"Habislah kau KIM MIN GYU"
Haerin terus mengumpat. Ia terus mengepalkan tangannya. Bagaimana bisa MinGyu melupakan kencan nya ? Ia sudah membuat haerin menunggu. Dan tak ada satu pesan pun? Atau sebuah line darinya . Benar MinGyu sudah bosan hidup .
Haerin terus terus memencet bel apartment MinGyu. Karna ia tidak diberitahu berapa Pin apartmen nya. Berharap sang pemilik apartment membukannya. Dan benar. Mingyu menampakkan diri. Dengan keadaan berantakan. Mata masih tertutup. Dan tanpa kaus . Ia tampak bangun tidur.
'Damn. Kau menggodaku KIM MIN GYU'"Annyeong . Ada apa?" MinGyu masih dalam alam bawah sadar nya.
"Apa tidurmu nyenyak tuan KIM?"
Haerin memberi penekanan pada akhir kalimat nya.
MinGyu seketika membulatkan matanya.'Astaga kencan nya' batin MinGyu
MinGyu menatap Haerin yang tengah menatap nya seakan ingin menerkapnya.
Ia menelan salivanya susah susah."Hehe. Ayo masuk chagiyaa" MinGyu mempersilahkan Haerin masuk.
"Kau tau apa kesalahanmu?" Haerin memulai.
"Ah ara ara. Aku tahu. Aku akan menggantinya. "
"Baik. Aku tunggu"
"Tunggu sebentar. Aku akan kembali"MinGyu pergi meninggalkan Haerin diruang tengah . Karna bosan ia menghidupkan tv mencari channel channel yang ia anggap seru .
"Haerin-aa?"
Haerin berbalik. Ia mendapati MinGyu dengan keadaan rambut basah tanpa kaus. Dan celana pendek. Dengan harum nya yang khas.
Glekk
Haerin menelan salivanya.'Sialan kau MinGyu'
"Ekhem apa se-terpesona itukah kau padaku?"
MinGyu membangunkan Haerin dari fantasi liarnya .
Haerin kembali memasang wajah datarnya . Dan kembali memfokuskan diri pada tv nya.
'Damn! Sialan . Ini gara gara kau kim min gyu!'"Baiklah . Aku akan kembali"
MinGyu pergi ke kamarnya. Mungkin memakai baju yang pantas untuk nya.
"Apa kau kesepian?"
"Sangat"
"Mianhae. Ayo kita nonton bersama"
MinGyu duduk disebelah Haerin. Ia memasukan tangan nya pada kekosongan tubuh haerin dan sofa ia memeluk pinggang Haerin membawa haerin semakin dekat dengan nya. . Membuat tangan nya terjepit oleh badan Haerin dan sofa. Sungguh tak ada jarak .
Haerin sempat terkejut. Namun ia terdiam. Ia tahu ini cara MinGyu untuk merayu nya agar ia tak marah . Sungguh cara yang manis."Aku akan bawa sedikit camilan. Tunggu sebentar. "
MinGyu membawa beberapa camilan dan minuman. Diletakkannya snack dan minuman di atas meja.
"Mengapa tidak dari tadi. Aku lapar" Haerin membawa salah satu snack.
Saat haerin membungkuk hendak membawa snack dengan cepat MinGyu menyimpan tangan nya dibelakang tubuh Haerin. Dan detik kemudian Haerin kembali menyenderkan tubuhnya pada sofa . Lagi lagi lengan MinGyu memeluk erat pinggang nya. Membawa nya kembali pada kedekatan tubuh mereka."Apa hanya itu yang bisa kau lakukan?"
"Apa maksudmu?"
"Menaruh tangan mu pada tubuhku"
"Karna ini kesukaan ku"Haerin tak menjawab ia kembali fokus pada tontonan nya dan kunyahan nya.
"Aaaaa" MinGyu membuka mulutnya. Menandakan untuk Haerin memberinya makanan.
Mereka tertawa bersama karna tontonnya. Mereka sedang menonton acara RUNNING MAN. Acara kesukaan mereka . Haerin terus menyuapi MinGyu dan terkadang diselang menyuapi dirinya sendiri.Ponsel Haerin berbunyi. Seseorang menelfonnya.
"Yeoboseyo?"
"....."
"Jinjja? Berapa lama?"
"....."
"M mwo? Lantas aku dirumah dengan siapa? "
"....."
"Aishhh jinjja . Baiklah aku akan meminta ijin pada nya"
"...."
"Annyeong eomma"Percakapannya terhenti saat sambungan telfonnya terputus.
"Aku sudah menebaknya "
"Apa maksudmu?"
"Menginaplah disini"
"Cih.. jangan berharap"
"Yasudah tidurlah dirumah mu sendiri bersama suara suara aneh mengganggumu"
"Baik aku mengalah. Aku akan menginap disini "
"Berapa lama eomma dan appa mu pergi?"
"1 minggu"
"Sepertinya 1minggu kedepan kita akan bersenang senang. "
"Ya apa maksud mu!"
"Tidak ada"
MinGyu menampilkan senyum nakalnya. Membuat Haerin sedikit takut. Masih dengan posisi mingyu memeluk pinggang nya ."Sudah sore. Apa kau tidak ingin membawa baju mu?"
"Tentu"
"Ayoo."--------
Waktu menunjukan malam. Mereka kembali menonton tv. Berbeda dengan tadi kini mereka menonton Sebuah film horror .
Masih berbeda dengan tadi. Kini Haerin yang terus menerus memeluk MinGyu kala sang adegan inti muncul.
Mereka dengan sengaja mematikan semua lampu agar lebih memacu adrenalin. Karna gelap Haerin terus memegang MinGyu dan semakin dekat. Ia sangat takut di tambah BackSound film yang membuat nya semakin takut."Jangan terlalu dekat. Kau bisa menciumku"
"Aku takut "
"Aku disini "Haerin melepaskan pegangannya. Ia merasa MinGyu benar. Ada MinGyu disamping nya.
Tiba tiba tv mati. Sontak Haerin kaget karna sekarang sangat gelap . Tak ada penerangan sama sekali. Ia meraba raba samping nya. MinGyu tak ada disana . Ia semakin panik."MinGyu. K kau dimana?"
"MinGyu jangan pergi aku sangat mencintai mu "
"MinGyu ku mohon"
"Hikss..." Haerin terisak. Ia tak tahu harus apa sekarang. Penglihatannya sangat gelap. Tiba tiba sebuah tangan menggenggamnya..dengan cepat ia memeluknya.
"MinGyu. Aku takut"
"Aku disini sayang. Sepertinya mati lampu. Ada sedikit masalah dengan aliran listriknya"
Haerin memeluk MinGyu sangat erat. ia menenggelamkan kepala nya pada dada bidang mingyu .Ia takut kehilangan MinGyu."Haerin-ah"
"Ne?" Haerin mendongkak. Betapa terkejutnya kini ia berhadapan dengan MinGyu dengan jarak yang begitu tipis. Ia dapat melihat wajah MinGyu tersenyum. MinGyu menutup matanya. Ia mendekatkan bibirnya pada bibir Haerin. Haerin mengalungkan lengan nya pada leher MinGyu. MinGyu memeluk erat pinggang Haerin. Mereka menutup matanya. Menikmati tautan mereka. Hingga hampir beberapa menit tautan itu berlangsung. Dan detik kemudian semua bercahaya. Listrik kembali menyala. Mereka masih dalam tautan mereka. Hingga Haerin tersadar kini lengan MinGyu ada pada pahanya. Sontak Haerin membuka matanya dan melepaskan tautan mereka."Yaaa dasar mesum. Sejak kapan lengan mu ada di pahaku"
"Hmm kau tidak menyadari nya? Itu sudah hampir berlangsung dari detik pertama kita berciuman. Kkkk kau begitu menikmatinya. Hingga kau tak sadar dan menikmatinya juga"
"Yaaaaa MinGyu Pervert!!"