part 9

3.2K 198 0
                                        

Esok harinya mereka berkumpul dirumah dinda.

"Hah yang bener tadi malem kejadiannya kaya gitu, ilham terkejut mendengar cerita dinda atas kejadian yang mereka alami semalam. "Maaf gue ga ada dampingin kalian. Pasti semalem jadi hari yang menakutkan buat kalian" mereka mengangguk bersama dengan raut wajah gelisah.
"Jadi apa yang bakal kita lakuin sekarang?" ilham bertanya.

"Kita harus nemuin mainan yang dimaksud daniel biar masalah cepet kelar." dinda menjawab. Ya mereka memang harus menemukan mainannya agar masalah selesai dan mereka tidak terus menerus diganggu. Mereka sudah mulai lelah.

"Tapi lo sekarang gak apa2 kan may?" anggi menanyakan keadaan maya karena sedari tadi maya terlihat lesu karena kejadian malam tadi membuat maya terlihat kecapean. Maya mengangguk, arti dia tidak apa2. "Lo istirahat aja, ga usah ikut."

Maya menggeleng cepat "Gue ga apa2 ko. Lagian biar cepet selesai kalo banyak yang ikut. Bener deh gue gak apa2" maya memaksa untuk ikut bersama teman2nya.

"Oke kalo maya mau ikut, yaudah sekarang kia berpencar cari mainan disekitar rumah." lina memberikan saran.

"Kita bagi tugas, gue sama indri cari dibelakang rumah, lina sama maya cari digudang, ilham sama anggi cari dipelosok rumah. Jangan sampe ada yang ga diperiksa," dinda membagi tugas agar pencariannya cepat jika dibagi tugas sesuai tempat. Dan mereka mengangguk mengerti. "Oke kita mulai sekarang!" dan semua berpisah sesuai tugas yang sudah diberi.

Semua pergi dan mencari mainan yang dimaksud.

"Hmm,Dimana yah mainannya disimpen," gumam dinda dengan tangan yang terus membuka mencari dan mengangkat barang2 dibelakang rumah.

"Kita bakal kesusahan kalo kaya gini, mana banyak banget barang2 bekas nya. Ga ada petunjuk buat kita." indri pun mulai mencari cari.

Beda dengan ilham dan anggi yang mencari dipelosok rumah. Mereka berdua berlari kesana kemari, mencari mainan yang harus mereka temukan. Mereka dengan detail mencari kepelosok rumah, hampir tidak ada yang ketinggalin yang mereka periksa, semua sudah mereka periksa. Didalam kamar,Lemari dan sebagainya pun sudah mereka periksa. Tapi nihil, tidak ditemukan. Merekapun sudah mencari selama berjam-jam.

"Aduuh gue cape kalo gini terus gak ketemu aja dari tadi. Kira2 dimana sih mainan itu disimpen" ilham terlihat lelah karena berlari kesana kemari.

"Ia gue juga cape. Gue bingung itu mainan disimpen dimana lagi akh." anggi terduduk letih. "Oh ia gimana sama yang lain mungkin mereka udah nemuin mainannya."

"Yaudah kita samperin lina sama maya dulu aja." ilham dan anggi bergegas menghampiri lina dan maya yang kebagian digudang.

Setelah sampai digudang mereka melihat lina dan maya yang masih terus mencari cari.

"Hey kalian udah nemuin belum mainannya , gue sama anggi belum bisa nemuin nih. Padahal udah gue cari kemana mana."ilham datang  dibelakang lina dan maya yang sedang serius.

"Belum nih kita juga" jawab lina.

"Aduuhh, kepala gue pusing" maya terlihat pucat dan meringis kesakitan dengan tangan yang memegang kepala.

"Maya lo kenapa" lina menyanggah tubuh maya yang sudah sempoyongan. Kehilangan keseimbangan. Dan diikuti ilham dan anggi yang membantunya.

"Kepala gue sakit banget" maya terlihat menahan kesakitan.

"Yaudah lo istirahat aja ya, kita bantu lo jalan kekamar." ilham membantu maya berjalan.
Tetapi saat beberapa langkah maya jatuh pingsan.
"Ya ampun Maya!!"jerit lina lalu segera membantu ilham dengan mengangkat kepala maya yang sudah terlentang dilantai.

"Anggi panggil dinda sama indri." perintah ilham, dan anggi mengangguk paham lalu berlari menghampiri kedua temannya itu.

"Din maya pingsan," anggi memberitahu  dinda dengan terengah engah.

"Hah ya allah, yaudah kita kesana" semuapun pergi .

"Maya lo kenapa, lo tuh bandel banget disuruh jangan ikut malah ikut, lo lagi sakit." cerocos dinda setelah melihat keadaan maya yang sudah terbaring dikamar. "Yaudah kita lanjutin pencariannya besok, lagian ini udah sore, kita harus jaga maya dan pastiin dia ga apa2. Abis itu baru kita lanjut lagi." "kalian setuju?" dinda melihat wajah teman2nya yang terlihat kawatir dengan maya. Dan semua mengangguk.

Akhirnya hari ini mereka menghentikan dulu pencarian itu.







=============
Vote

Misteri Dibalik RumahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang