Mimpi Buruk

72 1 0
                                    

disaat waktu memilih untuk merelakan kepergianmu, dengan pahit aku bersembunyi dibalik tawaku sendiri

5 hari telah dilewati oleh Arash dan Aira sebagai sepasang suami istri dengan penuh kebahagiaan dan sejak kemarin Aira berada dirumah keluarga Arash diJogja. Rencananya besok pagi mereka akan terbang ke Jakarta lalu melanjutkan perjalanan ke Belanda untuk menemani Arash yang sedang menjalani konfrensi disana selama 10 hari sebelum mereka terbang ke Paris, tempat dimana semua cerita kehidupan rumah tangga mereka akan dimulai.

Jujur sejak semalam perasaan Aira tidak nyaman, ada rasa ketakutan tetapi dia tidak tau apa yang membuatnya merasa seperti ini. Dia sedang berada didapur sibuk membantu Alena membuat kue

"sayang, aku harus pergi, barusan ada temanku yang mengajak ketemuan." Ucap Arash menghampiri istrinya dan memeluknya dari belakang

Jujur dia risih dan malu kepada Alena tetapi dia menikmatinya seakan pelukan ini tidak akan pernah dia dapatkan lagi.

"mau kemana? Harus sekarang mas?" ucapnya merajuk, dia seakan tidak rela Arash pergi hari ini dan ini membuat Alena yang berada disampingnya hanya bisa tersenyum dan geleng-geleng kepala melihat sepasang pengantin baru ini.

"kan sudah aku bilang, aku ada janji sama temanku sayang. Cuma sebentar kok dan setelah itu aku lansung pulang." Ucap Arash menjelaskan kepada istrinya

"janji Cuma sebentar atau bagaimana jika teman mas kesini aja mumpung kak Alena lagi buat kue nih. Ya ya please?." Ucap Aira tetap merajuk kepada suaminya dan jujur dia bingung ntah kenapa dia berlaku seperti ini, tetapi dia tidak ingin Arash hilang dari jangkauan pandangannya untuk hari ini.

"kamu kenapa sih sayang, nggak biasanya deh. Janji, aku hanya pergi sebentar dan nggak akan buat istriku khawatir mikirin aku lagi. Kamu masak kue yang banyak yak, nanti aku akan undang temanku datang kesini. Aku pergi dulu yak dan sebelum aku pergi aku ingin melihat senyuman kamu, please give me your smile princess." Ucap Arash yang tak habis pikir dengan istrinya yang tiba-tiba menjadi begitu manja

"bener kata Aira lho rash, kenapa nggak ketemuan disini aja sih dan wajarlah istri lw jadi manja maklumlah pengantin baru." Ucap Alena mencoba menengahi dan menggoda Aira dan Arash

"apaan sih kak Alen" ucap Aira yang lansung memerah pipinya

Sedangkan Arash tertawa menanggapi godaan sang kakak dan memeluk Aira kembali.

"nggak usah jadi provokator deh kak. Gw dah dapat restu gini. Tolong jaga dia ya kak, jangan sampai dia menangis." Ucap Arash sambil memeluk dan mencium kening istrinya dengan penuh cinta, sedangkan Alena lansung pergi dari dapur untuk memberi waktu pada mereka

"love you my princess." Ucap Arash tulus

"I know, me too." Balas Aira dan tanpa sadar air matanya menetes. Dia merasa bahwa pelukan, ciuman dan ucapan ini tidak akan pernah dia rasakan lagi. Dia nggak rela ketika Arash melepas pelukannnya

Arash kaget bercampur senang dengan ucapan sang istri, untuk pertama kalinya ucapan cintanya terbalaskan, kali ini tidak hanya menerima senyuman saja ketika dia mengatakan cinta pada arash. Dia melepas pelukannya dan menatap mata istrinya.

"Boleh diulangi kamu tadi ngomong apa?." Pinta arash

Aira yang tahu arah pembicaraan Arash menjadi malu karena memang ini untuk pertama kalinya dia membalas ungkapan cinta arash dan pipinya lansung memerah.

"Aku nggak ngomong apa-apa" balasnya mencoba membalikkan tubuhnya menjauh dari tatapan Arash

Arash tertawa dengan sikap istrinya, dia bahagia. Lagi lagi dia peluk tubuh wanita yang sangat dicintainya. Kini dia sangat bahagia bahwa Airanya telah membuka pintu hati untuknya walaupun dia tau dia harus menghilangkan cinta laki-laki masa lalu dalam hati istrinya.

Destiny of LoveWhere stories live. Discover now