadi banyak adegan komedi dan celoteh-celoteh yang mengundang tawa para penonton,meski demikian dalang tetap tidak mengubah alur cerita.
Yang bisa aku tangkap dari cerita,Semar adalah Batara Ismaya anak dari Batara Guru bapaknya para dewa tapi karena sombong Ismaya di turunkan ke bumi untuk membimbing ksatria yang berada di jalan kebenaran tetap di jalan mereka.
Lalu cerita di lanjutkan sampai pada kisah semar bersama pandawa dan perannya juga perang barata yuda yang tentu saja banyak di selingi beberapa adegan komedi.
Setelah pementasan berakhir aku dan Ran berencana kembali ke penginapan dan beristirahat.
"Ran aku mau tanya....pementasan tadi itu banyak sekali adegan yang menurutku lucu,tapi kenapa kau tidak tertawa sama sekali?."
"Seseorang hanya akan tertawa saat dia benar-benar bahagia,dan kebahagian seperti itu....aku sudah lama kehilangan itu semua.",Ucap Ran muram.
"Apa maksudmu,Ran?,memangnya apa yang terjadi padamu?.",Ucapku dengan nada simpati.
"Kau tidak perlu tahu itu......sudahlah jangan membuang waktu,ayo pergi!.",Ucap Ran mendahului langkahku.
"Ran....aku memang tidak tahu apapun tentang dirimu,tapi sebagai salah satu orang yang berada di sisimu setidaknya aku ingin membalas semua budi baikmu...
"Karena itu,aku akan berusaha mengembalikan kebahagiaanmu yang hilang itu bagaimana pun caranya,dan berharap akulah alasan di balik kebahagiaan yang nanti kau milikki.",Ucapku dengan senyuman lebar.
Ran terlihat terkejut dengan apa yang barusan ku katakan,tapi dia
kembali ke wajah datarnya dan melanjutkan langkahnya.Aku segera mengikutinya dan berjalan di belakangnya.
Tapi saat kita hampir sampai di penginapan,Ran memutar balik langkahnya dan menuju ke hutan.
"Ran!,kau mau kemana?."
"Aku mau ke hutan,aku menjatuhkan sesuatu disana,jadi tunggulah di situ sebentar,aku akan kembali!.",Ucap Ran sambil mempercepat langkahnya.
"Tidak Ran!,aku ikut!.",Ucapku sambil berusaha mengejar Ran.
"Tapi disana banyak rak-
"Sudahlah Ran,aku bisa jaga diri....
Ran tidak meresponku,aku mengaggapnya setuju dan mengikutinya.
Sesampainya di hutan Ran menyuruhku untuk tetap diam di bawah sebuah pohon dan melarangku mengikutinnya lagi.
Aku pun menurut.aku menunggu Ran dengan rasa penasaran akan benda yang di jatuhkan Ran itu.
Saat aku menunggu Ran aku tidak sengaja melihat seorang anak sedang berdiri di dekat tumpukan bebatuan.
Aku berencana menyapanya dan mengajaknya ngobrol,tapi rencana itu urung ku lakukan saat.....
Bersambung.
Akhirnya selesai juga...
Jangan lupa vomen yah...Thanks for your support♡♡♡^,^
KAMU SEDANG MEMBACA
Srikandi
FantasyAku ingin kembali ke duniaku!,aku tidak mau ada di dunia yang penuh dengan peperangan ini!,cepat katakan apa yang harus ku lakukan?. Hanya satu....bertarunglah!,dan jadilah pemenang!,atau menyerah dan mati saja dengan sia-sia di sini!.