Sanggupkah kau menemaniku hingga fajar-fajar berikutnya tiba, hingga mentari menampakkan senyumnya?
***
"Jangan permasalahkan jarak, lebih baik kita berada di tempat yang jauh tetapi terasa dekat daripada berdekatan, bersebelahan namun terasa jauh seakan ada tembok tak terlihat jelas yang membatasi kita."
"Iya, aku beruntung memilikimu. Oh iya selamat pagi."
"Selamat pagi gadis yang berulang tahun."
"Eh, kamu beneran ke sini?! Aku kirain kita videocall."
"Hahaha. Aku.. ga tau mau ngomong apa. Itu apa yang di belakang kamu?"
"Buka aja. Eh, kamu bau, mandi dulu sana!"
"Enggak mau. Mau buka kadonya, ah."
"Dasar bocah. Ckckck."
"Yeayeyee. Teddy beaaaaar!!!"
"Jadi, aku ga bohong kan?"
"Hehehe. Thanks ya. Aku seneng banget."
"A true gentleman will never break his promises, darling."
"Bagus deh kalo sadar. Sini peluk aku."
"Ga mau, kamu bau. Mandi dulu sana."
"Ishh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Eleven Words Story
Short StoryHanya didasari dari sebelas kata, dan pada setiap kepingannya memiliki kisah masing-masing. [10/10] Copyright © 2015 by keinarra