Tersesat

149 14 2
                                    

"Dimana aku?."

"Selamat datang di planet etrac!,akan ku beritahu bagaimana cara keluar dari planet ini pada pertemuan kedua,disini semuanya adalah nyata!,jika kau luka atau bahkan mati disini itu juga nyata,jadi selamat bersenang-senang!.".Ucapnya dengan enteng lalu pergi meninggalkanku

Pria itu pergi meninggalkanku sendirian,di tempat yang benar-benar asing.

Tapi aku adalah srikandi aku bisa beradaptasi dengan mudah dimanapun,jadi tidak seperti yang lain aku sama sekali tidak merasa cemas,khawatir apalagi takut.

Aduh!,apa yang harus kulakukan?,tapi dari pada diam lebih baik aku jalan-jalan,mungkin aku akan menemukan seseorang yang bisa ku tanyai.

Aku mulai berjalan lurus kedalam hutan,tapi ada keanehan,hutan yang ku masuki sangat sepi dan senyap seperti tidak ada kehidupan disana.

Apa ini?,kenapa senyap sekali rasanya?,apa aku berada di jalan yang salah?.

Lamunanku buyar seketika,ular yang berukuran sangat besar berada di hadapanku sekarang.

"KYAA!!,b-besar sekali!?.",ucapku keheranan.

Lari!,aku harus lari!,tapi aku tidak boleh melupakan pesan ayah 'hadapi apapun yang ada dihadapanmu sebesar apapun itu!,dan jangan pernah melarikan diri!'.

Ya benar!,aku tidak boleh lari aku harus melawan ular itu!.

Aku mengambil ranting pohon dan menantang ular itu untuk melawanku.

"Ayo maju ular jelek!,aku tidak takut padamu!.",Ucapku dengan sombong.

Ular itu mulai menggerakan ekornya,dan berhasil melilitku,lalu dengan cepat dia mengarahkan kepalanya dan bersiap memakanku.

Hoti marut!

Zrash!!!

Aku tidak mengerti apa yang terjadi tapi aku merasa tubuhku terhujani oleh sesuatu yang sangat amis,ya sepertinya itu darah.

Mengetahui ular itu mati aku langsung melepaskan diri dari lilitan ular itu,dan menghampiri pria yang menghabisi ular itu.

"Apa tuan yang menghabisi ular itu?,bagaimana tuan melakukannya?.",Tanyaku penasaran.

"Lain kali hati-hati!,keberuntungan takkan memihakmu dua kali."

Setelah berkata begitu dia meninggalkan ku.

"Tunggu tuan!,jika tuan meninggalkanku,aku akan benar-benar sendirian!.",Ucapku sambil berlari mengejarnya.

"Lalu?,apa masalahku dengan itu,pergilah!,jangan ikuti aku!.",Ucapnya dengan nada jengkel.

Apa ini hanya perasaanku saja!,dia berjalan biasa tapi kenapa aku tidak bisa mengejarnya padahal aku berlari.

"Tuan jangan tinggalkan aku!,setidaknya antar aku ke tempat yang di sana banyak manusia!."

"Tidak mau!."

"Kalau begitu aku akan mengikuti tuan!,sampai tuan mau mengantarkan ku!."

"Kau takkan bisa mengejarku!,kau akan kelelahan,jadi menyerah saja."

"Aku tidak akan menyerah."

"Benarkah?,kalau begitu aku akan berteleportasi agar kau tidak bisa mengejarku,tapi sebelum itu siapa namamu?."

"Aku?,namaku Srikandi."

Mendadak pria itu menghentikan langkahnya,aku yang sudah terlanjur berlari kencang tidak bisa berhenti dan...

Brak!

Aku menabrak pria itu dan jatuh terduduk.

"Apa kau tidak berbohong?.",Tanyanya sambil mulai menatap kearahku.

"Apa?,bohong?,bohong dibagian mana?,namaku?.",Ucapku kebingungan.

"Iya apa benar namamu itu 'Srikandi'?.",Tanyanya serius.

"Iya itu benar!,memang kenapa?,apa ada yang salah dengan namaku?."Tanyaku balik.

"Ayolah!,apa sekarang tuhan sedang mempermainkanku?,menyebalkan!.",Ucapnya kesal.

Aku memang tidak mengerti tapi pria itu menatap ke langit setelah mengetahui namaku lalu merubah pikiranya kalau dia akan meninggalkanku.

"Benarkah?,tuan akan membawaku pergi?.",Tanyaku penuh harapan.

"Ya!,tapi sebelum itu ceritakan padaku mengapa kau bisa ada di sini?."

Aku menceritakan semua yang terjadi,ku kira pria itu takkan mempercayaiku,ternyata sebaliknya dia percaya dan seperti memgetahui sesuatu,tapi akan ku tanyakan nanti saja.

Akhirnya dia mengajakku dengan satu syarat,yaitu aku tidak boleh memberi tahu siapapun tentang namaku dan asal usulku dan aku menyetujui itu semua.

Namun tidak lama setelah aku menyetujuinya,langit menjadi gelap seketika,dengan spontan kami berdua menatap kearah langit.

Apa itu?,sekelompok burung rakshasa terbang diatas kami?.

SRIKANDI!

Mungkin saat itu aku salah dengar atau semacamnya tapi sekelompok burung itu seperti memanggil namaku.

"Kenapa diam?,ayo lari!,mereka mengincarmu!.",Ucapnya sambil menarik tanganku.

Part 2 udah update
Semoga kali ini gak ngecewain lagi...
Jangan lupa
Vote+komen yah
Makasih ^.^






SrikandiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang