Andien POV
Ku hempaskan tubuh ku keatas kasur sehabis pulang kuliah, rasanya sungguh nyaman saat tubuh ku menyentuh kasur empuk yang dilapisi seprai lembut bermotif salju ini. Seperti dimanjakan olehnya perlahan-lahan mata ku mulai sayup-sayup seperti ditiup oleh angin yang terhembus dari celah jendela kamar.
~~~~~~~~~~
Aku berada disebuah taman yang sepi. TIDAK! Ini bukan taman... Melainkan pemakaman bergaya gotik, aku terbangun tengah bersandar diatas sebuah makam yang tidak tahu milik siapa? Tapi mata ku cukup jelas melihat satu deret tanggal lahir pemilik nya (03-11-1989), aku tidak begitu peduli dengan hal itu aku hanya bingung kenapa aku ada ditempat seperti ini. Aku merasa ngeri berada disini saat aku berfikir hanya aku satu-satunya manusia yang ada ditempat ini... Ya, tempat dimana orang yang sudah tidak bernafas lagi. Aku mulai gelisah dan berfikir keras bagaimana aku bisa keluar dari tempat macam ini?! Tiba-tiba saja ku dengar seseorang memanggil nama ku.
"Andien... Andien... Bangunlah". Teriakan seseorang yang sepertinya tak asing bagiku telah membuat tidur siang ku terbangun. Dia adalah ibuku. "Iya bu, ada apa?" Sahutku sambil menguap. "Itu ada teman pria menelpon mu, kalo sudah siap segera turun kebawah".
Aku terdiam ketika aku mengingat sesuatu, aku tadi bermimpi terbangun disebuah makam milik seseorang yang sudah meninggal tapi tidak ku ketahui pemiliknya. "Syukurlah hanya mimpi" gumam Andien.
Aku segera turun kebawah hendak mengangkat telpon dari teman pria ku yang ibu bilang barusan. Ah ternyata Alfa! Alfa adalah teman ku, kami sudah berteman sekitar 2 tahunan. Kami satu kampus tapi beda fakultas, dan jarak fakultas kami cukup jauh. Walau begitu kami belum pernah bertemu di area kampus, dan aku tidak begitu peduli akan hal itu.
"Hai fa..!" Sapa ku pada Alfa. "Hai juga, bagaimana kalau malam ini kita main ke telaga desa?" Ajak Alfa pada ku. "Hmm bagaimana ya, tapi aku harus minta izin ibu ku dulu untuk keluar" balas ku sambil menimbang-nimbang. "Baiklah, nanti kabari aku ya".Andien POV
Alfa memang sedikit aneh, di zaman semodern ini masak dia tidak punya hp? Dia selalu menelpon ku lewat telpon rumah. Aku tidak percaya dia tidak punya hp, mungkin saja dia hanya berpura-pura... Atau mungkin pacarnya melarangnya untuk menyebarkan no hp? Aku menduga-memduga.
~~~~~~~~~~
"Baiklah, tapi jam 9pm kamu harus sudah ada di rumah!". Tegas ibu ku setelah aku minta izin keluar rumah untuk main.
"Fa, kita ketemuan langsung di telaga desa ya" pinta ku di telpon. "Baiklah" jawab Alfa begitu singkat dan dingin.
Aku sudah tidak heran lagi dengan perilaku Alfa yang agak dingin, Walau sudah 2 tahun kami berteman tapi ada banyak hal kecil yang belum aku ketahui darinya. Tapi sepertinya dia memang sengaja enggan bercerita banyak pada ku.
"Sudah lama?" Terdengar suara seseorang yang ku kenal (Alfa). "Ah tidak juga, mungkin sekitar 10 menit-an" balas ku agak sedikit berbohong. Padahal aku sudah menunggunya hampir setengah jam (gumam ku dalam hati).
~~~~~~~~~~
Malam itu kami mengobrol cukup lama, sampai di akhir pertemuan Alfa bilang padaku bahwa dia akan pindah ke Semarang karena ayah nya akan dipindah tugas kan kesana, dan dia juga akan pindah ke universitas baru disana. Sedikit kesal karena dia memberitahuku mendadak seperti ini, karena besoknya dia harus sudah berangkat. Yasudah mau bagaimana lagi?Beberapa hari kemudian...
Cukup kesepian juga tanpa Alfa, apalagi aku ingin sekali curhat padanya karena ada senior ku yang menyatakan cintanya padaku. Dan cukup kesal karena Alfa tidak punya hp untuk ku hubungi. Ah,, iya aku punya ide bagaimana kalau aku ke fakultas Alfa lalu akan ku tanyakan pada bagian akademik no hp Alfa. Aku tersenyum puas, karena aku tidak percaya Alfa tidak punya hp!
~~~~~~~~~~
"Ada yang bisa dibantu mbak?" Tanya seorang petugas akademik padaku. "Oh iya mbak, aku mau mencari informasi mengenai mahasiswa Fakultas Teknik atas nama Alfa Andreas Thomson?" Tanyaku pada petugas akademik tersebut. "Untuk kepentingan apa ya mbak?" Tanya petugas itu balik padaku. "Dia pernah pesan jam tangan swiss army pada saya dan sudah membayarnya, tapi setelah saya dapatkan informasi dari tetangganya dia sudah pindah, sudah saya hubungi no telp nya tapi sudah tidak aktif" aku menjawab dengan berbohong agar petugas itu percaya padaku & memberikan informasi mengenai Alfa padaku. "Baiklah mohon ditunggu".
Akhirnya petugas akademik itu mau memberikan informasi padaku. Dia lalu memberikan print out mengenai biodata Alfa padaku dengan raut wajah seperti orang kebingungan. "Ada apa ya mbak?" Tanya ku penuh tanda tanya padanya. Dia mengira aku salah orang, tapi segera ku ambil kertas print out nya.
Begini isi print out nya:>Name : Alfa Andreas Thomson
>Place, date of birth : Manado, 03-11-1989
>NIM : T6570003
>Dept : Teknik Industri
>Faculty : Teknik
>Telp : 0812650xxxxx
>Adress : Pondok Indah Blok B No. 13 Jaksel.STATUS:
>Finish : 07-04-2013
>Reason : Died on 06-04-2013Andien POV
Aku hampir tidak percaya ketika membaca rincian informasi mengenai Alfa! Tiba-tiba aku teringat mimpi ku yang aneh beberapa hari yang lalu (03-11-1989).Mungkinkah Alfa......?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kripstor
TerrorCerita ini aku persembahkan buat yang gemar baca cerita bergenre horor, cerita yang pendek & cenderung gantung. Oh ya sebelum baca pastikan kalian sudah siap menanggung resikonya !