Panggil Aku Mimi

40.4K 1.5K 116
                                    

PEMBERITAHUAN:
KEPADA SELURUH PEMBACA SETIA, LAPAK "LITTLE GRANDMA" AKU UN-PUB SECARA ACAK UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN. MOHON DOA KESAYANGANNYA MIMI QUINN SEMUA, SEMOGA MIMI SUKSES DITERBITKAN. TERIMAKASIIHHH.... LOVE U ALL.... TANPA KALIAN MIMI TIDAK BERARTI APA-APA.

SORRY, CAPSLOCK-NYA JEBOL!! HEHEHEHEHE

SALAM MANIS DARI UJUNG SUMATRA GAESSS!!!! 😘


Quinn pov

Namaku Quinn Keylisha Azeefa, anak termuda dari Hamdan Azeefa. Cucu termuda dari Imran Azeefa. Tambahan aku satu-satunya keterunan perempuan dikeluarga ini. Ya setidaknya sampai pada angkatanku. Karena setelahku, para sepupuku mulai punya cucu perempuan.

Aku akan jelaskan sedikit..Mm..banyak..tentang silsilah keluargaku. Supaya kalian tidak bingung dengan ceritaku.

Ok, dimulai dari kakekku tercintah Imran Azeefa beliau mempunya TIGA orang anak yaitu Rahman Azeefa, Umar Azeefa, dan terakhir Ayahku tercinta Hamdan Azeefa.

Pamanku Rahman mempunyai dua orang Anak, Tahrir Azeefa (mempunyai 4 anak laki-laki) dan Nandan Azeefa (mempunyai 2 anak laki-laki). Pamanku yg kedua Umar mempunyai tiga orang anak, Rayyan Azeefa (mempunyai 3 anak laki-laki), Ramzi Azeefa (mempunyai 2 anak laki-laki), Khaira Azeefa (mempunyai 4 orang anak laki-laki). Sedangkan Ayahku sendiri Hamdan mempunya 4 orang anak, abangku Riza Azeefa (mempunyai 2 anak laki-laki), Banu Azeefa (mempunyai 4 anak laki-laki), Ghifar Azeefa (mempunyai 2 anak laki-laki), dan diriku sendiri Quinn Keylisha Azeefa (belum menikah dan belum punya anak hehehe).

Berdasarkan data informasi diatas jelas bahwa para sepupu bahkan abang-abangku sudah mempunyai anak dan ada yg sudah bercucu. Usia keponakan atau cucuku tidak sedikit yg usianya lebih tua dariku, lebih muda dariku bahkan ada yg seusia denganku.

Maaf aku tidak bisa mendaftar semua nama keponakan dan cucuku. Terlalu panjang dan berbelit. Nanti kalian pusing.

Keluarga besar Azeefa sebagian besar tinggal dikota yg sama denganku. Rumah kami hanya berjarak paling jauh 2 jam perjalanan. Salah satu anggota keluarga yg paling jauh, yaitu Hadi Azeefa, cucu paman Umar, anak dari sepupuku Rayyan, artinya dia juga salah satu dari daftar keponakanku . Dia tinggal dikota besar bersama istri yg katanya desainer (aku diberi tau langsung dari istrinya ketika mereka berkunjung hari raya) dan anaknya yg aku tidak tau bagaimana rupanya karena sepertinya dia sedikit tidak cinta keluarga. Kenapa aku bilang tidak cinta keluarga? Bagaimana tidak saat hari raya biasanya keluarga besar akan berkumpul dirumahku (kenapa dirumahku? Karena dari Kakekku dan anak-anaknya cuma tinggal ayahku yg masih sehat, yang lain sudah Almarhum, jadi ayahku yg tertua, sesuai adat semua keluarga berkumpul dirumah tetua) eee...cucuku yg satu itu malah tidak pernah mau ikut pulang bersama orang tua nya. Dasar anak kota. Cucu durhaka.

Oya, karena keluarga besarku sebagian besar tinggal dikota yg sama bukan berarti mereka tidak berkembang, banyak juga diantara mereka yg bekerja keluar kota bahkan luar negeri tapi mereka tetap berdomisili dikota ini. Anak-anak mereka atau cucu mereka juga ada yg bersekolah diluar negri. Hanya saja setiap Hari Raya, mereka semua tetap pulang. Tidak seperti si cucu yg satu itu, aku tidak tau namanya.

Aku biasa dipanggil Mimi. Mau tau kenapa Mimi???

Kata ayah, supaya aku tidak merasa terlalu tua. Hahaha. Tega, suatu kali aku pernah tanya pada ayah, kok bisa aku sudah punya cucu padahal masih muda, Ayah cuma jawab.."Ya. karena ayah telat menikah, lelaki kan wajar telat nikah, terus kamu nya juga kenapa telat lahir". Yg aku jawab dengan candaan "Yee aku telat lahir karena ayah telat bikin.." Semua anggota keluarga yg mendengarpun tertawa.

Jadi, semenjak aku lahir kedunia meskipun aku punya nama sendiri. Tapi seluruh keluarga tetap memanggilku dengan panggilan Mimi, mulai dari sepupu, keponakan sampai cucu dan cicit yg masih baby.

Kegiatanku sehari-hari tidak jauh berbeda dengan remaja lainnya yaitu SEKOLAH. Aku juga mengerjakan pekerjaan rumah, bersih-bersih atau bahkan masak untuk keponakan atau cucuku yg bermain dirumah. Yaa..seperti yg aku bilang sebelumnya, rumah kami tidaklah jauh.

Jadi setiap weekend atau hampir setiap hari, sepulang sekolah (bagi yg sudah sekolah) dan diantar orang tua (bagi yg belum sekolah dan orang tuanya bekerja) para keponakan, cucu bahkan cicit akan dititipkan dirumahku. Alhasil, mau tidak mau aku dan ibuku akan jadi pengasuh dadakan dan rumahku menjadi daycare dadakan.

Sedikit melelahkan memang tapi itu seru. Rumahku tidak akan pernah sepi.

ini cuplikan singkat perbincanganku dengan keponakan dan cucuku di suatu sore.

"Mi...mimi ga bosen liat kita-kita tiap hari?" Itu fahmi salah satu keponakanku yg usianya satu tahun lebih muda dariku.

"Ngga, malah seru ada kalian. Jadi ga sepi"

"Mi...jangan pernah tinggalin kita-kita ya. Ga seru kalau ga ada Mimi ntar ga ada yg bikinin bubur kacang ijo spesial" ucap salah satu cucuku yg masih SMP.

"Loh, kan ada Nek Uti (panggilan ibuku) yg bisa buatin bubur. Sama kok resepnya"

"Mi, tadi disekolah aku liat ada cowo yg deketin Mimi. Kata temenku dia itu anak bandel dia juga temen sekelas abang Imam. Mimi digangguin ya?" Itu Rizki keponakanku yg lain dia juga lebih muda satu tahun dariku.

"Ha? Yg mana? Si Dani? Ga kok, lagian siapa coba yg berani gangguin Mimi? Mereka masih sayang nyawa kali" aku terkekeh kecil

"Iihh si Mimi, kita itu khawatir Mi. Dia juga pernah nanyain Mimi loh sama Imam, dia kan sekelas sama aku" itu Imam keponakan kandungku dari abang Banu. Dia seusia denganku.

"Yaudah..kalian tenang..Mimi bisa jaga diri kok. Kan kalian udh sering ajarin Mimi bela diri"

"Iya mi, tapi tetap aja Mimi kan perempuan. Dan Mimi itu masuk kategori perempuan nomer 2 yang paling kami sayangi setelah Ibu-ibu kami" itu Gara keponakan kandungku dari abang Ghifar, dia masih SMP.

"Beneran nih Mimi perempuan nomer 2 yg paling kalian sayang? Terus kok Mimi sering diisengin sih?" Godaku pada mereka dengan gaya sok ngambek.

"Mi...kita itu isengin Mimi cuma buat seru-seruan kok. Bukan niat jahat" itu Sastri cucuku yg masih SMP.

"WE LOVE MIMI...!!!!! muaachh muuach" seru mereka serempak seraya menirukan gaya memberi kecupan setelah itu mereka menyerangku dengan memelukku secara bersamaan.

Yaa..beginilah keseharianku dirumah. Bermain bersama mereka, kami juga sering belajar bersama.

Tapi, sepertinya kebersamaan ini tidak lama lagi berakhir. Karena.....

Quinn pov end

Tbc
Hay..hay..ini cerita absurb kedua yg Author buat,
Gimana ya rasanya punya keluarga yg bejibun gitu??

vote&comment please.

Little Grandma [Diterbitkan - open PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang