Taehyung mendengarkan penjelasan ayah sooyoung dengan seksama. Ia hanya mengangguk dan berusaha mengerti.
Amnesia yang dialami sooyoung hanya bersifat sebagian. Sooyoung melupakan beberapa bagian dari ingatannya, terlebih lagi ia melupakan apa yang ia pikirkan belakangan ini.
"Ia pasti akan mengingatmu kembali, ini tidak akan lama taehyung ah" ujar ayah sooyoung sambil menepuk bahu taehyung.
Setelah berpamitan taehyung berjalan menyusuri koridor rumah sakit.
Pernah ada saat ia ingin agar sooyoung tidak pernah muncul lagi di hidupnya. Tapi ia tidak pernah menyangka hatinya sangat kosong di saat sooyoung melupakannya. Kenapa hanya dirinya yang dilupakan oleh sooyoung.
Taehyung mengerang frustasi dan kembali berbalik menuju ruangan tempat sooyoung di rawat.
Ia mendapati sooyoung sekarang sedang tidur, saat ini tidak ada yang menjaganya, orang tua sooyoung masih berkonsultasi dengan dokter, dan sungjae sudah satu jam lalu ia berpamitan.
Taehyung perlahan mendekat dan menatap sooyoung sangat dalam.
Ada rasa sakit yang terpancar di tatapan taehyung saat ini. Tangannya bergetar dikala ia menyentuh dahi sooyoung.
Taehyun menurunkan tangannya dan mendekatkan wajahnya.
Sangat dekat..
"Aku tidak mengizinkanmu untuk melupakanku" ujar taehyung sebelum bibirnya menyentuh lembut bibir yeoja di hapadannya saat ini.
______Time skipped___________________
"Eomma.. Wae?" Sooyoung masih mengerutkan dahinya sambil mengaduk-aduk spageti di mangkuknya.
"Ayolah, kami hanya pergi selama satu minggu" ujar eomma sooyoung.
"Aku akan kesepian disini" sooyoung terus saja merajuk pada orang tuanya.
"sooyoung ah kau tidak akan kesepian disini, appa sudah meminta taehyung untuk menjagamu disini"
"Taehyung?" Sooyoung masih belum mengingat taehyung sampai saat ini.
"Namja yang kau lihat dua hari lalu di rumah sakit, di saat kau baru sadar" ujar Appa sooyoung.
"Ah, namja yang tidak aku kenal itu, tapi kenapa harus dia? Aku tidak ingat dengannya.. Apa tidak akan menjadi aneh? Appa tidak takut menyerahkan aku padanya?"
Ayah sooyoung mengangguk. Dan sooyoung pun menarik nafas dalam.
It's gonna be hard..
"Taehyung? Tae tae.. Ah nugu ya..." Sooyoung mendesah frustrasi.
_____________________________________
Sooyoung hanya membolak balik majalah ditangannya, namun pandangannya tetap fokus pada jarum jam yang terus berdetik. waktu sudah menunjukan pukul 09.45 pagi.
"aigo.. 15 Menit lagi.." Sooyoung terlihat semakin khawatir.
ia memutuskan untuk beranjak dari tempat tidurnya dan melangkahkan kakinya ke arah dapur.
kemudian ia mengambil sepotong kue coklat dari kulkas dan segera melahapnya.
"uhm.. Mashita..." Ujarnya sambil terus melahap santapannya dengan nikmat.
Ah ia selalu seperti ini jika sedang gugup, menurutnya memakan makanan yang manis akan menurunkan rasa cemasnya itu.
Ding dong..
Tiba-tiba saja bel rumahnya berbunyi, sooyoung segera menghentikan kegiatannya dan berlari menuju pintu.
"Annyeong.." Ia menyapa tamunya dengan cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Joy
RomanceAku akan menyesalinya jika aku menolak keinginan orang tuaku waktu itu