"Haha sudah lah ayo tidur" MinGyu mematikan Tv
Ia memulai langkah dan diikuti Haerin dibelakang nya. Hingga mereka tiba di salah satu ruangan. Rapih. Dan bersih."Ini kamarmu . Kau tidur disini . Karna kamar sebelah belum aku bersihkan jadi aku akan tidur diluar"
MinGyu pergi meninggalkan Haerin. Saat ia memegang knop hendak membuka pintu langkah nya terhenti .
"MinGyu kau mau kemana?"
"Aku tidur disofa dekat tv . Apa kau meminta ku untuk tidur dengan mu hmm? Satu ranjang ? itu tidak boleh Tapi jika kau memaksa aku tak keberatan"
Lagi lagi MinGyu mengeluarkan senyum evil-nya. Membuat ia terlihat begitu tampan."Jangan berharap Tuan Kim"
"Yasudah aku pergi. Hati hati ya"MinGyu sekali lagi hendak memutar knop nya namun ia terhenti lagi.
"MinGyu temani aku"
"Apa kau tidak takut? Sepasang lelaki dan wanita dalam satu kamar? Aku bisa saja melakukan hal diluar akal sehat ku padamu"
"Yaaaaa hilangkan otak mesum mu itu. Aku hanya memintamu menemani aku. Sampai aku tertidur. Tidak satu ranjang juga. Kau dibawah "
"Ah begitu. Apa boleh buat . Aku terlalu mencintai mu tak bisa menolak"Blush
Kini wajah Haera merona. Ia tersenyum.
'Sialan kau. Aku semakin tak bisa jauh darimu'MinGyu mulai mempersiapkan tempat tidurnya dengan Selimut yang ia ambil dari kamar sebelah ia jadikan kasur nya. Dan sebuah bantal .
MinGyu mematikan lampu kamar nya."Mengapa dimatikan? "
"Karna aku tak biasa tidur dalam keadaan penuh cahaya"Mereka kembali hening. Haerin belum bisa tidur. Ia terus memikirkan kejadian tadi. Saat mingyu menciumnya. Ia tak habis fikir mengapa lengan mingyu bisa ada pada pahanya?
'Apa aku terlalu menikmatinya hingga aku tak menyadarinya? Argh sudah lah lupakan' ia berbicara dalam hati nya.Sesekali ia melirik MinGyu. Ia takut MinGyu meninggalkan nya kembali. MinGyu sudah terlelap.
"MinGyu?"
"Hmm" hanya deheman yang MinGyu jawab.
"Aku tak bisa tidur "Tiba tiba MinGyu menarik lengan nya. Menautkan setiap jari nya. Memberi kehangatan lebih pada Haerin .
"MinGyu apa disitu dingin"
"Sangat dingin"Haerin merasa bersalah MinGyu rela tidur di bawah karna dia . Sungguh MinGyu semakin membuatnya jatuh hati . Jauh ke dalam perasaan yang begitu menggunung.
"MinGyu?" Lagi lagi Haerin memanggil nya untuk kesekian kalinya.
"....."MinGyu tak bergeming.
"Apa kau sudah tidur ? Aku tak bisa tidur"
"....."
"Jika kau kedinginan naiklah keatas. Kau boleh tidur disamping ku. Jika kau mau"
"....."
"Selamat malam MinGyu"Haerin hendak menutup matanya. Ia urungkan ia dikagetkan MinGyu yang tiba tiba tidur di samping nya. MinGyu merengkuh tubuh kecil Haerin pada pelukannya. Sebuah backhug.
"Mengapa tidak bilang dari tadi saja. Aku sangat kedinginan dibawah"
"Nah begini kan lebih hangat"MinGyu semakin mempererat pelukannya.
"Selamat malam Kim Min Gyu"
Detik kemudian mereka terlelap.
------
Matahari mulai menyinari dan menembus jendela apartmen MinGyu. Membuat dua insan memggeliat karna cahaya nya yang mengganggu. Haerin bersiap bangun dan menyiapkan sarapan untuk nya dan MinGyu.
Baru saja ia hendak berdiri namun MinGyu kembali merengkuh nya."Tetaplah seperti ini . Sebentar saja" MinGyu berbicara masih dalam keadaan mata tertutup.
Haerin membalas pelukan MinGyu. Haerin tak henti henti nya memandangi setiap inci wajah MinGyu. Matanya yang membuatnya selalu luluh . Hidung nya yang sempurna. Hingga ia berhenti pada bibir MinGyu.
'Sialan aku menginginkan nya lagi'
Haerin mengumpat."Jangan memperhatikan ku seperti itu terus . Kau bisa jatuh hati padaku"Masih dalam posisi mata tertutup MinGyu berbicara.
'Aku sudah jatuh terlalu jauh bodoh. Kau membuatku semakin menggilaimu'
"Terus saja berharap tuan Kim. Singkirkan tangan mu. Aku akan buatkan sarapan"
MinGyu bukan melepaskan pelukannya ia malah membalikan tubuh Haerin hingga mereka berhadapan. Dan,
Chuuu~
Haerin sempat terkaget.
MinGyu mencium bibir kecil Haerin. . 5 detik tautan berlangsung. Hingga MinGyu bangun."Aku sudah sarapan"
"Yaaaaaa dasar mesum!!!!"