Chapter 5

126 11 3
                                    

"Sella?"

Seketika Sella terkejut dari lamunannya, pundaknya ditepuk oleh Lina.

"Bagaimana? John sudah masuk kekamarnya?"

"Iya. Kasian, dia mengigil dan mengeluarkan napas dingin. Seperti cuaca sedang bersalju"

"Hmm"

"Apa maksudmu 'hmm' ?" tanya Peter yang menyandarkan punggungnya di tembok sebelah kamar ayah.

"Tidak", Sella membereskan gelas di atas meja tamu. Membawanya ke dapur "aku kedapur dulu"

"Baiklah, aku akan berkebun dipagi ini. Padahal siang ,tapi sangat dingin dan sejuk", Lina mengambil jaket tebalnya di gantungan di pojok ruang tamu.

"Aku akan menata garasi", Peter dan Lina beranjak dari ruang tamu.

~10.40am~

Lina mulai berjalan di jalan kecil samping rumah, untuk menuju ke belakang rumah. Ada kebun yang banyak ditanami pohon apel. Banyak bunga-bunga indah berwarna-warni, sangat segar untuk dipandang.

Seluruh area rumah ini dipagari dengan pagar kayu yang bermodel jaman dulu. Pendek. Mungkin tingginya setara dengan tinggi pinggang orang dewasa. Di pojok taman ada 2 ayunan, baru saja di pasang oleh ayah.

Dari kebun ini, bisa melihat kebun-kebun belakang rumah yang lain. Ke sebelah kanan atau kiri.

Belakang dari kebun rumah Lina, sudah banyak pohon-pohon besar. Seperti sudah masuk ke hutan.

"Hmm, semak-semak ini jika aku rapi kan pasti bagus. Aku akan mengambil gunting kebun di gudang kebun.", Lina beranjak menuju ruang menyimpan alat-alat kebun.

"Baiklah, ini dia. Mari kita berkebun"

Lina berjalan menuju semak-semak disetiap tepi kebun yang menutupi pagar rumahnya.

"Aku mulai dari sini saja"

Lina mulai memotong dedaunan yang tidak beraturan, mulai merapikannya dan membentuk setiap ujungnya menjadi lebih indah.

Ia sudah sampai didekat ayunan. Lina membersihkan dedaunan yang kering. Ada sedikit celah di semak-semak itu sedikit terbuka, banyak dedaunan kering. Tertimbun banyak, seperti menutupi sesuatu.

"Ah, kotornya!"

Lina mengambili dedaunan kering itu dan dikumpulkan dalam sebuah kantung plastik besar. Saat sudah mulai habis, sedikit ada suatu barang yang keras tak sengaja terpegang Lina.

Lina mulai penasaran, dan buru-buru membuka tumpukan dedaunan kering itu. Sedikit terlihat sesuatu dengan warna pink muda yang telah kotor.

Setelah terlihat, Lina pun mengambilnya. Kotor sekali, banyak tanah yang menutupinya. Lina membersihkannya dengan tangan, ternyata itu adalah suatu kotak dengan ukiran-ukiran yang indah di pinggirnya. Bentuknya melingkar, banyak hiasan bunga dengan banyak warna yang berbeda.

Lina langsung memyudahi kegiatannya berkebun, dan membereskan semua alatnya. Dia kemudian membawa masuk benda itu.

Lina masuk kerumah, melewati dapur. Didapur ada Sella sedang membersihkan dapur, melihat yang telah lewat tadi adalah Lina. Lina berjalan menuju kamar mandi, dan membersihkan sisa kotoran yang ada di benda itu.

"Berisi apa ya didalamnya?", Lina bertanya-tanya sambil membersihkannya.

Sudah bersih dan dikeringkan. Lina pun naik tangga, menuju kamarnya.

"Aku tidak sabar"

Lina sudah berada didalam kamarnya, dia duduk di kasurnya dan dihadapannya ada sebuah benda asing itu.

Jantung Lina berdegup kencang saat ingin membukanya, perlahan-lahan Lina membukanya. Sangat perlahan, jangan sampai ada orang lain yang mengetahuinya. Lina membukanya, tapi ada yang mengetuk pintu kamarnya.

********************************
Benda apa yang ditemukan Lina? Penasaran? Ikuti terus pembaruan ceritanya, maaf klo ngepost yg baru lama :D jangan lupa vote, komen, kritik dan sarannya saya tunggu :)

Haunted HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang