part 2

5K 262 1
                                        

Jam 15.00 WIB

Ilham, Maya, Indri, Lina dan Anggi telah sampai dirumah Dinda.
Semua mengucapkan salam.
"Assalamualaikum ... Dindaaaa oohh Dinda" berasa kaya upin ipin.

"Ih kemana sih Dinda" gerutu Ilham.

Lama tidak ada yang menjawab mereka langsung masuk ke teras dan ilham mengetuk pintu.

Tok tok tok . .

"Assalamualaikuumm. . . din ini kita udah dateng, bukain pintunya dong gue cape nih pengen cepet cepet duduk". Teriak Ilham dari luar sembari menghentakan kaki yang mungkin terasa pegal . Lalu terdengar dinda menyahut dari dalam rumah.

"Iya iya sabar . . nih gue bukain pintu". Sahut Dinda.

Cekkleek .. Pintu terbuka, kepala Dinda menyembul dari balik pintu.

"Hehehe . maaf ya lama, tadi gue didapur ga ngedenger kalian. Ayo masuk" Dinda pun mempersilahkan masuk.

Semua masuk dan duduk diruang tv. .

"Aahh akhirnya bisa nyantai juga." Ilham menghempaskan tubuhnya ke sofa. "Gue haus nih".

"Yaudah kedapur gih ambil sendiri" Dinda sedang malas untuk mengambilkan minum , biar mereka ambil sendiri katanya. Kan memang tradisi mereka seperti itu kalau sedang bermain dirumah-rumah kawannya mereka menganggap rumah itu rumah mereka jadi tidak ada sungkan untuk kesana kemari sendiri. Orangtua mereka semua sudah sangat mengenal mereka semua kalau mereka ber-6 ini sahabatan. Oke lanjut. .

"Kan lo tuan rumahnya, siapin dong buat kita-kita, kan ada pepatah tamu itu sebagai raja dan ratu jadi harus dilayani dengan baik." ujar Ilham.

"Yee lo yah, kan biasanya waktu dirumah lama gue juga lo mah main grasak grusuk sendiri kalo dirumah gue, biasa apa-apa sendiri lagi mager nih gue." lalu Dinda menoleh kearah teman-teman yang lain.
"Kalian kalo mau apa-apa ambil sendiri aja yah gapapa kan?"

"Yaudah gue kedapur dulu" dengan langkah sok ngambek nya dan tak ketinggalan alaynya.

"Ciih . . dasar cowo lebay" Ledek Dinda.

Para cewe cekikikan melihat Dinda dan Ilham yang sering berseteru hal yang tidak penting.

"Hihi . iyah gapapa, kan biasanya kita ngambil sendiri ko." jawab Indri.

"Din ada makanan gak, gue laperr" Anggi mengelus-elus perut rampingnya. Eh salah, perut buncitnya. Hehe

"Ada tuh disana" Dinda menunjuk kearah meja. "Eh kalian udah pada mandi belom?"

"Hehe. . belom din" ujar Indri sembari nyengir-nyengir disusul teman yang lainnya.

"Aah pantesan disini bauu." Dinda mengibas ngibas tangan nya di depan muka dan menutup hidung "cepet pada mandi gih. Nanti cewe-cewe tidur sama gue, Anggi Ilham tidur digudang. Eh engga maksudnya dikamar tamu." Hihi

"Oke kita mandi dulu." Indri menjawab dan merekapun berdiri dari tempat duduknya untuk pergi kekamar mandi.

Semuapun pergi . . termasuk Dinda pergi kekamarnya

Lalu datang Ilham dari dapur . .

"Ih ini anak-anak pada kemana ninggalin gue sendiri. Bodo deh lebih baik nyantai dulu aja ah" ujar ailham sembari memegang jus jeruk ditangannya.

Tiba-tiba suara benda jatuh terdengar . .

Ppraakkk..

Keadaan hening seketika

"Suara apa itu? (Mata menyisir isi rumah). Ah palingan kucing, lanjut minum lagi aja deh." ujar Ilham tidak menanggapi suara tadi dan kembali meneguk jus yang tadi dia bawa.
*
*
*
*













Sore berganti malam. Mereka ber-6 sedang asik menonton film yang dijanjikan oleh Dinda.
Kejadian aneh pun mulai terjadi saat malam hari . . . . disaat mereka asik menonton film.

"Gue punya film horror nih judulnya the conjuring." Dinda mengacungkan CD yang akan diputarnya itu dan memasukan ke dalam dvd.

"Yaudah buruan din gue penasaran. Jangan bikin gue jamuran gara-gara nunggu lo yang lelet". Oceh Indri.

"Iya sabar bawel. ."

Film dimulai . .

"Aaaaa . gue takut . ." ujar Indri sembari menarik narik lengan Lina.

"Ih dri bisa diem gak, lo lebay deh maya aja anteng-anteng aja tuh." Lina mencoba melepaskan tangan Indri.

"Iya nih si Indri tadi aja paling heboh ga sabaran sekarang malah yang paling penakut. Dasar parnoan." ucap Maya yang jengah melihat Indri yang ketakutan.

Anggi ikut bicara sambil mengunyah makanan dimulutnya "iya nih Indri ,kalo lo takut lo ngumpet aja diketek gue."

"Iuwww ga mau gue, maless banget mana bau." Indri menutup hidungnya.

"Enak aja, wangi tau. Wangi BUNGA BANGKE" Anggi tertawa lebar puas melihat ekspresi Indri yang jengkel, manyun manyun ga jelas.




Tak lama kemudian suasana berubah menjadi mencekam . dari arah dapur terdengar suara benda jatuh.

Praanggg...

Semua melonjak kaget.
Hahh

"Apaan tuh?" Indri menatap wajah sahabat-sahabatnya.

"Kucing kali." Dinda menjawab dengan santai. Tidak ingin memperdulikan suara tadi. Baginya kita harus berfikir positif.

"Ia dri ga ada apa-apa lo mah parnoan banget deh. Lama-lama gue cekik lo," maya menjahili Indri yang sedang ketakutan dan menyeringai jahil. " aahahaha indri indri"

"Tapi tadi apa? Coba nggi periksa sono. . ." ujar Indri dengan mendorong-dorong punggung anggi.

"Males gue, lagi enak makan juga" tolak Anggi.

"Huuh serah lo deh." Indri tampak kesal dengan Anggi.

Dan merekapun kembali larut dalam film yang sedang di tonton. .
Tetapi saat itu juga kejadian aneh makin terjadi . .

Bersambung...
========
Krik krik krik krik.

Vomment nya

Misteri Dibalik RumahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang