~ Bigeast~
Suara gemuruh petir menggelegar memecah keheningan di bawah langit hitam yang pekat, gumpalan-gumpalan awan hitam bersatu menurunkan ribuah ton air hujan yang berjatuhan secara perlahan ke bumi. kilatan-kilatan cahaya petir saling beradu layaknya pedang yang saling menghantam, membuat tiga pasang manusia yang tengah berteduh di Goa yang berada di bawah kaki bukit Gunung Corne dekat Bigeast saling mengeratkan mantel berbulu yang mereka kenakan begitu sampai di dalam sebuah gua.
Setelah perjalanan yang cukup melelahkan belum lagi di tambah mengelilingi dataran Bigeast guna mencari terowongan rahasia yang sepetinya telah hancur, kini Yunho, Changmin, serta Yoochun akhirnya dapat menemukan tempat beristirahat sebelum hujan turun jauh lebih deras.
Awalnya mereka cukup terkejut ketika menemukan gua, jika biasanya gua itu adalah sebuah lubang pada gunung atau bumi yang berbatu kasar dan berstalagmit serta stalaktit tetapi tidak dengan Gua Corne ini. Gua yang tanpa sengaja di temukan oleh si tangan jail Changmin karena penasaran dengan semak belukar yang terus saja bergoyang sedangkan tumbuhan disekitarnya tidak. Dengan penuh penasaran, disingkirkannya tumbuhan tersebut hingga nampaklah gua yang memiliki permukaan melengkung dan arsitektur yang halus.
" Setidaknya kejahilanmu berguna juga disini" ujar Yunho sambil menepuk pundak sang adik ketika mereka menemukan gua dangan 4 pilar yang terbentuk secara simetris didalamnya.
" Saya rasa gua ini adalah gua buatan dan sengaja di tutupi agak tidak ada yang masuk kesini, Yang mulia" Yoochun menatap ukiran didinding dan langit-langit yang terbentuk suatu pola yang rumit dan sulit untuk di lihat seperti sebuah simbolisme suatu petunjuk.
" Siapa dan bagaimana mereka membuatnya? Dan hei Yoochun hyung, sudah kukatakan panggil aku dengan nama ku , Yunho, " protes yunho.
" Benar, panggil aku dengan Changmin. Jangan pangeran." Sahut Changmin menyetujui protes Yunho.
Yoochun tidak menjawab, hanya senyum bahagia ketika melihat majikannya memperlakukkan dirinya lebih dari seorang pengawal istana. Dirinya sungguh beruntung karena dapat bertemu dengan calon pewaris tahta berhati tulus seperti Yunho, dan pangeran jahil tetapi baik hati seperti Changmin. " Baiklah, tetapi saya pikir dari pada memusingkan masalah sepele lebih baik kita membuat api unggun karena hawa di gua ini semakin dingin akibat hujan yang semakin lebat"
" Ah, kau benar, Yoochun Hyung" jawab Yunho dan Changmin berbarengan kemudian saling melirik satu sama lainnya.
****
~ Flower kastil ~
Tidak hanya Bigeast yang terjamah oleh hujan lebat, di Flower kastil tempat putri Jaejoong pun demikian. Beberapa bunga hancur akibat curah hujan yang turun begitu deras. Beberapa pohon bunga tumbang di terpa derasnya air yang menalir ditanah akibat lebatnya hujan.
" Hujannya benar-benar menyeramkan" gumam Jaejoong sambil menatap sedih bunga-bunga yang berguguran. Gadis berparas ayu dengan gaun putih transparan serta flower crown di atas kepalanya itu terdiam beberapa saat kemudian menghembuskan nafasnya begitu menginggat mimpi kenangan masa lalunya.
" Anda kenapa , Yang mulia?" Tanya Junsu, begitu melihat raut wajah sendu sang Putri ketika dirinya menatap ke arah cermin sambil menyisir rambut hitam legam milik Jaejoong.
" Aku merindukannya, suie ~ah "
" Merindukan siapa yang anda maksud Yang mulia?" Dahi Junsu mengkerut heran, pasalnya sudah 6 tahun ini Jaejoong tidak pernah keluar kamar dan bertemu siapapun, bahkan para pelayan yang ikut mereka pun jarang melihat wajah ayu sang keturunan raja Bigeast. Dan tidak hanya itu, setahu Junsu selama di istana dulu ketika kecil Jaejoong jarang berinteraksi denga siapapun kecuali keluarganya dan para pelayan yang khusus menjaganya.
" Yunnie. Aku merindukannya" lirih pemilik mutiara legam dikedua matanya.
" Yunnie??" Junsu berhenti sejenak menyisir mahkota hitam panjang milik Jaejoong " siapa yang anda maksud, Yang mulia?"
Jaejoong tidak menjawab, hanya seulas senyum yang tersemat di sudut bibirnya.
*****
~ another place ~
" Apa saja kerja kalian selama ini? Kenapa hanya mencari sebuah benda usang saja tidak bisa di andalkan!!!!!"
Bentak seseorang dengan tubuh tegap, wajahnya terlihat kesal. Amarahnya meletup-letup dan seluruh tubuhnya di selimuti awan gelap karena kesal mendengar kegagalan dari orang-orang pilihannya hanya untuk mencari benda lusuh." Hamba mohon maaf, Yang mulia!!" Beberapa pria berbadan tegap sambil membungkuk hormat meminta maaf atas kegagalan mereka. " Kami memang gagal mendapatkan benda tersebut Yang mulia, tetapi kami mendapatkan sebuah informasi yang berhaga"
" Apa itu? Cepat katakan kepada ku"
" Begini, Yang mulia...... "
*****
~ Bigeast ~
" Hyung!!!"
" Hmm"
" Yunho Hyung!!"
" Hhmm?"
" Yang Mulia Jung Yunho!!" Teriak Changmin kesal karena panggilannya tidak di gubris oleh sang kakak dan hanya di balas gumaman semata. " Yunho Hyung, apa kau tidak mendengar panggilan ku"
Yunho melirik sebentar ke arah adiknya, kemudian menghembuskan nafasnya " jika aku tidak mendengarmu, aku tidak akan menyahut dengan gumaman. Cepat katakan apa yang ingin kau katakan!!" Lanjutnya membuat pout di kedua bibir tebal Changmin.
" Baiklah, jadi... "
Srek...
Hening, suasana tiba-tiba saja berubah hening. Bahkan Changmin yang hendak berucap pun akhirnya terdiam begitu mendengar sesuatu.
Srek.... Srekk
" Saya akan memeriksanya!" Ucap Yoochun. Setelah melepaskan jubah mantel miliknya dan mengambil pedang panjang di sebelah kanannya, Yoochun pun melangkah perlahan sambil bersiap mengusungkan pedangnya untuk berjaga-jaga.
Gua sebesar dan seluas ini, bukan tidak mungkin jika didalamnya tidak terdapat penghuninya. Dengan langkah pasti, Yoochun mendekat ke sumber suara meninggalkan Yunho serta changmin.
Suasana begitu redup dan gelap karena hanya ada api unggun yang mereka buat sebagai pencahayaan membuat Changmin dan Yunho tida dapat melihat dengan jelas ke arah mana Yoochun melangkah.
Sebenarnya bisa saja Yunho menggunakan kekuatannya untuk dapat menerangi seluruh gua, hanya saja ia tidak mau mengambil resiko jika Lee Soo Man, atau raja Bangsa Elf akan tahu keberadaanya. Karena sekarang bukan waktu yang tepat untuk menggunakannya.
Srek... Bruk
Trank
" ARGH..." Teriak Yoochun. Membuat kedua pangeran kerajaan Cassiopeia terkejut. Dan bergegas mencari keberadaan pengawal setia mereka.
" Yoochun hyung, kau dimana" teriak Changmin sambil berlari tanpa arah yang pasti.
" Hyung!!!" Tidak hanya Changmin, bahkan Yunho yang biasanya terlihat dingin dan irit katapun ikut berteriak mencari Yoochun.
TBC
Hahahahaha
Maaf bru update, mau update kmren-kemaren keburu paketan internet abis hahahahah
Maaf ne jika belom ada feel, , kritik dan saran diterima. Jika berkenan silahkan vote dan koment ne ^O^
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Lady
FanfictionAkibat Pembantaian dari bangsa Elf di kerajaan Bigeast, mau tidak mau Jaejoong kecil yang merupakan Putri mahkota dari kerajaan tersebut harus di asingkan ke sebuah kastil yang bernama Flower kastil karena dirinya memiliki kekuatan yang mampu memusn...