Chapter 4

117 13 2
                                    

(((TOK...TOK...TOK!)))

"Ayo anak-anak gadisku, turunlah kebawah. Aku sudah menyiapkan sarapan", pintah ayah kepada Sella dan Lina.

"Baik ayah!", jawab serentak Sella dan Lina.

~10.35am~

Lina dan Sella turun ke lantai bawah untuk pergi sarapan bersama. Ternyata, di ruang makan, Peter dan John sudah menunggu.

"Kenapa lama sekali? Aku tidak sabar untuk memakan ayam panggang dan sup kentang buatan ayah. Hmm, kemarilah Lina!", John menyuruh Lina untuk duduk disamping kanannya.

"Dan Sella, duduklah disini!", John menyuruh Sella duduk disamping kirinya.

"Kalian lama sekali? Tapi memang karna kalian adalah perempuan, maka aku tak heran", dengus Peter.

"Apa maksudmu?", Sella menatap Peter tajam dihadapannya.

"Ya, perempuan identik dengan melakukan segala hal dengan 'lambat'. Dan aku akui itu", Peter merasa yang paling benar.

"Asal kau tau saja, aku semalam bermimpi buruk. Dan..."

Belum selesai berbicara, tiba-tiba kaki Lina di injak oleh Sella.

"AUUWH!", Lina mengintip kebawah meja, begitu juga Sella.

"Jangan bicarakan hal itu saat ini, kau mengerti?!", kata Sella dengan pelan.

"Baiklah"

Ayah kembali dari dapur membawa ayam panggang dan sup kentang yang baunya mengundang selera.

"Nah, ini dia sarapan kita hari ini", ayah menatanya dimeja makan "apa kalian suka?"

"Iya ayah! Aku suka sekali, aku suka masakan ayah!" , jawab John dengan semangat.

"Ya. Ayah memang ahlinya dalam memasak setelah ibu meninggal", sahut Peter.

Ayah yang mendengar perkataan Peter merasa iba dan kemudian duduk.

"Dengar anak-anak. Aku tau kalian begitu menyayangi, mencintai dan merindukan ibu kalian. Tapi sebaiknya kalian berdo'a kepada Tuhan agar dia tenang disana. Jangan menangis, kalian adalah pahlawan ayah yang ayah miliki. Kalian harus tegar dalam menghadapi setiap situasi. Paham?"

"Iya ayah!", jawab ke 4 anak tersebut.

"Mari kita nikmati sarapannya"

Tiba-tiba John turun dari bangkunya dan meminta Lina untuk mengantarnya ke kamar mandi.

Kamar mandi dilantai bawah terletak di sebelah kiri ruang dapur.

"Baiklah aku akan menunggumu disini", Lina berdiri di depan pintu kamar mandi.

John masuk ke kamar mandi. Setelah selesai buang air kecil, toilet itu hendak disiramnya. Kemudian, John mengambil tisu dekat bathup. Bathup itu dekat dengan jendela kamar mandi dan...

"AAAARRGGHHH, LINAAAA!!"

Lina yang menunggu John di depan pintu kamar mandi sambil melamun pun kaget. Lina langsung masuk kedalam.

"Ada apa John?"

Selang beberapa detik, ayah, Sella dan Peter menghampiri mereka.

"Ada apa ini?", tanya ayah khawatir.

"Bawa dia keluar dulu dari sini", pintah Sella.

Lina menggendong John yang menangis histeris tak karuan. John seakan tak berani melihat kearah jendela itu. Dia terus memeluk erat Lina.

John pun dibawa ke ruang tamu untuk menenangkannya. Lina menyuruh John duduk disofa. Peter pun segera mengambil segelas air putih.

"John? Kenapa kau berteriak sayang?", tanya ayah yang duduk disampingnya dan mengelus pelan rambutnya.

"Ayah, ini", Peter memberikan segelas air kepada ayah.

"Ayo minumlah dulu", ayah meminumkan segelas air itu pada John.

"Apa yang tengah kau lihat?", tanya Sella.

"Biarkan dia tenang dulu", cegah Lina.

Tubuh John sangat dingin dan dia menggigil begitu hebat. John memeluk lengan ayahnya dengan sangat kuat.

"Ayah aku kedinginan. Tolong bawa aku ke kamar ayah!", rengek John.

Sella mulai curiga dengan perubahan tingkah laku John, apa ada sesuatu di dalam kamar mandi itu?

Sella memiliki inisiatif untuk memeriksa ada apa di kamar mandi itu nanti malam. Saat larut malam, semua orang sudah tertidur lelap.

Dia merasa, mungkin makhluk yang mengganggunya waktu di jok belakang mobil itu mengganggu John. Tapi, Sella juga melihat bayangan putih seperti di mimpikan Lina.

Sella berpikir rumah ini menyimpan sesuatu yang tak banyak orang yang tahu. Dari awal memang dia merasakan sesuatu yang mengganjal.

Dari perjalanan memasuki kawasan rumah ini, sekitar desa, sekitar rumah ini, dan sekarang kejadian-kejadian yang aneh.

********************************
Hal aneh apa yang dirasakan Sella pada rumah ini? Penasaran? Silahkan tunggu kelanjutannya :) silahkan vote, komen, kritik dan saran ;)

Haunted HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang