"Sayang,cepet turun makanannya udah siap" Teriak Mama dari bawah.
Saat ini aku berada di kamar. Entah kenapa,aku hari ini lelah sekali. Karena mama udah teriak akupun menjawabnya "Iya ma,bentar" Teriakku. Akupun beranjak dari tidurku dan turun menuju meja makan.
"Masih sakit lo?" Tanya kak izzy didepan tv yang letaknya tak jauh dari meja makan.
Ku urungkan niatku untuk ke meja makan dan pindah ke sofa didepan tv. Ku daratkan bokongku secara mulus disebelah kak izzy. Ku sandarkan tubuhku dibahu kanannya.
"Udah mendingan" Jawabku. Tangan kak izzy pun mengusap-usap rambutku.
"Iky pulaaa--weihhh tumben akur" Teriak kak iky dari ambang pintu.
"Adik lo lagi sakit" Jawab kak izzy.
"Wahhh kelakuan lo minus amat ya,tapi entah kenapa gue sayang" Ucapku yang terus menerus melihat tv. Kak iky menghampiri kami-aku dan kak izzy- dengan raut wajah yang tadinya senang menjadi sedih.
"Sakit apa lu nyet?" Tanyanya yang kemudian duduk disampingku.
"Gak usah drama nyet,cuma kecapean doang" Jawabku.
"Oh,onyet gue bisa sakit juga toh" Ucap kak iky sambil mengacak-acak rambutku.
"Kak,gue lagi gamau nyari gara gara dulu,gue pusing"
"Uuuhh onyet tayang tayang cini-cini kita peyukk" Ucap kak iky dengan nada seperti anak kecil. Kak iky dan kak izzy memelukku secara bersamaan. Akupun tersenyum melihat kelakuan kakak kakakku ini.
"Adem banget liat nya,udah dong pelukannya sini makan dulu biar gak nambah yang sakit" Ucap Mama. Kak izzy dan kak iky melepaskan pelukannya secara bersamaan.
"Keburu dingin makanannya" Sahut Papa.
"Makan yuk,biar onyet sehat" Ucap Kak izzy yang mendapatkan anggukan sekaligus senyuman dariku. Kami pun beranjak dari sofa dan berjalan menuju meja makan yang disana sudah terdapat Mama dan Papa.
Kamipun duduk dikursi yang biasanya kami duduki. Kami pun memulai memakan apa yang mama siapkan.
"Oh iya,hari sabtu temen papa mau dateng ke rumah kita akan bicarakan perjanjian antara papa dan temen papa" Seru papa ditengah makannya.
"Emangnya siapa pa? Apa kita kenal?" Tanya Kak Iky.
"Ya,tentu kalian kenal" Sahut Mama.
"Emang siapa Ma,Pa?" Tanya Kak Izzy.
"Ituloh Om Rikaz,dia dateng kesini sama anaknya" Jawab Papa.
"Mau ngapain mereka kesini?" Tanyaku.
"Nanti kalian tau sendiri kok" Jawab Papa dengan santai.
Skip
Perjanjian? Om Rikaz? Sama Anaknya? Sabtu? Kerumah? Whatever. Entah kenapa aku terus terngiang dengan perkataan papa. Sepertinya nama Om Rikaz udah gak asing ditelingaku. Tapi aku lupa dia siapa.
Oh tuhan,aku sudah pusing ditambah dengan memikirkan ini tambah pusing aku. Pening kali aku ini. Tiba-tiba handphoneku berbunyi tanda sms masuk.
Onyet 1: Belum tidur nyet?
Oh,kak izzy. Iya kak Izzy. Onyet 1 as kak Izzy,Onyet 2 as kak Iky,Onyet 3 as aku.
Onyet 3: Belum nyet
Onyet 1: Kenapa belum tidur nyet? Lu kan lagi sakit nyet?
Onyet 3: Gak bisa tidur nyet
Onyet 1: Gue kekamar lu ya nyet?
Onyet 3: Iya,tapi ajak Onyet 2 yaakk
Onyet 1: Permintaan lu aneh aneh nyet. Tapi ya okelah.
Onyet 3: Cepetan nyet
Tak lama kemudian terdengar suara gesekan pintu. Oh,pasti itu Onyet onyet kesayangan.
"Tumben belom tidur nyet?" Tanya Onyet 1. Mereka menghampiriku yang terbaring diranjang berukuran king size ini. Mereka iku tidur. Kak izzy berada di kiriku dan kak Iky berada di kananku.
"Gatau kak,onyet 3 gabisa tidur" Ucapku dengan wajah lesu.
"Masih pusing?" Tanya Onyet 2 sembari menaikkan kedua alisnya.
"Tadi sih masih tapi waktu ada onyet onyet bocah ini udah gaakk"
"Lah drama amat luu,yaudah kita temenin disini tidurnya yaa" Sahut Kak Iky sembari tersenyum dan mendapat persetujuan dari kak izzy.
"Good Night Onyet onyet kecilku"
To Be Continue
Pengen jugaaa kek gitu,tapi aku gapunya kakak
-Icha Febian-
Ig:Ichafbian
KAMU SEDANG MEMBACA
P.R.O.M.I.S.E
Novela JuvenilWanita baik-baik akan dijodohkan kepada laki-laki yang urakan. Mereka dijodohkan karena janji keluarga mereka ketika mereka sewaktu kecil. Mereka dulu pernah bertemu saat mereka kecil. Tapi saat keluarga sang laki-laki berpindah ke luar negeri kare...