Sepuluh

14K 869 68
                                    

Haerin sedikit tersentak atas ucapan Mingyu . Hanya satu kata namun membuat hatinya hancur berkeping keping .
Ketakutan ia selama ini benar benar terjadi sekarang . Mingyu melupakan nya . Kejadian kemarin membuat semua ingatan Mingyu hilang . Ini membuat Haerin tak bisa berbuat apa apa .
Apa yang harus ia lakukan sekarang ? Mingyu tak mengenalnya . Apa yang harus Haerin lakukan sekarang ? Membantu Mingyu kembali sadar walau menyakitkan ?

"Kau tak ingat kami?"

Mingyu menggeleng.

Airmata Haerin terjatuh sedikit demi sedikit . Mendadak hatinya hilang saat Mingyu tak mengenalinya . Sungguh ini cobaan terberat bagi Haerin . Tak ada lagi lelaki yang selalu menggodanya . Tak ada lagi yang diajak nya untuk beradu mulut . Kini seperti sebuah lembaran baru . Lembaran baru dimana Haerin dan Mingyu harus kembali saling mengenal . Walau jauh disana Haerin telah mengenal Mingyu . Menjalani semua dari 0 . Ini sangat sulit bagi Haerin .

"Kalian siapa? Kalung ini"
Tatapan Mingyu tertuju pada sebuah kalung yang tengah Haerin genggam

"Ini kalung untuk seseorang yang sangat penting untukku a-aw dimana wanita itu"
Mingyu sedikit mencengkram kepalanya saat kesakitan melanda jika ia mengingat mengingat yang lalu .

"Wanita itu ada didepan mu Mingyu"batin Haerin

Haerin sungguh sakit . Mereka berhadapan namun Mingyu tak mengenalinya . Sungguh kenyataan yang pahit . Lebih baik ia berjauhan dengan Mingyu dan pergi jauh , daripada mereka berada dalam jarak yang dekat namun tak saling mengenal . Itu sangat sakit .
Mereka berada di jarak yang sangat dekat namun haerin merasa hati mereka berjauhan . Ingin sekali Haerin rengkuh tubuh Mingyu . Meluapkan segala kekhawatiran nya selama menunggu Mingyu sadar , kekhawatiran nya saat Mingyu tak kunjung membuka matanya . Dan sekarang. Haerin tak bisa berbuat apa apa . Semua hilang terbuang sia sia .

"Apa kau bisa membantuku menemui wanita itu agar aku bisa memberikan kalung ini . Aku sungguh mencintainya . Entah wanita itu siapa dan dimana . Namun aku sungguh mencintainya"

Haerin sedikit perasaan lega . Walau Mingyu tak mengenalinya setidaknya ia masih Mencintai Haerin .

"Ya , aku bisa membantumu"

"Aku bisa membantumu mengingatku lagi Kim Min Gyu"

"Siapa namamu? Kau teman pertama ku sekarang" seulas senyuman terpancar di wajah Mingyu yang sedikit sendu .

"Aku Haerin . Min haerin"

"Ah nama yang bagus"

Ini sungguh aneh , Haerin memperkenalkan diri nya kembali pada kekasihnya. Sungguh aneh bagi Haerin .

"Kapan aku pergi dari rumah ini? Disini sungguh tidak seru . Aku hanya berdiam diri diatas kasur . Sungguh membosankan"

"Kau masih sakit Mingyu"

"Aku tidak sakit . Aku baik baik saja"

"Tapi hatiku sakit Gyu"

Haerin menjawabnya dengan senyuman .

"Senyummu manis . Aku seperti mengenal senyuman itu"

Disaat seperti ini . Tetap saja jiwa playboy Mingyu melekat . Mungkin itu sudah takdirnya jika ia memiliki jiwa yang sedikit playboy .

Sedikit mengerti keadaan , Wonwoo dan Min pergi diam diam meninggalkan mereka berdua .

Setelah tersisa mereka berdua . Suasana sedikit hening . Tak ada yang memulai pembicaraan .

----------
Besoknya

Haerin kembali menghampiri Mingyu di pagi buta . Mendapati Mingyu yang masih tertidur . Tak mau mengganggu , ia memandang wajah Mingyu . Memandang nya penuh arti , dahulu ia sering menyentuh pipi ini , ia sering menerima godaan godaan dari bibir ini , sekarang mereka terasa begitu jauh .

"Berhenti memandangku . Aku sudah bangun"

Haerin terkejut . Secepat mungkin ia menjauh dan bersikap seolah tak ada apa apa .

"A-aku , apa kau sudah sarapan? Sudah makan obatmu?"

Mingyu menggeleng .

"Ini hari kau akan pulang . Sarapan dulu sebelum kau pulang . "

"Baiklah bagaimana dengan satu kecupan pagi?"

Sukses Mingyu membuat Haerin merasa panas di sekitar wajahnya . Masih saja seperti Mingyu yang dulu . Hanya saja ada sedikit perasaan menjanggal di hati haerin , Mingyu masih tak mengenalinya .

"A-aku akan menyiapkan sarapan mu"

"Kau tersipu"
Mingyu terkekeh .

Hari ini Mingyu akan pulang , tubuhnya baik baik saja tak ada luka serius hanya saja ingatan nya yang hilang .

Tubuhnya baik baik saja , masih bisa berjalan dengan baik .

Mingyu terus saja membuntuti Haerin yang tengah mempersiapkan semua persiapan mingyu untuk pulang . Seakan tak lelah Mingyu terus saja berjalan di belakang Haerin . Merasa risih Haerin pun berbalik .

"Ya , apa yang kau----"

Ucapan Haerin terhenti . Sesuatu menyentuh bibirnya dan memotong ucapannya . Mata haerin sukses membulat . Ia terkejut Mingyu menciumnya .

"Ya- apa ya-"

"Selamat hari jadi ke 1 tahun Min Haerin , maafkan aku yang terpaksa membohongimu . Sebenarnya saat aku sadar aku mengingat kalian . Aku ingat saat kau menangis menggenggam kalung pemberian ku , Wonwoo hyung yang menatap ku serius , dan tatapan sendu Min saat itu . Aku sangat ingat"

"Apa maksudmu?"

"Aku baik baik saja . Aku mengingat mu Min haerin . Ini sungguh lucu saat kau memperkenalkan dirimu lagi padaku . Kekeke "

"Jadi kau membohongiku"

"Tidak ini bukan berbohong tapi ini kejutan"

Chu~

Lagi Mingyu mengecup pipi Haerin . Tak terima atas semua nya Haerin pun mengejar Mingyu yang berlari .

"YAAAA KIM MINGYU PERVERT!!!!"


END

Yeayyyyy akhirnya sukses dirilis setelah beberapa kali mengalami pengeditan yang panjaaaaaaang ^^
Gomawoyo untuk para pecinta Mr.Kim pervert! Maaf kan aku yang tak sempurna ini chingyu-yaaaa

Mr.KIM Pervert?//CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang