SnoLov

33 4 0
                                    

Peserta no urut 4
Uname: lavchoco
Judul: SnoLov

Holiday sudah tiba, yeayy !. Aku dan keluargaku merencanakan akan pergi ke luar negri. Biasanya dibulan Desember akan turun salju. Huh ! aku ingin cepat-cepat kesana ingin bermain salju dan membuat boneka salju.
Perjalanan kesana akan mengeluarkan waktu 1 hari kalau naik pesawat.
And today, i will go to Canada.
"Let, come on... pesawat kita sudah datang, jangan fokus ke gadget mu terus dong," oceh Lutty, saudara kembarku.

"Huh ?! iya sabar-sabar aku on snapchat sebentar hehe," jawabku dan itu berhasil membuatnya kesal kembali.

Aku berselfie ria terlebih dahulu, sebelum naik ke pesawat.
"Letty ! quickly ," oceh Lutty lagi.

"Iya Lutty ku sayang," ucapku dengan nada manja.

Karena check in nya berbeda waktu dengan keluargaku, aku berada jauh dari mereka. Mereka berada didepan dan aku dibelakang.
Aku memasangkan earphone ditelingaku lalu mendengarkan lagu yang sudah dimulai.
Aku memandang Bandara Soekarno-Hatta, sebelum boarding.
"Hey ?"

"Eh.. iya hai ?" tanyaku gugup.

"Nama kamu ?"

"Hm.. Gabriella Letty, kamu ?"

"Justin Leonardo,"

Lalu aku mengangguk.
Heh ? sudah boarding ternyata. Aduh Letty kamu terlalu fokus dengan cowo ganteng di sampingmu, sampai-sampai tidak sadar kalau sudah boarding.
Ah ! biarkan. Mataku terasa lelah, aku memeramkan mataku.
"Let kapalanya senderin ke pundak aku aja, nanti pegel leher kamu," ucap Justin lalu menatapku.

"Serius gapapa ?" tanyaku memastikan.

Justin mengaangguk.

Aku menyenderkan kepalaku di bahu Justin. Astaga, aku merasakan tangan Justin mengelus-elus kepalaku. Ya ampun aku melting.

***
"Letty, wakeup,"

"Aku uda bangun, lagi ngumpulin nyawa aja," ucapku.

"Bilang aja masih mau nyender di bahu aku," ledek Justin.

Sontak aku langsung menengok Justin. Dan menatapnya kesal.
"Enak aja," balasku.

"Kamu nanti di Canada nginap di mana ?" tanya Justin mengalihkan pembicaraan.

"Nginap di GreenLeaves," jawabku.

"Seriously ? aku juga disitu, nanti kita buat boneka salju bareng yuk ?" ajak Justin dengan wajah berharap.

"Boleh," ucapku menerima ajakannya.

"Eh ? bentar lagi landing ya ?" tanyaku.

Justin mengangguk.

Wajahku langsung menghadap jendela yang berada di sampingku.
Yes, the snow...

***
"Le-- Eh ? Justin ?" ucap papaku saat kita sudah bertemu.

"Om Louis ?" tanya Justin.

"Papa kenal Justin ?" tanyaku bingung.

"Kenal Lett, dia CEO Nusantara Abadi," jawab papaku.

"Kalian cocok ," tancap Lutty.

"Makasi Lutty," jawab Justin.

Aku langsung membelalakan mataku. Yang benar saja dia menjawab ucapan Lutty ? dan kok dia bisa tahu nama Lutty ?
Apa jangan-jangan ?

"Bareng aja yuk om, kata Letty kalian nginap di GreenLeaves kan ? aku juga disitu," ajak Justin.

"Ga ngerepotin Just ?" tanyaku.

"Untuk kamu gaakan ngerepotin kok," jawab Justin lalu tersenyum manis.

"Udah pa, kita percepat aja," ucap mama.

Aku semakin bingung diantara mereka. Yang dipercepat apa coba ?. Huh ?!.

"Sudahlah lebih baik kita ikut Justin, papa sudah pegal," ucap papa.

Goodjob pa ! aku sayang papa. Papa tahu aja apa yang aku inginkan.

***
Aku dan keluargaku sudah sampai di GreenLeaves. Oh iya dan Justin juga.
"Thankyou Just," ucapku.

"Yourwelcome Lett," tanggap Justin.

"Bytheway, kita tetanggaan," bisik Justin lalu meninggalkanku.

Kok bisa ? Okey fix, aku bingung dengan hal ini.
"Papa mama," panggilku.

"Apa sih sayang ?" tanya mamaku.

"Ada apa dengan aku dan Justin ?" tanyaku to the point.

"Kalian mau dijodohkan, Justin udah naksir kamu dari dulu... nah dia baru tahu kalau kamu anak papa, makanya dia merencanakan ini semua," jawab papa lalu

"WHAT ?!" Teriak ku kaget.

Demi apa ? ini liburan bukan perjodohan. Tapi tidak apa-apa sih dia ganteng dan baik juga. Yaampun Letty, are you okay ?.

"Huh ? yasudahlah aku istirahat dulu," ucapku pelan.

***
"LETTY BANGUN, DICARIIN JUSTIN TUH,"

"Lutty berisik !" Ucapku kesal.

"Lett ? ayuk buat boneka salju," ucap Justin lembut.

"Heh ? eh.. iya yuk," ucapku lalu menarik lengan Justin.

Kami turun ke lantai dasar dan sudah mendapati salju dan orang-orang yang sedang bermain salju.
"Nah disini aja sepi juga kan," ucap Justin senang.

"Boleh deh," balasku.

"Letty, kamu buat boneka salju dulu ya, aku mau buat something," ucap Justin.

Aku hanya mengangguk karena sudah fokus dengan salju-salju ini. Senangnya, aku menghiraukan Justin yang entah sedang membuat apa.
Senangnya di musim salju ini. Ah! aku berjalan mengelilingi greenleaves. Dan kalian tahu ? aku mendapati pasangan yang sedang berciuman, astaga aku envy. Aku merasa jomblo sekali kalau seperti ini.

"Letty ?"

"Eh Just ? kamu sudah liat boneka salju yang sudah aku buat belum ?" tanya ku.

"Belum, tadi saat aku menengok ke samping kamu tidak ada jadi aku belum melihat bone saljumu," jawab Justin.

Aku menarik lengan Justin mengajak ketempat tadi kita berdua membuat boneka salju.
"Taraaaa ! ini buatan aku, buatan kamu mana ?" ucap ku histeris.

Justin menarik lenganku menuju ketempat dia membuat sesuatu.
"Ini," ucap Justin.

Aku terkejut sungguh terkejut, dia membuat bulatan dan bertulisan 'Will you be mine ?'

"You can answer now ?" tanya Justin.

Tanpa memikirkan apa-apa, aku menjawab
"I will be yours,"

Justin memelukku, lalu menarik lenganku lagi menuju ke suatu tempat.

"Dan ini terakhir, babe," ucap Justin.

Kejutan ini sungguh membuatku kaget. Pertama, dia membuat bulatan dengan bertulisan 'will you be mine ?'
Dan sekarang, dia membuat love dengan bertulisan 'will you marry me ?'

Dengan sekelilingnya penuh dengan lilin dan ditengah-tengah ada kotak beludru merah, dan disampingnya ada keluarga ku dan keluarga Justin.

Dan lagi-lagi aku menjawab "I will babe,"

"Thankyou babe," ucap Justin, lalu menarikku kedalam pelukannya dan menciumku.

Sungguh, ini liburan yang sangat menajubkan bagiku. Aku sangat senang.
Senang punya keluarga sepeti ini.
Senang punya calon suami yang romantis seperti Justin.
Senang akan liburan ini.

SnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang